Jumlah Testing COVID-19 Rendah, Ganjar Tegur Bupati/Wali Kota di Jateng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menegur sejumlah bupati/wali kota dengan tingkat testing kasus COVID-19 yang rendah.
Bahkan, Ganjar meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng langsung terjun menangani hal itu.
Awalnya, Ganjar memaparkan perkembangan penanganan COVID-19 di layar monitor saat memimpin rapat percepatan penanganan COVID-19.
Ketika menerangkan tentang tingkat pengambilan spesimen di sejumlah daerah di Jawa Tengah, ia melihat ada beberapa daerah yang masih rendah dan tidak memenuhi target.
Ia meminta bupati/wali kota yang juga mengikuti rapat melalui virtual untuk meningkatkan testing. Menurutnya, peningkatan testing penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tolong testing ditingkatkan. Jangan khawatir dengan peningkatan kasus dan jangan khawatir soal citra. Kami akan bantu dari sini, jadi tolong ini bisa menjadi perhatian," kata Ganjar, Selasa (29/9/2020).
Dalam paparan itu, terlihat beberapa daerah memang tergolong sangat rendah dalam upaya testing. Bahkan, beberapa daerah tingkat pengambilan spesimennya masih di bawah 20 persen.
Diantaranya Wonogiri (7 persen), Banjarnegara (7 persen), Purbalingga (18 persen) dan Grobogan (17 persen). (Baca juga: Unik, Polres Salatiga Pasang 1.000 Stiker 'Ojo Lali Maskeran' di Angkutan Umum)
Selain itu, ada juga beberapa daerah dengan tingkat tes kurang dari 50 persen, seperti Temanggung (46 persen), Wonosobo (27 persen), Purworejo (33 persen), Kabupaten Pekalongan (28 persen), Pemalang (21 persen), Brebes (29 persen), Kabupaten Semarang (33 persen), Pati (36 persen), Rembang (24 persen), Blora (25 persen), Kudus (32 persen) dan Sragen (27 persen).
Sebab itu, Pemprov Jateng mendorong daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan testing. Bahkan, pihaknya meminta Kadinkes Provinsi Jateng langsung berkoordinasi dengan Kadinkes di beberapa Kabupaten/Kota yang masih rendah pengambilan spesimennya hingga minggu ke-39 itu.
"Saya minta laporan harian, biar kita tahu apa kesulitannya dan apa masalahnya," imbuhnya. (Baca juga: Rumahnya Diperbaiki TNI, Buruh Serabutan Ini Langsung Sujud Syukur)
Jika memang daerah memiliki kesulitan untuk memenuhi target testing, pihaknya akan memberikan bantuan secara penuh.
Bahkan, Ganjar meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng langsung terjun menangani hal itu.
Awalnya, Ganjar memaparkan perkembangan penanganan COVID-19 di layar monitor saat memimpin rapat percepatan penanganan COVID-19.
Ketika menerangkan tentang tingkat pengambilan spesimen di sejumlah daerah di Jawa Tengah, ia melihat ada beberapa daerah yang masih rendah dan tidak memenuhi target.
Ia meminta bupati/wali kota yang juga mengikuti rapat melalui virtual untuk meningkatkan testing. Menurutnya, peningkatan testing penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tolong testing ditingkatkan. Jangan khawatir dengan peningkatan kasus dan jangan khawatir soal citra. Kami akan bantu dari sini, jadi tolong ini bisa menjadi perhatian," kata Ganjar, Selasa (29/9/2020).
Dalam paparan itu, terlihat beberapa daerah memang tergolong sangat rendah dalam upaya testing. Bahkan, beberapa daerah tingkat pengambilan spesimennya masih di bawah 20 persen.
Diantaranya Wonogiri (7 persen), Banjarnegara (7 persen), Purbalingga (18 persen) dan Grobogan (17 persen). (Baca juga: Unik, Polres Salatiga Pasang 1.000 Stiker 'Ojo Lali Maskeran' di Angkutan Umum)
Selain itu, ada juga beberapa daerah dengan tingkat tes kurang dari 50 persen, seperti Temanggung (46 persen), Wonosobo (27 persen), Purworejo (33 persen), Kabupaten Pekalongan (28 persen), Pemalang (21 persen), Brebes (29 persen), Kabupaten Semarang (33 persen), Pati (36 persen), Rembang (24 persen), Blora (25 persen), Kudus (32 persen) dan Sragen (27 persen).
Sebab itu, Pemprov Jateng mendorong daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan testing. Bahkan, pihaknya meminta Kadinkes Provinsi Jateng langsung berkoordinasi dengan Kadinkes di beberapa Kabupaten/Kota yang masih rendah pengambilan spesimennya hingga minggu ke-39 itu.
"Saya minta laporan harian, biar kita tahu apa kesulitannya dan apa masalahnya," imbuhnya. (Baca juga: Rumahnya Diperbaiki TNI, Buruh Serabutan Ini Langsung Sujud Syukur)
Jika memang daerah memiliki kesulitan untuk memenuhi target testing, pihaknya akan memberikan bantuan secara penuh.
(boy)