Perjuangan 2 Bidan di Pulo Aceh: Mengabdi di Pulau Terluar dengan Nyawa Taruhan

Sabtu, 07 September 2024 - 14:26 WIB
loading...
A A A
"Sudah berbaur dengar masyarakat. Jiwa sosial masyarakatnya tinggi, kekeluargaannya sangat tinggi," kata Tri Afrinawati.

Tri Afrinawati dan Salamiah bertugas menjadi bidan untuk ibu hamil dan bayi bagi 12 desa. "Kenapa? Karena keterbatasan bidan. letak desa-desa dari puskesmas itu sangat jauh dan desa-desa terpencil itu nggak ada bidannya," terang Salamiah.

Situasi ini menggambarkan kekurangan tenaga bidan di Indonesia secara keseluruhan. Dari kebutuhan 558.005 bidan, Indonesia baru memiliki 257.391 bidan. Angka ini menunjukkan adanya kekurangan yang signifikan dalam jumlah tenaga kesehatan yang tersedia, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Pulo Aceh.

Kehidupan di Pulo Aceh bukan hanya tentang pelayanan medis, tetapi juga tentang ketahanan dan dedikasi. Tri Afrinawati dan Salamiah berjuang menghadapi tantangan besar, dari perjalanan laut yang tidak pasti hingga keterbatasan fasilitas untuk memastikan setiap ibu dan bayi di pulau ini mendapatkan perawatan yang layak.

Tri Afrinawati dan Salamiah adalah contoh nyata dari komitmen dan dedikasi yang luar biasa dalam profesi mereka. Mereka tidak hanya berperan sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai penjaga harapan bagi masyarakat yang berada jauh dari jangkauan fasilitas medis utama.



Dalam menghadapi tantangan dan kekurangan tenaga kesehatan, perjuangan mereka merupakan cerminan dari tekad yang tak tergoyahkan untuk melayani dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
(kri)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2099 seconds (0.1#10.140)