Anak Pramono Anung Perhitungkan Kotak Kosong di Pilkada Kediri
loading...
A
A
A
KEDIRI - Bakal calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono masih memperhitungkan kotak kosong atau bumbung kosong yang menjadi lawannya di Pilkada Kabupaten Kediri 2020.
Dhito bersama Dewi Maria Ulfa mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Kediri, Jumat (4/9/2020). Dia mengaku lebih mudah ada lawan daripada berhadapan dengan bumbung kosong. (Baca juga: Hanindhito, Anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung Maju di Pilkada Kediri )
"Karena kalau bumbung kosong, kita tidak dapat mengukur pergerakan bumbung kosong tersebut," kata Dhito kepada wartawan di Kantor KPU Kabupaten Kediri. Pasangan Dhito-Maria Ulfa merupakan pasangan calon tunggal di Pilkada Kabupaten Kediri 2020. (Baca juga: PDIP: Parpol Yang Kampanye Pilih Kotak Kosong Tak Siap Berkontestasi )
Selain PDI Perjuangan, delapan parpol lain, yakni PKB, Partai Nasdem, Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP juga beramai ramai menerbitkan rekomendasi untuk pasangan Dhito-Maria Ulfa.
Dhito merupakan putra kandung Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sedangkan Dewi Maria Ulfa adalah Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri.
Menurut Dhito, jika ada lawan secara head to head, pihaknya akan lebih dapat mengukur kekuatan. Sebab akan ada data statistik yang bisa dia lihat. "Kalau bumbung kosong sesuatu pergerakan yang tidak terukur," kata Dhito.
Namun kendati demikian, dengan didukung kekuatan mayoritas parpol, Dhito optimis perolehan suara bumbung kosong tidak akan signifikan.
Selain dukungan semua partai, menurut Dhito, dia optimistis memenangkan pilkada karena masyarakat Kabupaten Kediri sudah menginginkan perubahan.
"Saya yakin betul bumbung kosong tidak terlalu signifikan di Kabupaten Kediri," kata Dhito.
Dalam kesempatan itu Dhito juga mengatakan, sejak awal tidak pernah memaksa partai politik untuk mendukung dirinya. Yang dia lakukan hanya melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
"Saya tidak pernah memaksa satu partai pun untuk mendukung saya," ujar Dhito.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PDI P Jawa Timur yang juga Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan partai partai yang mengusung dan mendukung Dhito mengharapkan perubahan kepemimpinan di Kabupaten Kediri.
"Berharap perubahan cukup ekstrim, cukup signifikan. Maka semua (partai) menyatu mendukung mas Dhito," kata Budi Sulistyono atau akrab dipanggil Kanang.
Untuk meraih kemenangan di pilkada, seluruh partai dan jaringan yang dimiliki, kata Kanang akan terus mensosialisasikan Dhito. Melalui struktural partai dan seluruh jaringan yang dimiliki, kata Kanang partai akan mengenalkan Dhito lebih mendalam. "Sedangkan Mbak Dewi (Dewi Maria Ulfa) kita tugaskan di komunitasnya. Komunitas wanita. Komunitas Fatayat, Muslimat dan Nahdlatul Ulama," kata Kanang.
Sebagai pasangan calon tunggal yang melawan bumbung kosong, Kanang optimistis pasangan Dhito-Maria Ulfa akan keluar sebagai pemenang. Ia yakin seluruh mesin partai akan bergerak maksimal. "Kotak kosong gak ada orangnya, gak ada visi misinya, masak dipilih," pungkas Kanang.
Sementara, setelah melalui proses penelitian yang cukup panjang, KPU Kabupaten Kediri menyatakan menerima berkas calon dan pencalonan pasangan Hanindhito Himawan Pramono-Dewi Maria Ulfa.
Dhito bersama Dewi Maria Ulfa mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Kediri, Jumat (4/9/2020). Dia mengaku lebih mudah ada lawan daripada berhadapan dengan bumbung kosong. (Baca juga: Hanindhito, Anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung Maju di Pilkada Kediri )
"Karena kalau bumbung kosong, kita tidak dapat mengukur pergerakan bumbung kosong tersebut," kata Dhito kepada wartawan di Kantor KPU Kabupaten Kediri. Pasangan Dhito-Maria Ulfa merupakan pasangan calon tunggal di Pilkada Kabupaten Kediri 2020. (Baca juga: PDIP: Parpol Yang Kampanye Pilih Kotak Kosong Tak Siap Berkontestasi )
Selain PDI Perjuangan, delapan parpol lain, yakni PKB, Partai Nasdem, Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar dan PPP juga beramai ramai menerbitkan rekomendasi untuk pasangan Dhito-Maria Ulfa.
Dhito merupakan putra kandung Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sedangkan Dewi Maria Ulfa adalah Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri.
Menurut Dhito, jika ada lawan secara head to head, pihaknya akan lebih dapat mengukur kekuatan. Sebab akan ada data statistik yang bisa dia lihat. "Kalau bumbung kosong sesuatu pergerakan yang tidak terukur," kata Dhito.
Namun kendati demikian, dengan didukung kekuatan mayoritas parpol, Dhito optimis perolehan suara bumbung kosong tidak akan signifikan.
Selain dukungan semua partai, menurut Dhito, dia optimistis memenangkan pilkada karena masyarakat Kabupaten Kediri sudah menginginkan perubahan.
"Saya yakin betul bumbung kosong tidak terlalu signifikan di Kabupaten Kediri," kata Dhito.
Dalam kesempatan itu Dhito juga mengatakan, sejak awal tidak pernah memaksa partai politik untuk mendukung dirinya. Yang dia lakukan hanya melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
"Saya tidak pernah memaksa satu partai pun untuk mendukung saya," ujar Dhito.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PDI P Jawa Timur yang juga Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan partai partai yang mengusung dan mendukung Dhito mengharapkan perubahan kepemimpinan di Kabupaten Kediri.
"Berharap perubahan cukup ekstrim, cukup signifikan. Maka semua (partai) menyatu mendukung mas Dhito," kata Budi Sulistyono atau akrab dipanggil Kanang.
Untuk meraih kemenangan di pilkada, seluruh partai dan jaringan yang dimiliki, kata Kanang akan terus mensosialisasikan Dhito. Melalui struktural partai dan seluruh jaringan yang dimiliki, kata Kanang partai akan mengenalkan Dhito lebih mendalam. "Sedangkan Mbak Dewi (Dewi Maria Ulfa) kita tugaskan di komunitasnya. Komunitas wanita. Komunitas Fatayat, Muslimat dan Nahdlatul Ulama," kata Kanang.
Sebagai pasangan calon tunggal yang melawan bumbung kosong, Kanang optimistis pasangan Dhito-Maria Ulfa akan keluar sebagai pemenang. Ia yakin seluruh mesin partai akan bergerak maksimal. "Kotak kosong gak ada orangnya, gak ada visi misinya, masak dipilih," pungkas Kanang.
Sementara, setelah melalui proses penelitian yang cukup panjang, KPU Kabupaten Kediri menyatakan menerima berkas calon dan pencalonan pasangan Hanindhito Himawan Pramono-Dewi Maria Ulfa.
(nth)