Anggota PKK Kabupaten Gowa Belajar Buat Batik Shibori

Jum'at, 25 September 2020 - 20:20 WIB
loading...
Anggota PKK Kabupaten...
Anggota PKK Kabupaten Gowa belajar membuat batik shibori, Jumat (25/9/2020). Foto: SINDOnews/Herni Amir
A A A
GOWA - Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa menggelar pelatihan pembuatan batik shibori, Jumat (25/9/2020). Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan membatik anggota PKK.

"Hari ini sebanyak 15 orang pengurus PKK ikut pelatihan membatik bersama PKK Provinsi untuk mengisi waktu di masa pandemi ini dengan kegiatan yang positif," ungkap Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan saat membuka pelatihan di Baruga Tinggimae, Rumah Jabatan Bupati Gowa, Jumat (25/9/2020).



Priska mengatakan, hanya melibatkan 15 anggotanya agar pelatihan bisa lebih fokus dan berkualitas. Diharapkan, nantinya para peserta pelatihan bisa cepat paham dan bisa memproduksi batik shibori sendiri minimal untuk dirinya sendiri.

"Karena pandemi, jadi segini dulu jumlahnya supaya kita semua juga bisa lebih memperhatikan dan cepat paham. Nantinya merekalah yang akan mengajarkan kepada para kader PKK lainnya," tambahnya.

Istri Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan ini berharap melalui pelatihan membatik nantinya akan muncul UMKM baru di bidang pembuatan batik shibori.

Sementara itu, Sekretaris PKK Provinsi Sulselyangjuga berasal Rumah Batik Perintis, Zulfitriany D Mustafa mengatakan, saat ini baru PKK Kabupaten Gowa yang dilakukan pelatihan batik shibori.

Batik shibori merupakan jenis batik dari Jepang yang hanya menggunakan dua teknik yaitu, teknik mengikat dan teknik menjahit yang kemudian akan menghasilkan motif atau corak sesuai dengan keinginan masing-masing.

"Jenis batik ini kita berikan ke masyarakat sebagai aktivitas positif di tengah pandemi COVID-19 ini. Selain lebih praktis dan mudah, jenis ini sedang trend dikalangan masyarakat saat ini sehingga semua kalangan bisa membuat," bebernya.

Terkait penggunaan alat dan bahan kata Zulfitriany, hanya menggunakan kain, spidol, jarum, gunting, tali rafia, kawat, dan karet. Di mana proses awal membuat membuat motif terlebih dahulu pada kain, lalu mulai menjelujur dan mengikat untuk membentuk motif tersebut. Pada prinsipnya semua kain yang diikat tidak akan terkena warna dan akan membetuk corak.



Sementara proses pencelupan dan pewarnaan dilakukan dengan tiga tahap yakni, menghilangkan bahan kimia dari kain menggunakan RO, kemudian memasukkan cairan naptol yang akan mengikat semua warna pada kain, terakhir membuat larutan garam yang akan memancarkain kain, lalu penjemuran tidak boleh terkena matahari langsung.

"Kami berharap setiap ibu memiliki tambahan skill dan sumber penghasilan ekonomi keluarga baru. Apalagi Sulsel terkenal dengan kain sutranya sehingga batik shibori ini sangat cocok untuk dibuatkan motif dan dipasarkan ke masyarakat," harapnya.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2886 seconds (0.1#10.140)