Jelang Pilkada, Sosiologi Unismuh Gelar Diskusi Buku Sosiologi Konflik
loading...
A
A
A
“Oleh karena itu, dibutuhkan pemecahan masalah yang diciptakan melalui proses sinergis dan dinamis dari berbagai kelompok kepentingan dalam relasi konflik. Persoalannya, bagaimana proses sinergis dan dinamis bisa dibangun, jawaban atas pertanyaan ini membutuhkan disiplin ilmu sosiologi konflik,” jelas Novri.
Ditemui usai diskusi, moderator yang juga Sekretaris Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar mengungkapkan bahwa kegiatan ilmiah seperti ini merupakan kegiatan bulanan.
“Bulan lalu, kami menggelar seminar akademik, yang bertema penguatan peran ilmu sosial di era pandemi COVID-19 . Kali ini kami sengaja membahas Sosiologi Konflik, agar kampus bisa berperan sebagai penengah dan katalisator potensi konflik jelang pilkada 2020,” tutup Doktor alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) ini.
Kegiatan ini diikuti sekitar 80 orang peserta. Sebagian besar peserta merupakan dosen dan mahasiswa Sosiologi Unismuh Makassar. Ada pula dosen dari perguruan tinggi lain, maupun dari kalangan aktivis.
Ditemui usai diskusi, moderator yang juga Sekretaris Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar mengungkapkan bahwa kegiatan ilmiah seperti ini merupakan kegiatan bulanan.
“Bulan lalu, kami menggelar seminar akademik, yang bertema penguatan peran ilmu sosial di era pandemi COVID-19 . Kali ini kami sengaja membahas Sosiologi Konflik, agar kampus bisa berperan sebagai penengah dan katalisator potensi konflik jelang pilkada 2020,” tutup Doktor alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) ini.
Kegiatan ini diikuti sekitar 80 orang peserta. Sebagian besar peserta merupakan dosen dan mahasiswa Sosiologi Unismuh Makassar. Ada pula dosen dari perguruan tinggi lain, maupun dari kalangan aktivis.
(luq)