Serentak, Gubernur Sulut Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Sulut ke 15 Negara
loading...
A
A
A
MANADO - Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey bersama dengan Karantina Pertanian Manado melepas 9 ragam komoditas pertanian senilai Rp47,8 miliar ke 15 negara secara serentak di Pelabuhan Laut Bitung, Manado, Selasa (25/8/2020).
"Di masa pandemi, petani dan pelaku agribisnis Sulut tetap berproduksi bahkan bisa ekspor. Saya sangat mengapresiasi," kata Olly, pria berusia 58 tahun ini biasa disapa.
Menurutnya, pandemi COVID-19 yang masih dihadapi tidak hanya oleh Sulut, Indonesia dan juga dunia telah membawa dampak negatif pada semua aspek kehidupan termasuk ekonomi.
"Namun demikian, kabar gembira bagi sektor pertanian di Indonesia karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Juli 2020 meningkat sebesar 24,1% (month to month), Sulut pun turut berkontribusi," ujarnya.
Hal itu didukung data rilis BPS Nasional, bahwa sepanjang periode semester 1 tahun ini pertumbuhan ekspor pertanian Sulut mencapai 17, 82% yang didominasi oleh nabati dan minyak.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksyidayan Saragih yang turut hadir dan mendampingi gubernur menyebutkan, bahwa berdasarkan data pada sistem informasi perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya tercatat adanya peningkatan volume sebesar 136% dibanding pada tahun sebelumnya dengan priode yang sama.
Donni juga menyebutkan produk pertanian Sulut telah laris di 46 negara tujuan dengan 25 ragam komoditas pada masa pandemi.
"Selain jumlah yang berlimpah, kualitas yang baik dan telah memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari sebagai berpersyaratan teknis, sehingga laris," ujar Donni.
Turut hadir pada pelepasan ekspor yang dirangkai dengan peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini adalah instansi terkait di Pemerintah Daerah Sulut, Bea Cukai Bitung, Pelindo IV dan KSOP Pelabuhan Laut Bitung. (Baca juga: Calon Penerima BSU di Sulawesi Utara Bisa Cek Sendiri Datanya)
"Ini sebagai tekad kita secara bersama sama dalam berjuang mewujudkan Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional," tambahnya. (Baca juga: Menkes Serahkan Mobil Laboratorium PCR COVID-19 untuk Sulut)
Sesuai dengan arahan Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyebutkan bahwa mendorong ekspor pertanian sejalan dengan program GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian tetap mendorong ekspor sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan atau nilai tambah baik petani maupun pelaku agribisnis di tengah keterbatasan karena pandemi COVID-19,” pungkas Jamil.
"Di masa pandemi, petani dan pelaku agribisnis Sulut tetap berproduksi bahkan bisa ekspor. Saya sangat mengapresiasi," kata Olly, pria berusia 58 tahun ini biasa disapa.
Menurutnya, pandemi COVID-19 yang masih dihadapi tidak hanya oleh Sulut, Indonesia dan juga dunia telah membawa dampak negatif pada semua aspek kehidupan termasuk ekonomi.
"Namun demikian, kabar gembira bagi sektor pertanian di Indonesia karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Juli 2020 meningkat sebesar 24,1% (month to month), Sulut pun turut berkontribusi," ujarnya.
Hal itu didukung data rilis BPS Nasional, bahwa sepanjang periode semester 1 tahun ini pertumbuhan ekspor pertanian Sulut mencapai 17, 82% yang didominasi oleh nabati dan minyak.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksyidayan Saragih yang turut hadir dan mendampingi gubernur menyebutkan, bahwa berdasarkan data pada sistem informasi perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya tercatat adanya peningkatan volume sebesar 136% dibanding pada tahun sebelumnya dengan priode yang sama.
Donni juga menyebutkan produk pertanian Sulut telah laris di 46 negara tujuan dengan 25 ragam komoditas pada masa pandemi.
"Selain jumlah yang berlimpah, kualitas yang baik dan telah memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari sebagai berpersyaratan teknis, sehingga laris," ujar Donni.
Turut hadir pada pelepasan ekspor yang dirangkai dengan peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini adalah instansi terkait di Pemerintah Daerah Sulut, Bea Cukai Bitung, Pelindo IV dan KSOP Pelabuhan Laut Bitung. (Baca juga: Calon Penerima BSU di Sulawesi Utara Bisa Cek Sendiri Datanya)
"Ini sebagai tekad kita secara bersama sama dalam berjuang mewujudkan Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional," tambahnya. (Baca juga: Menkes Serahkan Mobil Laboratorium PCR COVID-19 untuk Sulut)
Sesuai dengan arahan Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyebutkan bahwa mendorong ekspor pertanian sejalan dengan program GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian tetap mendorong ekspor sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan atau nilai tambah baik petani maupun pelaku agribisnis di tengah keterbatasan karena pandemi COVID-19,” pungkas Jamil.
(boy)