Mengenal Daha, Wilayah yang Disebut Pernah Menjadi Ibu Kota Majapahit
loading...
A
A
A
DAHA merupakan salah satu wilayah yang sering disebut pernah menjadi ibu kota Kerajaan Majapahit. Menurut sejumlah catatan sejarah, ibu kota ini dipakai menjelang keruntuhan kerajaan bercorak Hindu-Budha tersebut.
Sepanjang eksistensinya di Nusantara, Majapahit menjelma sebagai kerajaan besar dan disegani. Tak tanggung-tanggung, statusnya bahkan salah satu kerajaan terbesar dengan wilayah kekuasaan luas.
Sejak didirikan oleh Raden Wijaya, Majapahit mengalami beberapa kali fase pergantian raja. Selain tampuk pimpinannya yang berganti, kerajaan ini juga sempat berpindah ibu kota atau pusat pemerintahan.
Nah, salah satu wilayah yang disebutkan pernah dijadikan Majapahit sebagai ibu kota adalah Daha. Untuk mengenalnya lebih jauh, simak ulasannya berikut ini.
Sepanjang keberadaannya, Kerajaan Majapahit diketahui pernah berpindah-pindah ibu kota. Tercatat, setidaknya kerajaan ini tiga kali berpindah pusat kerajaan, mulai dari Mojokerto, Trowulan hingga Daha.
Beranjak dari Trowulan, pusat pemerintahan Majapahit disebut berpindah ke Daha. Salah satu alasannya karena muncul konflik internal dalam istana.
Kemudian, kemunculan kerajaan Islam seperti Demak juga turut membuat Majapahit memilih pindah. Terlebih, mereka sebelumnya terdesak karena beberapa kali mendapat serangan.
Menjelang keruntuhan Majapahit, Dyah Ranawijaya mengambil alih kekuasaan dan berusaha mempertahankan sisa-sisa kejayaan kerajaan. Sempat memerintah dari Keling, pemerintahan kembali pindah ke Daha.
Sepanjang eksistensinya di Nusantara, Majapahit menjelma sebagai kerajaan besar dan disegani. Tak tanggung-tanggung, statusnya bahkan salah satu kerajaan terbesar dengan wilayah kekuasaan luas.
Sejak didirikan oleh Raden Wijaya, Majapahit mengalami beberapa kali fase pergantian raja. Selain tampuk pimpinannya yang berganti, kerajaan ini juga sempat berpindah ibu kota atau pusat pemerintahan.
Nah, salah satu wilayah yang disebutkan pernah dijadikan Majapahit sebagai ibu kota adalah Daha. Untuk mengenalnya lebih jauh, simak ulasannya berikut ini.
Daha Ibu Kota Kerajaan Majapahit
Sepanjang keberadaannya, Kerajaan Majapahit diketahui pernah berpindah-pindah ibu kota. Tercatat, setidaknya kerajaan ini tiga kali berpindah pusat kerajaan, mulai dari Mojokerto, Trowulan hingga Daha.
Beranjak dari Trowulan, pusat pemerintahan Majapahit disebut berpindah ke Daha. Salah satu alasannya karena muncul konflik internal dalam istana.
Kemudian, kemunculan kerajaan Islam seperti Demak juga turut membuat Majapahit memilih pindah. Terlebih, mereka sebelumnya terdesak karena beberapa kali mendapat serangan.
Menjelang keruntuhan Majapahit, Dyah Ranawijaya mengambil alih kekuasaan dan berusaha mempertahankan sisa-sisa kejayaan kerajaan. Sempat memerintah dari Keling, pemerintahan kembali pindah ke Daha.