Dinilai Rawan, Pelaksanaan Pilkada di Soloraya Jadi Perhatian Khusus Polda Jateng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kepolisian daerah (Polda) Jateng telah memetakan pola kerawanan di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menyatakan bahwa sesuai instruksi dari Kapolda (Irjen Pol Ahmad Luthfi) bahwa semua kapolres yang wilayahnya menggelar pilkada tidak boleh mengendurkan pengamanan.
Terutama, untuk menjaga iklim tetap kondusif hingga berakhirnya pilkada. “Jajaran Polda Jateng juga sudah memberi perintah khusus kepada kapolres yang wilayahnya masuk di peta kerawanan pilkada tertinggi,” kata Kombes Iskandar di Mapolda Jateng, Jumat (4/9/2020). (Baca:Pilkada Kabupaten Kendal Paling Rawan di Jawa Tengah)
“Itu artinya bahwa semua (21 kabupaten/kota) itu punya potensi kerawanan. Dari mulai tiap tahapan pilkada, itu pasti ada kerawanan. Apalagi nanti sudah masuk tahapan penghitungan dan pengumuman, itu pasti sudah rawan lagi. Ini menjadi atensi pihak kepolisian. Apalagi wilayah Soloraya juga menjadi atensi kita,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan khusus selama pelaksanaan pilkada. Yakni, mengantisipasi adanya unggahan di media sosial yang bernada ujaran kebencian atau hasutan dan kabar bohong.
“Dari jajaran intel, humas dan reskrim akan melakukan patroli siber. Semua kegiatan yang ada di media sosial ataupun media online akan dimonitor,” jelasnya. (Baca: Ganjar Ingatkan Mendagri, Pilkada Lewat DPRD Rawan Jual Beli)
Polda Jateng sendiri akan menerjunkan dua per tiga kekuatan personel untuk membantu pengamanan di 21 kabupaten/kota. “Pengamanan dilakukan pada setiap tahapan, mulai pendaftaran calon sampai dengan pengamanan di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS),” pungkasnya.
Terutama, untuk menjaga iklim tetap kondusif hingga berakhirnya pilkada. “Jajaran Polda Jateng juga sudah memberi perintah khusus kepada kapolres yang wilayahnya masuk di peta kerawanan pilkada tertinggi,” kata Kombes Iskandar di Mapolda Jateng, Jumat (4/9/2020). (Baca:Pilkada Kabupaten Kendal Paling Rawan di Jawa Tengah)
“Itu artinya bahwa semua (21 kabupaten/kota) itu punya potensi kerawanan. Dari mulai tiap tahapan pilkada, itu pasti ada kerawanan. Apalagi nanti sudah masuk tahapan penghitungan dan pengumuman, itu pasti sudah rawan lagi. Ini menjadi atensi pihak kepolisian. Apalagi wilayah Soloraya juga menjadi atensi kita,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan khusus selama pelaksanaan pilkada. Yakni, mengantisipasi adanya unggahan di media sosial yang bernada ujaran kebencian atau hasutan dan kabar bohong.
“Dari jajaran intel, humas dan reskrim akan melakukan patroli siber. Semua kegiatan yang ada di media sosial ataupun media online akan dimonitor,” jelasnya. (Baca: Ganjar Ingatkan Mendagri, Pilkada Lewat DPRD Rawan Jual Beli)
Polda Jateng sendiri akan menerjunkan dua per tiga kekuatan personel untuk membantu pengamanan di 21 kabupaten/kota. “Pengamanan dilakukan pada setiap tahapan, mulai pendaftaran calon sampai dengan pengamanan di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS),” pungkasnya.
(don)