Dosen Akper Taput Tewas Bersimbah Darah di Kamar, Diduga Korban Pembunuhan
loading...
A
A
A
TAPANULI UTARA - Monika Hutauruk, seorang Dosen Akademi Keperawatan (Akper) Tapanuli Utara (Taput) sekaligus Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, ditemukan tewas bersimbah darah di kamar yang biasa ditinggalinya di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Taput.
Penemuan jasad Monika terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2024, atau Jumat, 29 Agustus 2024, dengan informasi waktu yang masih simpang siur. Dosen lain yang pertama kali menemukan jasadnya terkejut melihat kondisi Monika yang mengenaskan, memicu kecurigaan bahwa ia menjadi korban kekerasan.
Kasat Reskrim Polres Taput, AKP Delianto Habeahan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan otopsi terhadap jasad Monika. "Ada dugaan kuat bahwa korban meninggal akibat tindakan kekerasan," ungkap Delianto pada Senin (2/9/2024). Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menahan seorang tersangka, namun untuk informasi lebih lanjut, ia meminta agar masyarakat menunggu pengumuman resmi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Akper Taput, Dintar Hutabalian, menyatakan bahwa pihak yayasan belum bisa memastikan penyebab kematian Monika. "Kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang," kata Dintar.
Penemuan jasad Monika terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2024, atau Jumat, 29 Agustus 2024, dengan informasi waktu yang masih simpang siur. Dosen lain yang pertama kali menemukan jasadnya terkejut melihat kondisi Monika yang mengenaskan, memicu kecurigaan bahwa ia menjadi korban kekerasan.
Kasat Reskrim Polres Taput, AKP Delianto Habeahan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan otopsi terhadap jasad Monika. "Ada dugaan kuat bahwa korban meninggal akibat tindakan kekerasan," ungkap Delianto pada Senin (2/9/2024). Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menahan seorang tersangka, namun untuk informasi lebih lanjut, ia meminta agar masyarakat menunggu pengumuman resmi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Akper Taput, Dintar Hutabalian, menyatakan bahwa pihak yayasan belum bisa memastikan penyebab kematian Monika. "Kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang," kata Dintar.
(hri)