Pesta Miras, 2 Remaja Tewas Tenggelam di Irigasi Bendung Gerak Serayu Banyumas
loading...
A
A
A
BANYUMAS - Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua remaja yang hanyut tenggelam di saluran Irigasi Bendung Gerak sungai Serayu, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas , Jawa Tengah, Jumat malam (2/10/2020) hingga Sabtu dinihari (3/10/2020).
Identitas dua korban diketahui bernama Septian (17 ) warga Desa Margasana, Kecamatan Jatilawang, dan Denis Nurhuda (16) warga Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo.
Sebelum hanyut terbawa arus air di saluran irigasi Bendung Gerak, aliran Sungai Serayu, kedua remaja itu diduga tengah pesta minuman keras (miras) bersama dua remaja perempuan lain di pinggir saluran irigasi.
I Nyoman Sidakarya selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap megungkapkan, kedua lorban beehasil ditemukan dengan cara penyelaman di sekitaran area tempat kejadian dengan keadaan meninggal dunia. (BACA JUGA: Mengenang Amir Hamzah, Tokoh Pujangga Baru yang Ditangkap dan Dihabisi Pasukan Pesindo)
"Korban pertama di temukan pada Jumat (2/10) Pukul 22.50 Wib atas nama Denis Nurhuda alias Seila di sekitaran lokasi kejadian 100 meter ke arah hilir dan korban kedua di temukan pada Sabtu (3/10) pukul 00.20 Wib Atas nama Septian di sekitaran lokasi kejadian ke arah hilir 50 meter dan kedua korban dibawa ke Puskesmas Kebasen," ungkap Nyoman, Sabtu dinihari (3/10/2020).
Ia menyampaikan, kejadian bermula dari dua korban bersama dua rekan perempuannya tengah santai sambil menenggak miras di pinggir saluran irigasi Bendung Gerak sekira pukul 18.15 WIB. Tak lama kemudian, salah satu korban, Septian jatuh terperosok ke saluran irigasi.
"Empat orang itu lagi pesta miras. Kemudian salah satu ada yang kecemplung (terjatuh), teman yang satu bermaksud menolong tapi dua-duanya tenggelam," ungkapnya.
Mengetahui rekannya jatuh, lanjut dia, Denis ikut terjun ke air guna melakukan pertolongan. Nahas keduanya malah tenggelam terbawa arus air. (BACA JUGA: Donald Trump dan Istri Umumkan Positif Covid-19 Lewat Twitter)
Dari kejadian tersebut, dua rekan perempuan para korban selanjutnya mengabarkan ke warga untuk minta bantuan. "Warga kemudian lapor ke polsek dan menghubungi saya langsung, kemudian mengirim tim Basarnas," ujar Nyoman.
"Laporan ke kami masuk sekitar pukul 19.05 WIB. Kami tindak lanjuti dengan mengirimkan satu tim rescue ke lokasi," ujarnya.
Identitas dua korban diketahui bernama Septian (17 ) warga Desa Margasana, Kecamatan Jatilawang, dan Denis Nurhuda (16) warga Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo.
Sebelum hanyut terbawa arus air di saluran irigasi Bendung Gerak, aliran Sungai Serayu, kedua remaja itu diduga tengah pesta minuman keras (miras) bersama dua remaja perempuan lain di pinggir saluran irigasi.
I Nyoman Sidakarya selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap megungkapkan, kedua lorban beehasil ditemukan dengan cara penyelaman di sekitaran area tempat kejadian dengan keadaan meninggal dunia. (BACA JUGA: Mengenang Amir Hamzah, Tokoh Pujangga Baru yang Ditangkap dan Dihabisi Pasukan Pesindo)
"Korban pertama di temukan pada Jumat (2/10) Pukul 22.50 Wib atas nama Denis Nurhuda alias Seila di sekitaran lokasi kejadian 100 meter ke arah hilir dan korban kedua di temukan pada Sabtu (3/10) pukul 00.20 Wib Atas nama Septian di sekitaran lokasi kejadian ke arah hilir 50 meter dan kedua korban dibawa ke Puskesmas Kebasen," ungkap Nyoman, Sabtu dinihari (3/10/2020).
Ia menyampaikan, kejadian bermula dari dua korban bersama dua rekan perempuannya tengah santai sambil menenggak miras di pinggir saluran irigasi Bendung Gerak sekira pukul 18.15 WIB. Tak lama kemudian, salah satu korban, Septian jatuh terperosok ke saluran irigasi.
"Empat orang itu lagi pesta miras. Kemudian salah satu ada yang kecemplung (terjatuh), teman yang satu bermaksud menolong tapi dua-duanya tenggelam," ungkapnya.
Mengetahui rekannya jatuh, lanjut dia, Denis ikut terjun ke air guna melakukan pertolongan. Nahas keduanya malah tenggelam terbawa arus air. (BACA JUGA: Donald Trump dan Istri Umumkan Positif Covid-19 Lewat Twitter)
Dari kejadian tersebut, dua rekan perempuan para korban selanjutnya mengabarkan ke warga untuk minta bantuan. "Warga kemudian lapor ke polsek dan menghubungi saya langsung, kemudian mengirim tim Basarnas," ujar Nyoman.
"Laporan ke kami masuk sekitar pukul 19.05 WIB. Kami tindak lanjuti dengan mengirimkan satu tim rescue ke lokasi," ujarnya.
(vit)