Peran KH. Masjkur Tokoh Agama Sahabat Bung Karno di Pertempuran Surabaya
loading...
A
A
A
Agung menambahkan, KH. Masjkur ini memang sahabatnya Bung Karno, bahkan karena kedekatannya dengan tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia ini ia ditunjuk sebagai Menteri Agama di 1947 - 1949 dan 1953 - 1955.
Di Ponpes Bungkuk itu pulalah para pasukan ini menjalani penggemblengan. Ilmu - ilmu KH. Masjkur selama pelatihan militer di Cibarusah ditularkan ke para santrinya. Ia pun bekerja sama dengan Mayjen Imam Soedja'i komandan TKR Divisi Untung Suropati yang membawahi wilayah Malang raya.
Bermodalkan persenjataan dari pemberian tentara Jepang, Hizbullah mulai menghimpun kekuatan di Malang. Apalagi dukungan dari Mayjen Imam Soedja'i yang berhasil merebut persenjataan Jepang, kian membuat persenjataan Hizbullah begitu lengkap.
"(Laskar Hizbullah sendiri) tentara cadangan bentukan Jepang. Di dalam cadangan tadi juga mereka namanya pasukan dikasih senjata oleh Jepang. Jadi tentara Jepang selain membentuk pasukan juga mempersenjatai," tukasnya.
Di Ponpes Bungkuk itu pulalah para pasukan ini menjalani penggemblengan. Ilmu - ilmu KH. Masjkur selama pelatihan militer di Cibarusah ditularkan ke para santrinya. Ia pun bekerja sama dengan Mayjen Imam Soedja'i komandan TKR Divisi Untung Suropati yang membawahi wilayah Malang raya.
Bermodalkan persenjataan dari pemberian tentara Jepang, Hizbullah mulai menghimpun kekuatan di Malang. Apalagi dukungan dari Mayjen Imam Soedja'i yang berhasil merebut persenjataan Jepang, kian membuat persenjataan Hizbullah begitu lengkap.
"(Laskar Hizbullah sendiri) tentara cadangan bentukan Jepang. Di dalam cadangan tadi juga mereka namanya pasukan dikasih senjata oleh Jepang. Jadi tentara Jepang selain membentuk pasukan juga mempersenjatai," tukasnya.
(cip)