Brigjen TNI Antoninho Resmikan Kampung Pancasila di Seram Bagian Barat
loading...
A
A
A
SBB - Komandan Korem 151/Binaiya, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, melakukan kunjungan penting ke Kodim 1513/ Seram Bagian Barat (SBB) dan meresmikan Gapura Kampung Pancasila di Dusun Asrama Tentara (Aster). Dalam kunjungan ini, Danrem didampingi oleh Ketua Persit KCK Koorcap REM 151 PD XV/ Pattimura, Ny. Maya Antoninho, dan disambut hangat oleh Dandim 1513/SBB, Letkol Inf. Rudolf Paulus, bersama Ketua Persit Cabang KCK XLI Kodim SBB, Ny. Pincam Paulus.
Dalam peresmian tersebut, Brigjen Antoninho menegaskan pentingnya merawat Gapura Pancasila, terutama bagi para pemuda di pangkalan ojek. Ia berharap, Gapura ini tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga lahan yang nyaman bagi para pengojek untuk mencari nafkah.
Selain itu, Danrem juga mengunjungi Kebun Pancasila yang dikelola oleh anggota Koramil 1513-01/Piru bersama masyarakat Dusun Aster. Kebun tersebut dipenuhi dengan berbagai tanaman, seperti sayur-sayuran, cabai, tomat, dan halia, yang menjadi bukti kemandirian pangan di Kampung Pancasila.
Tidak hanya meresmikan, Brigjen Antoninho juga memberikan bantuan tali asih berupa sembako kepada anak yatim piatu, janda, duda, dan anak-anak panti asuhan, sebagai wujud kepedulian dan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Program Kampung Pancasila bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan persatuan untuk membangun NKRI secara hakiki," ujar Danrem. Ia menambahkan bahwa Kampung Pancasila ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan menurunkan angka stunting.
Setelah meresmikan Kampung Pancasila, Danrem melanjutkan kegiatan dengan memberikan pengarahan kepada prajurit dan anggota Persit Kodim 1513/SBB di Aula Gedung Putih. Dalam arahannya, Brigjen Antoninho menekankan lima larangan penting bagi prajurit: tidak terlibat narkoba, tidak mengonsumsi minuman keras, tidak berjudi atau terlibat dalam pinjaman online, tidak melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Menurutnya, larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga integritas dan profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugasnya, serta memastikan prajurit tetap menjadi teladan di tengah masyarakat. Danrem juga menegaskan bahwa prajurit harus selalu berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, sebagai landasan moral dalam setiap tindakan mereka.
Dengan kunjungan ini, Brigjen Antoninho berharap Kampung Pancasila di Kabupaten Seram Bagian Barat bisa menjadi barometer kemandirian di segala bidang dan menginspirasi daerah lain di Indonesia.
Dalam peresmian tersebut, Brigjen Antoninho menegaskan pentingnya merawat Gapura Pancasila, terutama bagi para pemuda di pangkalan ojek. Ia berharap, Gapura ini tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga lahan yang nyaman bagi para pengojek untuk mencari nafkah.
Selain itu, Danrem juga mengunjungi Kebun Pancasila yang dikelola oleh anggota Koramil 1513-01/Piru bersama masyarakat Dusun Aster. Kebun tersebut dipenuhi dengan berbagai tanaman, seperti sayur-sayuran, cabai, tomat, dan halia, yang menjadi bukti kemandirian pangan di Kampung Pancasila.
Tidak hanya meresmikan, Brigjen Antoninho juga memberikan bantuan tali asih berupa sembako kepada anak yatim piatu, janda, duda, dan anak-anak panti asuhan, sebagai wujud kepedulian dan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Program Kampung Pancasila bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan persatuan untuk membangun NKRI secara hakiki," ujar Danrem. Ia menambahkan bahwa Kampung Pancasila ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan menurunkan angka stunting.
Setelah meresmikan Kampung Pancasila, Danrem melanjutkan kegiatan dengan memberikan pengarahan kepada prajurit dan anggota Persit Kodim 1513/SBB di Aula Gedung Putih. Dalam arahannya, Brigjen Antoninho menekankan lima larangan penting bagi prajurit: tidak terlibat narkoba, tidak mengonsumsi minuman keras, tidak berjudi atau terlibat dalam pinjaman online, tidak melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Menurutnya, larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga integritas dan profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugasnya, serta memastikan prajurit tetap menjadi teladan di tengah masyarakat. Danrem juga menegaskan bahwa prajurit harus selalu berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, sebagai landasan moral dalam setiap tindakan mereka.
Dengan kunjungan ini, Brigjen Antoninho berharap Kampung Pancasila di Kabupaten Seram Bagian Barat bisa menjadi barometer kemandirian di segala bidang dan menginspirasi daerah lain di Indonesia.
(hri)