Gubernur Sulsel Beri Peluang Bioskop Buka Lagi dengan Protokol Ketat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pembukaan aktivitas sosial dan ekonomi di masa pandemi COVID-19 dilakukan secara bertahap. Salah satunya yakni pembukaan bioskop yang telah dikaji oleh Satgas Nasional Penanganan COVID-19 . Baca : Kondisi Terkini : 7 Kabupaten/Kota di Sulsel Masuk Zona Merah COVID-19
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah pun merespon kebijakan nasional itu dengan membuka peluang pembukaan bioskop di masa pandemi, dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan secara ketat.
"Jadi begini, jangan kita yang mengizinkan, tapi (pengelola) bioskop mengusulkan, dan meyakinkan kita bahwa protokol kesehatan terjaga dengan baik," ujar Nurdin, kemarin.
Menurut Nurdin, pembukaan aktivitas bioskop tergantung dari kesiapan pengelolanya. Kesiapan fasilitas atau infrastruktur pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat menjadi penting. Jika pengelola menjamin hal ini, bukan tidak mungkin akan diberi rekomendasi untuk beraktivitas kembali.
"Nanti kita tinjau, apakah sudah betul-betul siap untuk dibuka," paparnya. Dia melanjutkan, aktivitas ekonomi, termasuk bioskop sekalipun, harus tetap berpegang pada pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Nurdin menambahkan, kasus COVID-19 di Sulsel cenderung mulai menurun. Laju penularan disebut cenderung terkendali. Hal ini ditunjukkan angka reproduksi (Rt) Covid-19 di Sulsel yang beberapa hari stagnan di bawah 1, tepatnya di angka 0,88.
Bahkan Kota Makassar, sebagai episentrum penularan COVID-19 di Sulsel terus didorong agar bisa keluar dari zona merah. "Kalau Makassar ini sebenarnya sudah mulai keluar dari zona merah karena (kasus) kita terus melandai. Rt kita hampir sebulan itu bawah 1," imbuh dia.
Meski begitu disebut mulai melandai, kasus harian terkonfirmasi positif di Sulsel masih muncul. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, ada penambahan kasus baru positif COVID-19 di Sulsel sebanyak 91 kasus yang dilaporkan sejak kemarin.
Angka kasus baru itu didapatkan dari 366 spesimen yang telah diperiksa melalui metode swab. "Dan kita lihat (pemeriksaan) spesimen kita juga naik tapi yang terkonfirmasi positif terus menurun," ujar Nurdin. Baca Juga : 8 Daerah di Sulsel Dinilai Berpotensi Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19
Sejak sepekan terakhir, penambahan kasus positif COVID-19 sudah rata-rata di bawah 100 tiap harinya. Sebaliknya, angka kesembuhan pasien semakin membaik dengan peningkatan yang signifikan tiap harinya. Terhitung sejak tanggal 22-28 Agustus, total kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 380 orang. Sementara angka kesembuhan terus meningkat dengan akumulasi total 699 pasien sembuh selama sepekan terakhir.
Dengan demikian, hingga per tanggal 28 Agustus 2020, total akumulasi kasus positif COVID-19 dilaporkan telah mencapai 11.748 orang. Dimana 9.002 diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan 358 meninggal. Sedangkan 2.388 orang sisanya masih sementara dirawat, baik di rumah sakit, dan sebagian besar lewat program isolasi mandiri terpusat.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel, Husni Thamrin menambahkan, laju penularan COVID-19 cenderung mulai terkendali. Angka Rt yang sudah sepekan terakhir bertahan di bawah 1, menjadi salah satu indikatornya.
Angka Rt yang bertahan di bawah 1, memberi dampak pada penurunan jumlah kasus harian. "Rt Sulsel sudah 16 hari dibawah 1. Artinya 1 orang penderita tidak lagi menulari 1 orang. Jika ini terus bertahan maka jumlah kasus akan terus menurun," tutur Husni. Baca Lagi : Pemprov Susun Pedoman Protkes untuk Digunakan di Kabupaten/Kota se-Sulsel
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah pun merespon kebijakan nasional itu dengan membuka peluang pembukaan bioskop di masa pandemi, dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan secara ketat.
"Jadi begini, jangan kita yang mengizinkan, tapi (pengelola) bioskop mengusulkan, dan meyakinkan kita bahwa protokol kesehatan terjaga dengan baik," ujar Nurdin, kemarin.
Menurut Nurdin, pembukaan aktivitas bioskop tergantung dari kesiapan pengelolanya. Kesiapan fasilitas atau infrastruktur pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat menjadi penting. Jika pengelola menjamin hal ini, bukan tidak mungkin akan diberi rekomendasi untuk beraktivitas kembali.
"Nanti kita tinjau, apakah sudah betul-betul siap untuk dibuka," paparnya. Dia melanjutkan, aktivitas ekonomi, termasuk bioskop sekalipun, harus tetap berpegang pada pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Nurdin menambahkan, kasus COVID-19 di Sulsel cenderung mulai menurun. Laju penularan disebut cenderung terkendali. Hal ini ditunjukkan angka reproduksi (Rt) Covid-19 di Sulsel yang beberapa hari stagnan di bawah 1, tepatnya di angka 0,88.
Bahkan Kota Makassar, sebagai episentrum penularan COVID-19 di Sulsel terus didorong agar bisa keluar dari zona merah. "Kalau Makassar ini sebenarnya sudah mulai keluar dari zona merah karena (kasus) kita terus melandai. Rt kita hampir sebulan itu bawah 1," imbuh dia.
Meski begitu disebut mulai melandai, kasus harian terkonfirmasi positif di Sulsel masih muncul. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, ada penambahan kasus baru positif COVID-19 di Sulsel sebanyak 91 kasus yang dilaporkan sejak kemarin.
Angka kasus baru itu didapatkan dari 366 spesimen yang telah diperiksa melalui metode swab. "Dan kita lihat (pemeriksaan) spesimen kita juga naik tapi yang terkonfirmasi positif terus menurun," ujar Nurdin. Baca Juga : 8 Daerah di Sulsel Dinilai Berpotensi Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19
Sejak sepekan terakhir, penambahan kasus positif COVID-19 sudah rata-rata di bawah 100 tiap harinya. Sebaliknya, angka kesembuhan pasien semakin membaik dengan peningkatan yang signifikan tiap harinya. Terhitung sejak tanggal 22-28 Agustus, total kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 380 orang. Sementara angka kesembuhan terus meningkat dengan akumulasi total 699 pasien sembuh selama sepekan terakhir.
Dengan demikian, hingga per tanggal 28 Agustus 2020, total akumulasi kasus positif COVID-19 dilaporkan telah mencapai 11.748 orang. Dimana 9.002 diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan 358 meninggal. Sedangkan 2.388 orang sisanya masih sementara dirawat, baik di rumah sakit, dan sebagian besar lewat program isolasi mandiri terpusat.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel, Husni Thamrin menambahkan, laju penularan COVID-19 cenderung mulai terkendali. Angka Rt yang sudah sepekan terakhir bertahan di bawah 1, menjadi salah satu indikatornya.
Angka Rt yang bertahan di bawah 1, memberi dampak pada penurunan jumlah kasus harian. "Rt Sulsel sudah 16 hari dibawah 1. Artinya 1 orang penderita tidak lagi menulari 1 orang. Jika ini terus bertahan maka jumlah kasus akan terus menurun," tutur Husni. Baca Lagi : Pemprov Susun Pedoman Protkes untuk Digunakan di Kabupaten/Kota se-Sulsel
(sri)