Jelang KKN, Mahasiswa UIN Walisongo Ziarah ke Makam Sunan Muria dan Sunan Kudus

Minggu, 27 September 2020 - 11:19 WIB
loading...
Jelang KKN, Mahasiswa UIN Walisongo Ziarah ke Makam Sunan Muria dan Sunan Kudus
Dalam rangka temu dan koordinasi KKN, mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL) UIN Walisongo berziarah ke makam Sunan Muria dan Sunan Kudus. Foto/Ist
A A A
KUDUS - Dalam rangka temu dan koordinasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), dosen pembimbing lapangan (DPL) UIN Walisongo, Muhammad Syihabuddin mengajak mahasiswa berziarah ke makam Sunan Muria dan Sunan Kudus.

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari DPL sebagai pengenalan dan bimbingan KKN. "Kita koordinasi dan bimbingan KKN sekaligus ziarah Sunan Muria dan Sunan Kudus" kata Syihabuddin yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah, Jekulo, Kudus, Jateng dalam keterangan tertulis, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Kisah Pertarungan Sengit Santri Tebu Ireng Melawan Dukun Sakti Kebo Ireng)

Gus Syihab, demikian ia akrab dipanggil, menyampaikan bahwa ziarah Walisongo yang dilaksanakan pada Sabtu (26/9/2020) itu merupakan waktu yang tepat bagi mahasiswa untuk meminta doa kepada para auliya' agar kegiatan KKN yang akan dilaksanakan mulai awal Oktober berjalan dengan lancar dan barokah. (Baca juga: Phadil dan Gaston, Kisah Persahabatan Manusia dengan Beruang Madu di Bukittinggi)

Titik kumpul temu dan koordinasi KKN kelompok 19 dan 20 dilaksanakan di kediaman Syihabuddin yang berada di Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo, Kudus.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo Semarang M Rikza Chamami menyambut baik kegiatan ziarah dua makam Walisongo ini. "Nama kampus kita UIN Walisongo, jadi kalau ada kegiatan KKN diawali dengan ziarah maka wali itu sangat tepat dan bagus sekali" tegas Rikza.

Dengan berziarah sebelum kegiatan KKN dimulai ada spirit pemahaman sejarah dan spirit juang Walisongo yang dapat diambil. Peran Walisongo sangat besar dalam menyebarkan dakwah Islam secara damai. "Mahasiswa yang akan terjun KKN bisa meniru sosok Walisongo dalam bermasyarakat dan mencari solusi kehidupan" pungkas Rikza yang juga Pengajar Pondok Pesantren Al Firdaus YPMI Ngaliyan Semarang.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4748 seconds (0.1#10.140)