Kisah Prabu Siliwangi: Raja Pajajaran sang Penjelajah Hutan Belantara
loading...
A
A
A
Pengangkatan Prabu Jayadewata ini berdasarkan pada sosok kebesaran mendiang buyutnya bernama Prabu Maharaja Lingga Buana yang gugur di Perang Bubat melawan Majapahit. Beliau mendapat gelar Prabu Wangi.
Bahkan ketika menyamar dengan nama Keukeubingan Rajasunu, ia adalah satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Ratu Kerajaan Japura bernama Prabu Amuk Murugul.
Dia putra Prabu Susuktunggal waktu sayembara memperebutkan Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa, atau sering disebut Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa Kerajaan Sing Apura.
Karena sadar masih satu kerabat, menjadikan Prabu Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja diantarkan menemui ayah Prabu Amuk Murugul, yakni Prabu Susuktunggal, kakak sambung ibu Prabu Dewa Niskala, ayahnya Prabu Jayadewata di Kerajaan Sunda, yang sekarang di Bogor.
Prabu Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja kemudian dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda, putri Prabu Susuktunggal, yang kemudian melahirkan Sanghyang Surawisesa.
Kelak Sanghyang Surawisesa inilah yang dinobatkan menjadi pengganti Sri Baduga Maharaja di Pakuan Pajajaran dan Sang Surawosan, jadi adipati di daerah pesisir Banten atau biasa disebut Banten Girang.
Selain menikahi Nyai Kentring Manik Mayang Sunda, dikisahkan Prabu Siliwangi atau Prabu Jayadewata juga menikahi Ratu Istri Rajamantri yang merupakan putri dari Prabu Gajah Agung.
Dia merupakan putra Prabu Tajimalela atau biasa disebut Prabu Agung Resi Cakrabuana atas perintah Prabu Suryadewata untuk mendirikan Kerajaan Sumedang Larang, pada tahun 900 Masehi.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
Bahkan ketika menyamar dengan nama Keukeubingan Rajasunu, ia adalah satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Ratu Kerajaan Japura bernama Prabu Amuk Murugul.
Dia putra Prabu Susuktunggal waktu sayembara memperebutkan Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa, atau sering disebut Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa Kerajaan Sing Apura.
Karena sadar masih satu kerabat, menjadikan Prabu Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja diantarkan menemui ayah Prabu Amuk Murugul, yakni Prabu Susuktunggal, kakak sambung ibu Prabu Dewa Niskala, ayahnya Prabu Jayadewata di Kerajaan Sunda, yang sekarang di Bogor.
Prabu Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja kemudian dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda, putri Prabu Susuktunggal, yang kemudian melahirkan Sanghyang Surawisesa.
Kelak Sanghyang Surawisesa inilah yang dinobatkan menjadi pengganti Sri Baduga Maharaja di Pakuan Pajajaran dan Sang Surawosan, jadi adipati di daerah pesisir Banten atau biasa disebut Banten Girang.
Selain menikahi Nyai Kentring Manik Mayang Sunda, dikisahkan Prabu Siliwangi atau Prabu Jayadewata juga menikahi Ratu Istri Rajamantri yang merupakan putri dari Prabu Gajah Agung.
Dia merupakan putra Prabu Tajimalela atau biasa disebut Prabu Agung Resi Cakrabuana atas perintah Prabu Suryadewata untuk mendirikan Kerajaan Sumedang Larang, pada tahun 900 Masehi.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(ams)