Hari Kesaktian Pancasila, GM FKPPI Jatim: Momentum Rekonsiliasi Nasional

Kamis, 01 Oktober 2020 - 05:12 WIB
loading...
Hari Kesaktian Pancasila, GM FKPPI Jatim: Momentum Rekonsiliasi Nasional
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Foto/ist
A A A
SURABAYA - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila , Kamis (1/10/2020), semua elemen bangsa diharapkan jangan memperuncing perbedaan sejarah kelam. Namun fokus untuk memperkuat konsensus ideologi Pancasila, UUD 1945, serta tekat bulat menjaga NKRI untuk kemajuan bangsa.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Daerah (PD) XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jatim, Agoes Soerjanto dalam refleksi nasional jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (30/9/2020).

"Sejarah mencatat perjuangan semua elemen masyarakat, baik founding father maupun founding mother mampu meraih kemerdekaan. Kita juga menyadari dalam meraihnya terjadi perbedaan pendapat dan persepsi di antara kalangan anak anak bangsa," paparnya.

(Baca juga: Truk Muatan Karet Terbakar di Tol, Begini Nasib Sopir dan Kernetnya )

Menurut Agoes, semua tahu, sebelum maupun sesudah peristiwa 1965 terjadi pula tragedi kemanusiaan, penghilangan nyawa secara massal, banyak korban baik dari kalangan pemuka agama, para ulama, para kiai, juga para jenderal, para tokoh pejuang, dan kalangan sipil lainnya.

"Marilah Hari Kesaktian Pancasila dijadikan momentum rekonsiliasi nasional. Peristiwa kelam itu kita sadari bersama sebagai bagian dari perjalanan bangsa yang kita cintai ini. Kita rajut kembali rasa Bhinneka Tunggal Ika," harapnya.

(Baca juga: Sebanyak 1,1 Juta UMKM Jatim Dapat Bantuan Program Banpres-PUM )

Agoes menambahkan, agar generasi ke depan juga tidak terbebani sejarah kelam, GM FKPPI lantang menegaskan terus gelorakan perkuat persatuan, gelorakan kebhinekaaan, serta serukan menjaga NKRI. Mengokohkan Pancasila dan NKRI itu bagian penting komitmen nasional.

"Para pejuang bangsa banyak melakukan introspeksi atas segala peristiwa laten yang mengancam keutuhan NKRI dan kelak agar tidak muncul kembali," terangnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7190 seconds (0.1#10.140)