Belum Sesuai Target, Pemeriksaan Spesimen di Sulsel Perlu Ditingkatkan

Senin, 31 Agustus 2020 - 07:04 WIB
loading...
Belum Sesuai Target, Pemeriksaan Spesimen di Sulsel Perlu Ditingkatkan
Di Sulsel, capaian pemeriksaan spesimen baru di kisaran 0,3/1.000 penduduk per minggu. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel masih harus meningkatkan pemeriksaan spesimen untuk diagnosis COVID-19 di wilayah Sulsel. Capaian pemeriksaan sampel belum sesuai target 1/1.000 penduduk per minggu. Baca :

Menurut Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin , di Sulsel, capaian pemeriksaan spesimen baru di kisaran 0,3/1.000 penduduk per minggu.

"Jumlah specimen per minggu baru sampai 0,3/1000 per minggu.Rata-rata jumlah spesimen yang diperiksa per hari di Sulsel kitar 500-700 sampel per hari," ungkap Ridwan kepada SINDOnews, kemarin.

Kata Dia, aktivitas tracking (pelacakan) dan testing (pemeriksaan) masih terus dilaksanakan di berbagai wilayah. Dia beralasan, menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa, bisa diindikasikan adanya penurunan tingkat penularan di Sulsel.

"Ini indikasi penurunan penularan di tingkat komunitas, ditandai dengan semakin menurunnya angka positivity rate," tegas Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (Unhas) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini. Baca Juga : Gubernur Sulsel Beri Peluang Bioskop Buka Lagi dengan Protokol Ketat

Selain itu Ridwan menambahkan, tracking yang dilaksanakan saat ini hanya berfokus menyasar kelompok kontak erat saja. Hal ini sebagaimana arahan atau petunjuk teknis yang belakangan dikeluarkan Kementerian Kesehatan. "Tracking yang dilaksanakan menyasar kelompok kontak erat yang menunjukkan rantai penularan yang teridentifikasi dengan benar disertai upaya penanggulangan," sambung dia.

Diketahui, capaian spesimen yang diperiksa melalui metode PCR di Sulsel hingga saat ini sudah mencapai sekitar 100.000 spesimen. Kapasitas pemeriksaan masih akan terus dilakukan dengan memaksimalkan tracing. Dengan dukungan delapan laboratorium ditambah dua mobil PCR yang dioperasikan.

Penelurusan kontak erat atau warga yang punya riwayat kontak dengan positif COVID-19 yang disusul dengan percepatan diagnosis melalui pemeriksaan PCR, diharap bisa mempercepat pemutusan mata rantai penularan. Langkah ini sudah terangkum dalam program trisula yang selama ini diusung pemerintah di Sulsel.

Progral trisula yang dimaksud disebut sebagai tiga upaya pengendalian COVID-19. Diantaranya, tracking massive, aggressive testing, hingga public health education. "Perlu peningkatan layanan kesehatan dan surveilan dengan penguatan trisula COVID-19 Sulsel," papar dia.

Selain tracking dan testing, penegakan disiplin protokol kesehatan dengan memaksimalkan peran TNI dan kepolisian pun perlu digalakkan. Dengan melibatkan institusi lain yang tergabung dalam forkopimda.

Laju penularan COVID-19 di Sulsel diketahui masih fluktuatif. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya kasus terlapor yang muncul tiap harinya. Sejak kemarin, di Sulsel ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 31 orang dari 585 spesimen yang diperiksa.

Dengan demikian berdasarkan data dari Dnas Kesehatan (Dinkes) Sulsel hingga per tanggal 30 Agustus 2020 mencatat akumulasi kasus COVID-19 di Sulsel sebanyak 11.879 kasus. Dimana 9.162 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan 360 orang meninggal.

Kendati begitu, Ridwan menyebut kasus COVID-19 cenderung mulai melandai. Salah satu indikatornya, angka reproduksi efektif COVID-19 (Rt) pun tetap bertahan di bawah 1, atau hingga saat ini statusnya di angka 0,9. Selain itu, angka positivity rate pun menurun. "Ada penurunan positivity rate dari 17,5% ke 12%" ucap Ridwan.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husni, mengungkapkan angka Rt di Sulsel di bawah 1 selama 19 hari secara berturut-turut. Itu terhitung sejak tanggal 11 hingga 29 Agustus 2020 dengan kisaran Rt 0,8-0,9. "Artinya 1 orang penderita tidak lagi menulari 1 orang. Jika ini terus bertahan maka jumlah kasus akan terus menurun," tandas Husni.

Ia mengatakan, turunnya angka Rt Sulsel menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Namun protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 masih terus digalakkan melalui edukasi ke masyarakat.

"Masyarakat diharap untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan," jelasnya. Baca Lagi : Kondisi Terkini : 7 Kabupaten/Kota di Sulsel Masuk Zona Merah COVID-19
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)