Pasien COVID-19 Melonjak, Karawang Terancam Kekurangan Bed
loading...
A
A
A
KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengantisipasi kemungkinan menambah jumlah bed/kasur untuk merawat pasien COVID-19.
Saat ini kapasitas bed di rumah sakit rujukan pemerintah sebanyak 218 bed. Dari jumlah tersebut sudah terisi 191 bed dan tersisa sebanyak 27 bed.
"Kami akan mengantisipasi kemungkinan bed yang sudah kita sediakan penuh, karena dalam sepekan terakhir ini penyebaran COVID-19 mengalami lonjakan. Kemungkinan kami akan meminta bantuan rumah sakit swasta untuk menyediakan bed cadangan, jika memang rumah sakit rujukan sudah penuh," kata Cellica, Jumat (18/9/20).
Menurut Cellica, mengantisipasi jumlah lonjakan pasien COVID-19, pemerintah bukan hanya menyediakan bed cadangan. Namun yang lebh penting memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kami bersama tim gugus tugas, siang dan malam melakukan monitoring dan evaluasi wilayah yang menjadi klaster penyebaran. Dalam satu minggu ke belakang ini memang lonjakan pasien terkonfirmasi positif cukup tinggi, ini yang perlu diantisipasi," katanya.
Cellica mengatakan langkah pertama penambahan bed yaitu dengan memanfaatkan gedung kelas III RSUD Karawang. Saat ini gedung yang baru selesai dibangun belum terisi dan kemugkinan akan dijadikan ruangan khusus pasien COVID-19.
"Gedung itu kan masih kosong karena baru selesai dibangun jadi bisa dimanfaatkan. Tapi kalu itu belum cukup kami akan menggandeng rumah sakit swasta," katanya. (Baca: 5 Jalan di Bandung Buka Tutup 2 Jam Sekali Mulai Hari Ini, Ada Apa?).
Kasus COVID-19 di Karawang saat ini mencapai 508 orang dengan rincian 191 orang masih dalam perawatan, 299 dinyatakan sembuh dan 18 orang meninggal.
Saat ini Pemkab Karawang memiliki lima rumah sakit rujukan yaitu RSUD Karawang, RS Paru Karawang, RS Primaya, RS Hermina Karawang, dan RS Lira Medika. RSUD Karawang dan RS Paru merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Saat ini kapasitas bed di rumah sakit rujukan pemerintah sebanyak 218 bed. Dari jumlah tersebut sudah terisi 191 bed dan tersisa sebanyak 27 bed.
"Kami akan mengantisipasi kemungkinan bed yang sudah kita sediakan penuh, karena dalam sepekan terakhir ini penyebaran COVID-19 mengalami lonjakan. Kemungkinan kami akan meminta bantuan rumah sakit swasta untuk menyediakan bed cadangan, jika memang rumah sakit rujukan sudah penuh," kata Cellica, Jumat (18/9/20).
Menurut Cellica, mengantisipasi jumlah lonjakan pasien COVID-19, pemerintah bukan hanya menyediakan bed cadangan. Namun yang lebh penting memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kami bersama tim gugus tugas, siang dan malam melakukan monitoring dan evaluasi wilayah yang menjadi klaster penyebaran. Dalam satu minggu ke belakang ini memang lonjakan pasien terkonfirmasi positif cukup tinggi, ini yang perlu diantisipasi," katanya.
Cellica mengatakan langkah pertama penambahan bed yaitu dengan memanfaatkan gedung kelas III RSUD Karawang. Saat ini gedung yang baru selesai dibangun belum terisi dan kemugkinan akan dijadikan ruangan khusus pasien COVID-19.
"Gedung itu kan masih kosong karena baru selesai dibangun jadi bisa dimanfaatkan. Tapi kalu itu belum cukup kami akan menggandeng rumah sakit swasta," katanya. (Baca: 5 Jalan di Bandung Buka Tutup 2 Jam Sekali Mulai Hari Ini, Ada Apa?).
Kasus COVID-19 di Karawang saat ini mencapai 508 orang dengan rincian 191 orang masih dalam perawatan, 299 dinyatakan sembuh dan 18 orang meninggal.
Saat ini Pemkab Karawang memiliki lima rumah sakit rujukan yaitu RSUD Karawang, RS Paru Karawang, RS Primaya, RS Hermina Karawang, dan RS Lira Medika. RSUD Karawang dan RS Paru merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
(nag)