60 Umat Gereja Ijen Malang ke Jakarta Ikuti Misa Bersama Paus Fransiskus
loading...
A
A
A
Mengingat perjalanan jarak jauh dari Malang ke Jakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam, makanya ia meminta para jemaat juga menyiapkan dari sisi kesehatan dan persiapan pribadi.
Tak hanya itu, jemaat yang berangkat juga merupakan jamaah yang sudah sehat fisik.
"Mereka yang ikut kami informasikan untuk menjaga kesehatan, karena perjalanan panjang juga persiapan pribadi, menjaga kesehatan juga," terang dia.
Selama di dalam bus pihak panitia lokal juga sudah menyiagakan empat orang tenaga medis, terdiri dari satu dokter dan satu perawat di masing-masing bus.
Tak hanya itu, untuk memperlancar perjalanan, jadwal keberangkatan juga sebagai dimajukan dari jadwal awal berangkat pukul 18.00 WIB.
"Perhitungan jarak, (kepadatan jemaat) info yang berkembang, begitu masuk ke area Jakarta, dikhawatirkan terjadi kemacetan. Sehingga berpengaruh saat masuk stadion GBK, meski panitia membuka masuknya pukul 12.00 WIB, dan sudah diatur oleh panitia. Makanya kita majukan keberangkatannya, estimasi tiba di sana jam 10 pagi, karena perjalanan santai," paparnya.
Nantinya pasca misa pada Kamis sore (5/9/2024), malamnya rombongan jemaat asal Gereja Katedral Ijen Malang, akan langsung kembali ke Malang. Diperkirakan rombongan akan tiba pada Jumat pagi atau siang hari, tergantung kondisi di perjalanan.
"Setelah kami mengikuti misa selesai, kami akan kembali ke kota Malang. Sehingga dapat sampai kota Malang Jumat pagi atau Jumat siang," ucapnya.
Di sisi lain, Maria Ima salah satu jemaat asal Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, menyatakan, sudah mendaftarkan diri sejak dua bulan lalu. Ia sengaja ikut karena ini memang merupakan momen yang langka, di mana misa langsung dipimpin oleh pemimpin umat Katolik dunia.
"Persiapannya secara kesehatan, makanya sudah mendaftar dua bulan lalu. Kayak gini kan sulit ditemui, momen langka yang jarang terjadi," ujar Maria Ima.
Tak hanya itu, jemaat yang berangkat juga merupakan jamaah yang sudah sehat fisik.
"Mereka yang ikut kami informasikan untuk menjaga kesehatan, karena perjalanan panjang juga persiapan pribadi, menjaga kesehatan juga," terang dia.
Selama di dalam bus pihak panitia lokal juga sudah menyiagakan empat orang tenaga medis, terdiri dari satu dokter dan satu perawat di masing-masing bus.
Tak hanya itu, untuk memperlancar perjalanan, jadwal keberangkatan juga sebagai dimajukan dari jadwal awal berangkat pukul 18.00 WIB.
"Perhitungan jarak, (kepadatan jemaat) info yang berkembang, begitu masuk ke area Jakarta, dikhawatirkan terjadi kemacetan. Sehingga berpengaruh saat masuk stadion GBK, meski panitia membuka masuknya pukul 12.00 WIB, dan sudah diatur oleh panitia. Makanya kita majukan keberangkatannya, estimasi tiba di sana jam 10 pagi, karena perjalanan santai," paparnya.
Nantinya pasca misa pada Kamis sore (5/9/2024), malamnya rombongan jemaat asal Gereja Katedral Ijen Malang, akan langsung kembali ke Malang. Diperkirakan rombongan akan tiba pada Jumat pagi atau siang hari, tergantung kondisi di perjalanan.
"Setelah kami mengikuti misa selesai, kami akan kembali ke kota Malang. Sehingga dapat sampai kota Malang Jumat pagi atau Jumat siang," ucapnya.
Di sisi lain, Maria Ima salah satu jemaat asal Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, menyatakan, sudah mendaftarkan diri sejak dua bulan lalu. Ia sengaja ikut karena ini memang merupakan momen yang langka, di mana misa langsung dipimpin oleh pemimpin umat Katolik dunia.
"Persiapannya secara kesehatan, makanya sudah mendaftar dua bulan lalu. Kayak gini kan sulit ditemui, momen langka yang jarang terjadi," ujar Maria Ima.