Generasi Muda Banggai: Anwar Hafid Dibutuhkan Rakyat Jadi Gubernur Selanjutnya

Minggu, 28 Juli 2024 - 21:03 WIB
loading...
Generasi Muda Banggai:...
Keberpihakan calon gubernur Sulteng Anwar Hafid terhadap rakyat kecil memantik hadirnya dukungan besar. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BANGGAI - Keberpihakan calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid terhadap rakyat kecil memantik hadirnya dukungan besar. Anwar Hafid semakin diinginkan masyarakat khususnya kalangan anak muda untuk menjadi pemimpin Sulteng selanjutnya.

Influencer Muda asal Banggai Gledys Alibasyah mengatakan Anwar Hafid merupakan figur pemimpin yang sangat dibutuhkan Sulteng ke depan. Kemampuan kepemimpinan teruji Anwar Hafid dapat memberi dampak positif besar dalam memajujan daerah. "Pak Anwar Hafid sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempimpin Sulteng," kata Gledys, Minggu (28/9/2024).

Dia menambahkan, Anwar Hafid figur yang lahir dari kalangan masyarakat kecil, sehingga sangat memahami setiap keinginan dari masyarakat. Maka tidak heran Anwar Hafid bersama pasangannya Reny Lamadjido terus mendapatkan dukungan kuat.

Menurutnya, pemimpin yang mau melihat kondisi langsung masyarakat seperti Anwar Hafid begitu dibutuhkan. Terutamanya dalam merealisasikan berbagai program kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil. "Apalagi bapak ini sangat mau melihat ke bawah dan sangat merakyat sekali," ujarnya.

Untuk itu dia mengimbau masyarakat dapat terus bersatu bergerak dengan solid untuk memenangkan Anwar-Reny pada Pilgub Sulteng mendatang. Keduanya pilihan tepat demi kehidupan masyarakat Sulteng yang lebih sejahtera.

"Pokoknya buat semua kita sangat berharap teman-teman juga bisa memilih Pak Anwar Hafid dan Ibu Reny untuk menjadi Gubernur Sulteng," ucapnya.

Keberpihakkan Anwar Hafid terwujud dengan hadirnya berbagai kebijakan yang pro terhadap rakyat. Salah satunya melalui program pendidikan dan kesehatan gratis selama dua periode menakhodai Morowali.

Dampaknya terbukti dengan meningkatnya angka indeks pembangunan manusia (IPM) data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, IPM Morowali semula 69,33% pada 2007, menjadi 71,14% pada 2018. Meningkatnya IPM sejalan dengan menurunnya angka kemiskinan di Morowali. Tercatat angka kemiskinan di Morowali dari 28,27% di 2007 turun menjadi 14,34% pada 2018.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2316 seconds (0.1#10.140)