Serahkan Penghargaan Milenial Entrepreneur Awards 2024, Pj. Gubernur Adhy: Motivasi untuk Kembangkan Potensi Enterpreneurship
loading...
A
A
A
Adhy menambahkan, program SMA Double Track telah menciptakan peluang nyata bagi para siswa SMA yang berpotensi tidak dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi setelah lulus SMA. Sehingga, bisa mengembangkan keterampilan sesuai minat yang dipilih untuk dapat bersaing didunia kerja atau memulai usaha mereka sendiri setelah lulus.
“Banyak siswa dengan sekolah yang memiliki letak keterbatasan geografis, namun ini bukan jadi penghalang. Melainkan jadi cambuk untuk terus berkarya dan berprestasi,” katanya.
“Walaupun daerah terpencil, kami optimis mereka bisa berdaya melalui program double track," tuturnya optimis.
Di akhir, Adhy juga menyorot peluang usaha rintisan atau _start up_ usaha dari Kelompok Usaha Siswa (KUS) dan wirausaha dari para lulusan yang memiliki dasar _skill_ yang memadai, serta semangat kewirausahaan yang pada akhirnya akan memajukan ekonomi Jatim.
Diketahui, dalam kesempatan ini Pj. Gubernur Adhy sempat menyaksikan penampilan peragaan busana produk Karya Kelompok Usaha (KUS).
“Kami optimis program ini berdampak bagi masyarakat Jatim. Ini juga akan menciptakan para wirausahawan muda yang berpotensi untuk menggerakkan perekonomian di Jatim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, program double track pada awalnya dimulai pada tahun 2018 dengan fokus pada sekolah sebagai pusat pelatihan dan pusat produksi.
“Dari tahun 2018 hingga 2024 double track sudah melalui proses yang panjang. Untuk tahun ini, program ditekankan pada pengembangan DT Plutsk untuk mendorong DT Mart di sekolah double track dengan menyediakan layanan finansial, usaha, kerja serta digitalisiasi produk dan e-katalog,” kata Aries.
Menurutnya, pengangguran di tingkat SMA cukup tinggi pada waktu itu, sehingga ITS bersama pihaknya mencoba meramu agar lulusan SMA bisa lebih berdaya, bersaing dan bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.
Aries berharap melalui MEA akan menjadi ajang entrepreneurship untuk menumbuhkan, mendorong dan mendukung minat generasi muda dalam berwirausaha.
“Banyak siswa dengan sekolah yang memiliki letak keterbatasan geografis, namun ini bukan jadi penghalang. Melainkan jadi cambuk untuk terus berkarya dan berprestasi,” katanya.
“Walaupun daerah terpencil, kami optimis mereka bisa berdaya melalui program double track," tuturnya optimis.
Di akhir, Adhy juga menyorot peluang usaha rintisan atau _start up_ usaha dari Kelompok Usaha Siswa (KUS) dan wirausaha dari para lulusan yang memiliki dasar _skill_ yang memadai, serta semangat kewirausahaan yang pada akhirnya akan memajukan ekonomi Jatim.
Diketahui, dalam kesempatan ini Pj. Gubernur Adhy sempat menyaksikan penampilan peragaan busana produk Karya Kelompok Usaha (KUS).
“Kami optimis program ini berdampak bagi masyarakat Jatim. Ini juga akan menciptakan para wirausahawan muda yang berpotensi untuk menggerakkan perekonomian di Jatim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, program double track pada awalnya dimulai pada tahun 2018 dengan fokus pada sekolah sebagai pusat pelatihan dan pusat produksi.
“Dari tahun 2018 hingga 2024 double track sudah melalui proses yang panjang. Untuk tahun ini, program ditekankan pada pengembangan DT Plutsk untuk mendorong DT Mart di sekolah double track dengan menyediakan layanan finansial, usaha, kerja serta digitalisiasi produk dan e-katalog,” kata Aries.
Menurutnya, pengangguran di tingkat SMA cukup tinggi pada waktu itu, sehingga ITS bersama pihaknya mencoba meramu agar lulusan SMA bisa lebih berdaya, bersaing dan bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.
Aries berharap melalui MEA akan menjadi ajang entrepreneurship untuk menumbuhkan, mendorong dan mendukung minat generasi muda dalam berwirausaha.