Adik Edo Kondologit Tewas di Tahanan, Polda Kirim Tim ke Sorong
loading...
A
A
A
Terkait kronologis kejadian tersebut, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan oleh tim bentukan Kapolda Papua Barat . Dari informasi awal yang diterima dari Kapolres Sorong Kota, menurut Adam, pelaku terpaksa di lumpuhkan dengan timah panas aparat kepolisian karena mencoba melarikan diri dan hendak mencoba merampas senjata petugas. Sempat terjadi perlawanan. Dimana akhirnya petugas berhasil melumpuhkan pelaku.
"Terkait kronologi, kita akan sampaikan bila tim yang di bentuk Kapolda sudah selesai menjalankan tugasnya. Berdasarkan informasi awal yang saya dapat dari Kapolres Sorong Kota, tersangka sempat mencoba melarikan diri. Lari menerobos pintu kaca dan mencoba merebut senjata petugas. Sempat terjadi perebutan sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur pada kaki tersangka," jelas Adam.
Lebih lanjut Adam menjelaskan, setelah pelaku menjalani pengobatan di rumah sakit, pihak Polres Sorong Kota kembali memasukkan tersangka ke Rutan Polres Sorong Kota . Dan dari hasil keterangan dari beberapa tahanan, dan juga gambar CCTV tersangka sempat dianiaya salah satu tahanan berinisial HE di dalam tahanan.
(Baca juga: 2 Dokter Positif COVID-19, IGD RSUD Sultan Iskandar Muda Ditutup )
"Berdasarkan keterangan dari beberapa tahanan dan hasil pengecekan CCTV ruang tahanan, ditemukan bahwa tahanan atas nama HE melakukan penganiayaan berulang-ulang terhadap bersangkutan, pada bagian dada dan wajah berulang ulang. Setelah dilaporkan pingsan, piket TAHTI bersama piket Reskrim Polres Sorong Kota langsung melarikan bersangkutan ke Rumah Sakit Mutiara. Setibanya di rumah sakit, langsung dicek kondisi tersangka. Sekitar lima menit setelah itu dinyatakan meninggal dunia, akibat mengalami benturan yang mengakibatkan luka memar pada bagian kepala," jelas Adam
Adam juga membantah keras adanya informasi yang beredar luas di masyarakat, bahwa pelaku tewas di dalam tahanan akibat ditembak mati oleh pihak kepolisian. Yang jelas menurut Adam, pelaku meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit akibat dianiaya oleh sesama tahanan.
Lihat Juga: Viral! Kakak Adik di Purworejo Diperkosa 13 Orang hingga Melahirkan, Polisi Periksa 8 Saksi
"Terkait kronologi, kita akan sampaikan bila tim yang di bentuk Kapolda sudah selesai menjalankan tugasnya. Berdasarkan informasi awal yang saya dapat dari Kapolres Sorong Kota, tersangka sempat mencoba melarikan diri. Lari menerobos pintu kaca dan mencoba merebut senjata petugas. Sempat terjadi perebutan sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur pada kaki tersangka," jelas Adam.
Lebih lanjut Adam menjelaskan, setelah pelaku menjalani pengobatan di rumah sakit, pihak Polres Sorong Kota kembali memasukkan tersangka ke Rutan Polres Sorong Kota . Dan dari hasil keterangan dari beberapa tahanan, dan juga gambar CCTV tersangka sempat dianiaya salah satu tahanan berinisial HE di dalam tahanan.
(Baca juga: 2 Dokter Positif COVID-19, IGD RSUD Sultan Iskandar Muda Ditutup )
"Berdasarkan keterangan dari beberapa tahanan dan hasil pengecekan CCTV ruang tahanan, ditemukan bahwa tahanan atas nama HE melakukan penganiayaan berulang-ulang terhadap bersangkutan, pada bagian dada dan wajah berulang ulang. Setelah dilaporkan pingsan, piket TAHTI bersama piket Reskrim Polres Sorong Kota langsung melarikan bersangkutan ke Rumah Sakit Mutiara. Setibanya di rumah sakit, langsung dicek kondisi tersangka. Sekitar lima menit setelah itu dinyatakan meninggal dunia, akibat mengalami benturan yang mengakibatkan luka memar pada bagian kepala," jelas Adam
Adam juga membantah keras adanya informasi yang beredar luas di masyarakat, bahwa pelaku tewas di dalam tahanan akibat ditembak mati oleh pihak kepolisian. Yang jelas menurut Adam, pelaku meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit akibat dianiaya oleh sesama tahanan.
Lihat Juga: Viral! Kakak Adik di Purworejo Diperkosa 13 Orang hingga Melahirkan, Polisi Periksa 8 Saksi
(eyt)