Legenda Cerita Rakyat Sumsel, Antu Banyu di Negeri Sembilan Sungai
loading...
A
A
A
“Kejadiannya sudah sangat lama. Waktu itu keponakan saya mandi di sungai sampai menjelang waktu maghrib. Teman-temannya sudah mengingatkan keponakan saya itu, bahwa sebentar lagi maghrib. Tapi dia cuek saja,” ujar Yudi.
Tak lama berselang, tutur Yudi, hanya dalam hitungan detik setelah melompat dari atas jembatan kayu dan mencebur ke sungai, tubuh keponakannya tersebut tak muncul-muncul lagi ke permukaan. Barulah keesokan harinya, tubuh sang keponakan ditemukan mengambang tak jauh dari tempat awal dia melompat tadi.
“Ya sudah meninggal. Tubuhnya memanjang kaku, dan di atas kepalanya ada lubang. Kata orang-orang bekas digigit Antu Banyu,” kenang Yudi.
Peristiwa hilangnya orang akibat diambil Antu Banyu di Sungai Musi sudah banyak terjadi. Mulai dari yang hanya berenang, terpeleset jatuh, hingga sekadar nongkrong santai di pinggir sungai, tiba-tiba hilang dan ditemukan jasadnya sudah mengapung di sungai. (Baca juga: Di Patirtan Ini, Cinta Pandangan Pertama Arok-Dedes Bersemi)
Pada 2018 silam, juga pernah ada peristiwa seorang nelayan di Palembang bernama Fredy Situmorang tewas tenggelam di Sungai Musi. Waktu itu, media-media lokal memberitakan, sebelum tewas tenggelam, korban ketakutan melihat sosok hitam yang diyakininya sebagai Antu Banyu.
Saking takutnya, korban yang waktu itu tengah menyantap mi instan di perahu yang bersandar di Pangkalan 35 Ilir, Palembang, sampai melompat ke Sungai Musi. "Dia teriak ada 'Antu Banyu'. Habis itu loncat ke sungai, langsung hilang," ungkap seorang teman korban, seperti dikutip salah satu media lokal yang memberitakan peristiwa itu.
Sampai kini, orang-orang masih percaya bahwa Antu Banyu benar-benar ada. Makhluk ini diyakini kerap muncul di saat air sungai sedang pasang. (Baca juga: Lampu Suar dan Jangkar Kapal, Jejak Dahsyatnya Letusan Krakatau di Bandar Lampung)
“Selama Antu Banyu belum mendapatkan tumbalnya (memangsa manusia), biasanya air sungai tak akan surut. Kalau sudah ada tumbalnya barulah air sungai surut,” ujar Akmal, warga 7 Ulu, yang rumahnya persis di pinggir Sungai Musi.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Tak lama berselang, tutur Yudi, hanya dalam hitungan detik setelah melompat dari atas jembatan kayu dan mencebur ke sungai, tubuh keponakannya tersebut tak muncul-muncul lagi ke permukaan. Barulah keesokan harinya, tubuh sang keponakan ditemukan mengambang tak jauh dari tempat awal dia melompat tadi.
“Ya sudah meninggal. Tubuhnya memanjang kaku, dan di atas kepalanya ada lubang. Kata orang-orang bekas digigit Antu Banyu,” kenang Yudi.
Peristiwa hilangnya orang akibat diambil Antu Banyu di Sungai Musi sudah banyak terjadi. Mulai dari yang hanya berenang, terpeleset jatuh, hingga sekadar nongkrong santai di pinggir sungai, tiba-tiba hilang dan ditemukan jasadnya sudah mengapung di sungai. (Baca juga: Di Patirtan Ini, Cinta Pandangan Pertama Arok-Dedes Bersemi)
Pada 2018 silam, juga pernah ada peristiwa seorang nelayan di Palembang bernama Fredy Situmorang tewas tenggelam di Sungai Musi. Waktu itu, media-media lokal memberitakan, sebelum tewas tenggelam, korban ketakutan melihat sosok hitam yang diyakininya sebagai Antu Banyu.
Saking takutnya, korban yang waktu itu tengah menyantap mi instan di perahu yang bersandar di Pangkalan 35 Ilir, Palembang, sampai melompat ke Sungai Musi. "Dia teriak ada 'Antu Banyu'. Habis itu loncat ke sungai, langsung hilang," ungkap seorang teman korban, seperti dikutip salah satu media lokal yang memberitakan peristiwa itu.
Sampai kini, orang-orang masih percaya bahwa Antu Banyu benar-benar ada. Makhluk ini diyakini kerap muncul di saat air sungai sedang pasang. (Baca juga: Lampu Suar dan Jangkar Kapal, Jejak Dahsyatnya Letusan Krakatau di Bandar Lampung)
“Selama Antu Banyu belum mendapatkan tumbalnya (memangsa manusia), biasanya air sungai tak akan surut. Kalau sudah ada tumbalnya barulah air sungai surut,” ujar Akmal, warga 7 Ulu, yang rumahnya persis di pinggir Sungai Musi.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(boy)