Sidang PK Saka Tatal, Liga Akbar Dipaksa Mengaku oleh Penyidik saat BAP
loading...
A
A
A
CIREBON - Liga Akbar menjadi saksi fakta dalam sidang lanjutan peninjauan kembali (PK) Saka Tatal yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Selasa (30/7/2024).
Dalam kesaksiannya, Liga Akbar mengaku dipaksa berada berada di lokasi pembunuhan Eky dan Vina Cirebon oleh penyidik saat proses berita acara pemeriksaan (BAP).
“Siapa sahabat almarhum itu?” tanya salah satu kuasa hukum Saka Tatal.
“Febri dengan Satrio,” jawab Liga Akbar.
"Febri dan Satri di BAP juga tidak?" tanya kuasa hukum.
"Tidak diperiksa, hanya saya saja," jawab Liga Akbar.
"Ketika dilakukan pemeriksaan oleh penyidik, ada proses tanya jawab tidak?" tanya kuasa hukum.
"Ada," jawab Liga Akbar.
Kemudian, kuasa hukum bertanya terkait pertanyaan apa saja yang diajukan oleh penyidik kepada Liga Akbar selama proses BAP.
"Yang ditanyakan itu pas peristiwa pelemparan batu, pengejaran, dan peneriakan itu. Dia menanyakan siapa yang ada disitu? Saya menolak itu. ‘Pak saya engga ada disitu’ dia tetap menjawab ‘Ini ada yang bilang kamu ada disitu’," kata Liga Akbar.
"Saya jawab lagi ‘Siapa pak orangnya’ tapi dia (penyidik) tetap tidak percaya. Akhirnya suruh memilih dua orang itu. ‘Kamu kan kenal sama Ucil (Rifaldi)’. Saya jawab ‘Saya ga kenal pak, hanya tau dari foto saja’. ‘Udah engga usah bohong karena ada yang bilang kamu di situ’," tambahnya.
Tak hanya itu, Liga Akbar juga menolak untuk menandatangani keterangan BAP tersebut. Sebab menurutnya, keterangan tersebut palsu.
"Ketika BAP selesai, biasanya kamu diminta membacanya dan mendatangan, kamu apakah membaca terlebih dahulu sbelum tanda tangan?" tanya kuasa hukum.
"Membaca dahulu dan saya menolak waktu itu," jawab Liga Akbar.
"Kenapa menolak?" tanya kuasa hukum.
"Karena keterangan itu pasti bohong pak. Saya menolak tapi karena saya takut dan tertekan, tidak tahu cara memberhentikannya seperti apa, saya terpaksa," jawab Liga Akbar.
"Adakah upaya memaksa kamu untuk tandatangan, ada ancaman atau seperti apa yang kamu rasakan saat itu?" tanya kuasa hukum.
"Saya tidak tahu cara memberhentikannya seperti apa, dan saya harus kaya gimana," jawab Liga Akbar.
Dalam kesaksiannya, Liga Akbar mengaku dipaksa berada berada di lokasi pembunuhan Eky dan Vina Cirebon oleh penyidik saat proses berita acara pemeriksaan (BAP).
“Siapa sahabat almarhum itu?” tanya salah satu kuasa hukum Saka Tatal.
“Febri dengan Satrio,” jawab Liga Akbar.
"Febri dan Satri di BAP juga tidak?" tanya kuasa hukum.
"Tidak diperiksa, hanya saya saja," jawab Liga Akbar.
"Ketika dilakukan pemeriksaan oleh penyidik, ada proses tanya jawab tidak?" tanya kuasa hukum.
"Ada," jawab Liga Akbar.
Kemudian, kuasa hukum bertanya terkait pertanyaan apa saja yang diajukan oleh penyidik kepada Liga Akbar selama proses BAP.
"Yang ditanyakan itu pas peristiwa pelemparan batu, pengejaran, dan peneriakan itu. Dia menanyakan siapa yang ada disitu? Saya menolak itu. ‘Pak saya engga ada disitu’ dia tetap menjawab ‘Ini ada yang bilang kamu ada disitu’," kata Liga Akbar.
"Saya jawab lagi ‘Siapa pak orangnya’ tapi dia (penyidik) tetap tidak percaya. Akhirnya suruh memilih dua orang itu. ‘Kamu kan kenal sama Ucil (Rifaldi)’. Saya jawab ‘Saya ga kenal pak, hanya tau dari foto saja’. ‘Udah engga usah bohong karena ada yang bilang kamu di situ’," tambahnya.
Tak hanya itu, Liga Akbar juga menolak untuk menandatangani keterangan BAP tersebut. Sebab menurutnya, keterangan tersebut palsu.
"Ketika BAP selesai, biasanya kamu diminta membacanya dan mendatangan, kamu apakah membaca terlebih dahulu sbelum tanda tangan?" tanya kuasa hukum.
"Membaca dahulu dan saya menolak waktu itu," jawab Liga Akbar.
"Kenapa menolak?" tanya kuasa hukum.
"Karena keterangan itu pasti bohong pak. Saya menolak tapi karena saya takut dan tertekan, tidak tahu cara memberhentikannya seperti apa, saya terpaksa," jawab Liga Akbar.
"Adakah upaya memaksa kamu untuk tandatangan, ada ancaman atau seperti apa yang kamu rasakan saat itu?" tanya kuasa hukum.
"Saya tidak tahu cara memberhentikannya seperti apa, dan saya harus kaya gimana," jawab Liga Akbar.
(wib)