3 Jenderal Polisi Asli Putra Papua, 2 Perwira Tembus Bintang Tiga
loading...
A
A
A
Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah kepolisian Indonesia, terutama sebagai perwira tinggi Polri yang telah menorehkan banyak prestasi. Lahir di Karas, Fakfak, Papua Barat pada 25 Oktober 1963.
Paulus berasal dari keluarga sederhana yang berjuang di tengah kerasnya kehidupan di Papua. Nama ayahnya, Ferdinan Waterpauw, dan ibunya, Yacomina Atiamuna, mengajarinya nilai-nilai ketangguhan dan kesederhanaan yang kelak akan membentuk karakter kepemimpinannya.
Paulus Waterpauw merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987 dan melanjutkan pendidikannya ke berbagai institusi pendidikan polisi bergengsi seperti PTIK, Sespim, hingga Lemhanas.
Paulus dikenal sebagai ahli di bidang intelijen, yang membantunya meniti karier hingga menduduki berbagai posisi penting. Beberapa posisi strategis yang pernah dipegangnya antara lain adalah Kapolda Papua Barat pada tahun 2014 dan Kapolda Papua pada tahun 2015.
Selama menjabat sebagai Kapolda, Paulus menunjukkan komitmen besar untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua, sebuah wilayah yang sering kali dihadapkan pada tantangan kompleks terkait keamanan dan politik.
Setelah masa jabatannya sebagai Kapolda, Paulus dipercaya untuk memimpin Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, salah satu posisi paling strategis di tubuh Polri, yang kemudian mengantarkannya meraih pangkat Komisaris Jenderal (Komjen), atau jenderal bintang tiga.
Setelah purna tugas dari kepolisian, pengabdiannya tidak berhenti. Paulus Waterpauw dipercaya oleh pemerintah untuk menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan di Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri.
Dalam perannya ini, ia terus menunjukkan komitmen untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia, termasuk yang berada di Papua.
Pendidikan panjang yang ditempuhnya antara lain di kepolisian: Akpol (1987), PTIK (1996), Sespim (2002), Lemhanas (2014). Pendidikan Umum: SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Surabaya (1976), SMP Negeri 6 Surabaya (1980), SMA Negeri 5 Surabaya (1983).