Ratusan Peziarah dari Indonesia Masuki Timor Leste Ikuti Misa Agung Bersama Paus Fransiskus
loading...
A
A
A
DILI - Ratusan peziarah dari Keuskupan Atambua, Kabupaten Belu , Nusa Tenggara Timur telah memulai perjalanan mereka ke Timor Leste untuk menghadiri Misa Agung yang akan dipimpin oleh Paus Fransiskus . Para peziarah ini memasuki Timor Leste melalui Pos Lintas Batas Nasional Terpadu (PLBN) Motain pada pagi hari ini, Senin (9/9/2024).
Setelah menyelesaikan pemeriksaan kelengkapan dokumen paspor di PLBN Motain, para peziarah melanjutkan perjalanan mereka melalui jalur darat menuju Tasitolu, Kota Dili, tempat Misa Agung akan berlangsung pada 10 September. Proses pemeriksaan dokumen paspor oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai dari Indonesia dan Timor Leste dilakukan secara ketat untuk memastikan kelancaran perjalanan.
Puluhan kendaraan umum yang digunakan oleh para peziarah juga telah ditandai dengan nomor urut keuskupan, sehingga perjalanan mereka bisa berlangsung dengan aman. Felix Da Costa, salah satu peziarah dari Keuskupan Atambua, mengungkapkan kerinduannya untuk bertemu Paus Fransiskus. Ia berharap dapat menerima berkat dan kesehatan melalui momen ini.
"Saya dan keluarga sangat berharap dapat bertemu dan berjabat tangan dengan Bapak Suci. Kami yakin dengan berkat dari Paus, kami akan diberikan kesehatan dan umur panjang," ujar Felix Da Costa.
Pater Vincentius Wun, Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua menambahkan bahwa seluruh rombongan peziarah telah diberangkatkan bersama dan akan ditempatkan di fasilitas yang telah disediakan oleh Pemerintah Timor Leste. Mereka akan mengikuti Misa Agung yang akan diadakan di Lapangan Tasitolu.
Kepala Administrator PLBN Motain, Maria Fatima Rika mengungkapkan bahwa pelintasan ini akan dibuka selama 24 jam dengan prioritas utama untuk peziarah selama dua hari ke depan, sambil menunggu arus balik.
Aktivitas ini dikawal ketat oleh petugas gabungan untuk memastikan seluruh proses pelintasan peziarah berlangsung aman dan lancar. Diperkirakan sekitar 800 jemaat dari Indonesia akan melintas melalui pintu perbatasan di Motain pada hari ini.
Setelah menyelesaikan pemeriksaan kelengkapan dokumen paspor di PLBN Motain, para peziarah melanjutkan perjalanan mereka melalui jalur darat menuju Tasitolu, Kota Dili, tempat Misa Agung akan berlangsung pada 10 September. Proses pemeriksaan dokumen paspor oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai dari Indonesia dan Timor Leste dilakukan secara ketat untuk memastikan kelancaran perjalanan.
Puluhan kendaraan umum yang digunakan oleh para peziarah juga telah ditandai dengan nomor urut keuskupan, sehingga perjalanan mereka bisa berlangsung dengan aman. Felix Da Costa, salah satu peziarah dari Keuskupan Atambua, mengungkapkan kerinduannya untuk bertemu Paus Fransiskus. Ia berharap dapat menerima berkat dan kesehatan melalui momen ini.
"Saya dan keluarga sangat berharap dapat bertemu dan berjabat tangan dengan Bapak Suci. Kami yakin dengan berkat dari Paus, kami akan diberikan kesehatan dan umur panjang," ujar Felix Da Costa.
Pater Vincentius Wun, Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua menambahkan bahwa seluruh rombongan peziarah telah diberangkatkan bersama dan akan ditempatkan di fasilitas yang telah disediakan oleh Pemerintah Timor Leste. Mereka akan mengikuti Misa Agung yang akan diadakan di Lapangan Tasitolu.
Kepala Administrator PLBN Motain, Maria Fatima Rika mengungkapkan bahwa pelintasan ini akan dibuka selama 24 jam dengan prioritas utama untuk peziarah selama dua hari ke depan, sambil menunggu arus balik.
Baca Juga
Aktivitas ini dikawal ketat oleh petugas gabungan untuk memastikan seluruh proses pelintasan peziarah berlangsung aman dan lancar. Diperkirakan sekitar 800 jemaat dari Indonesia akan melintas melalui pintu perbatasan di Motain pada hari ini.
(kri)