Tak Kunjung Diperbaiki, Ruas Jalan Wajo-Bone Terancam Terputus
loading...
A
A
A
WAJO - Ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Wajo dan Bone mengalami penyempitan dan terancam ambles akibat terkikis arus Sungai Walannae. Pengerjaan penanganan longsor yang telah dijadwalkan pada Februari 2020, terhambat pandemi COVID-19.
Warga Dusun Labembe, Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Haji Djafar memprediksi, jalan nasional yang menghubungkan dua kabupaten itu, sudah tidak bisa dilalui kendaraan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Hal tersebut didasarilantaran luas ruas jalan yang terus terkikis akibat arus Sungai Walannae.
"Saya bersama warga setempat, setiap harinya mengatur antrian kendaraan di sini, sebab jalan ini sejak tahun lalu mengalami longsor dan hanya bisa dilalui satu mobil. Setiap hari badan jalan hilang 5 cm akibat terkikis arus sungai. Kalau tidak segera dikerjakan, tiga bulan ke depan jalan nasional Wajo-Bone akan lumpuh total," jelasnya.
Menurut Haji Djafar, kemungkinan terputusnya ruas jalan nasional Wajo-Bone, bisa lebih cepat terjadi dari prediksi sebelumnya, sebab derasnya air sungai di saat hujan, akan mempercepat pengikisan badan jalan. Kondisi diperparah dengan banjir yang kerap menerpa kawasan tersebut.
"Tolong segera dilaporkan agar dikerjakan dalam waktu dekat. Saya tidak tau apa jadinya kalau ruas jalan nasional Wajo-Bone terputus," kata Djafar khawatir.
Sementara itu, PPK 08 Koridor Kota Sengkang-Impa-impa-Tarumpakae, Ulugalung Pompanua-Batas Kabupaten Bone, Gazali yang coba dimintai tanggapan terkait kondisi jalan tersebut lewat sambungan seluler, belum merespons.
Warga Dusun Labembe, Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Haji Djafar memprediksi, jalan nasional yang menghubungkan dua kabupaten itu, sudah tidak bisa dilalui kendaraan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Hal tersebut didasarilantaran luas ruas jalan yang terus terkikis akibat arus Sungai Walannae.
"Saya bersama warga setempat, setiap harinya mengatur antrian kendaraan di sini, sebab jalan ini sejak tahun lalu mengalami longsor dan hanya bisa dilalui satu mobil. Setiap hari badan jalan hilang 5 cm akibat terkikis arus sungai. Kalau tidak segera dikerjakan, tiga bulan ke depan jalan nasional Wajo-Bone akan lumpuh total," jelasnya.
Menurut Haji Djafar, kemungkinan terputusnya ruas jalan nasional Wajo-Bone, bisa lebih cepat terjadi dari prediksi sebelumnya, sebab derasnya air sungai di saat hujan, akan mempercepat pengikisan badan jalan. Kondisi diperparah dengan banjir yang kerap menerpa kawasan tersebut.
"Tolong segera dilaporkan agar dikerjakan dalam waktu dekat. Saya tidak tau apa jadinya kalau ruas jalan nasional Wajo-Bone terputus," kata Djafar khawatir.
Sementara itu, PPK 08 Koridor Kota Sengkang-Impa-impa-Tarumpakae, Ulugalung Pompanua-Batas Kabupaten Bone, Gazali yang coba dimintai tanggapan terkait kondisi jalan tersebut lewat sambungan seluler, belum merespons.
(luq)