Live Instagram dengan SINDOnews.com, Khofifah Beberkan Strategi Hadapi COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sejumlah langkah dan strategi ditempuh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam menghadapi pandemi Corona (COVID-19). Baik itu strategi pencegahan maupun penangangan terhadap warga yang terdampak dari virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Dalam live Instagram dengan SINDOnews.com pada Jumat (1/5/2020) sore, orang nomor satu di Jatim itu menyampaikan, mulai Selasa (28/4/2020) tiga wilayah di seperti Jatim, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik resmi melakukan Pembatasan Sosial Bersala Besar (PSBB).
Kebijakan ini, berlangsung hingga 11 Mei atau selama 14 hari. PSBB menjadi opsi terakhir akibat sebaran penularan COVID-19 sudah sedemikian meluas.
“Dalam tiga hari pertama PSBB, tidak ada sanksi bagi yang melanggar. Petugas hanya memberi imbaun dan teguran. Tapi pada hari keempat, petugas akan memberi penindakan. Petugas terus melakukan patroli untuk memantau kerumuman warga di kafe-kafe,” kata Khofifah kepada Pemimpin Redaksi (Pemred) SINDO MEDIA Djaka Susila,a host dalam live Instagram tersebut.
Salah satu bentuk penindakan yang akan dilakukan petugas pada hari keempat PSBB, lanjut Khofifah, jika ada warung atau kafe yang menyediakan tempat duduk, maka tempat duduk tersebut akan diambil oleh petugas.
Sebelumnya, hanya berisi imbuan saja agar pemilik kafe atau warung tidak menyediakan tempat duduk. “Secara lebih teknis mengenai saksi bagi pelanggar PSBB, itu diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) maupun Peraturan Bupati (Perbup),” imbuh Khofifah.
Terkait dengan warga terdampak COVID-19, Ketua Umum PP Muslimat NU ini menyatakan, pihaknya meluncurkan layanan radar bantuan sosial (bansos) berbasis daring yang dapat diakses siapapun dan di manapun.
Layanan itu bisa diakses di radarbansos.jatimprov.go.id. Dengan layanan ini, masyarakat berkesempatan mendapatkan jaring pengaman sosial (JPS).
Tercatat, hingga 28 April 2020 sudah 3.555.126 orang mengakses layanan aplikasi berbasis website tersebut. Menariknya, radar bansos juga bisa dimanfaatkan bagi warga non Jatim yang saat ini berada di Jatim. Warga terdampak dapat mengakses platform tersebut via aplikasi WhatsApp, Telegram, dan aplikasi browser apapun.
Setelah berhasil mengakses, warga dapat langsung mendaftar dan memasukkan data identitas diri. “Daftarkan diri anda di: https://radarbansos.jatimprov.go.id atau Telegram : https://infocovid19.jatimprov.go.id.
Selanjutnya radar bansos akan menyimpan data dan menginformasikan kepada pengguna terkait jenis bantuan apa yang akan diberikan. Ini adalah cara termudah bagi warga terdampak yang ingin tahu jenis bantuan apa yang sesuai.
“Selain radar bansos, kami juga mendirikan Lumbung Pangan Jatim,” ungkap Khofifah.
Lumbung pangan ini di buka pada Selasa (21/4/2020) lalu di Gedung JX International, Jalan Ahmad Yani. Lumbung pangan ini sebagai pengganti operasi pasar saat physical distancing dan disediakan bagi masyarakat yang terdampak sosial ekonomi pandemik virus Corona. Berbagai kebutuhan pokok yang tersedia lumbung pangan ini dipesan secara pre-order (PO). Masyarakat bisa mengambilnya melalui layanan drive through yang telah disediakan di JX International Surabaya.
Berbagai jenis kebutuhan pokok akan disediakan di lumbung pangan tersebut seperti beras, gula, telur, daging ayam beku, bawang putih, ikan beku, minyak goreng, sosis, mie instan, dan lainnya. Sejumlah kebutuhan pokok ini bisa dipesan secara online atau daring dengan transportasi bebas ongkos kirim bagi masyarakat yang berlokasi sekitar 20 kilometer dari Gedung JX International. Lumbung pangan lebih murah dari harga pasaran.
Lumbung pangan ini, merupakan cara lain yang biasanya dengan model operasi pasar di titik-titik keramaian. Misalnya, gula dari harga pasaran sebesar Rp18.500 dijual di lumbung pangan hanya Rp12.500. Kemudan harga telur ada selisih Rp3.500 dari harga pasar. Ikan beku dan ikan patin selisihnya mencapai Rp8.000 dari harga di pasaran.
“Jadi dengan sistem daring ini, masyarakat cukup tinggal di rumah, dan sembako kami kirim secara gratis,” tandas Khofifah.
Mengakhiri perbincangan live Instagram, mantan Menteri Sosial (Mensos) ini kembali mengingatkan, meski penyebaran COVID-19 makin meluas, dirinya meminta warga Jatim untuk tetap tenang.
“Tetap tinggal di rumah, jaga jarak. Kalau keluar rumah hanya untuk keperluan yang sangat mendesak. Masyarakat juga harus menerapkan physical distancing. Jangan anggap enteng COVID-19 ini, tapi jangan panik,” tutupnya.
Dalam live Instagram dengan SINDOnews.com pada Jumat (1/5/2020) sore, orang nomor satu di Jatim itu menyampaikan, mulai Selasa (28/4/2020) tiga wilayah di seperti Jatim, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik resmi melakukan Pembatasan Sosial Bersala Besar (PSBB).
Kebijakan ini, berlangsung hingga 11 Mei atau selama 14 hari. PSBB menjadi opsi terakhir akibat sebaran penularan COVID-19 sudah sedemikian meluas.
“Dalam tiga hari pertama PSBB, tidak ada sanksi bagi yang melanggar. Petugas hanya memberi imbaun dan teguran. Tapi pada hari keempat, petugas akan memberi penindakan. Petugas terus melakukan patroli untuk memantau kerumuman warga di kafe-kafe,” kata Khofifah kepada Pemimpin Redaksi (Pemred) SINDO MEDIA Djaka Susila,a host dalam live Instagram tersebut.
Salah satu bentuk penindakan yang akan dilakukan petugas pada hari keempat PSBB, lanjut Khofifah, jika ada warung atau kafe yang menyediakan tempat duduk, maka tempat duduk tersebut akan diambil oleh petugas.
Sebelumnya, hanya berisi imbuan saja agar pemilik kafe atau warung tidak menyediakan tempat duduk. “Secara lebih teknis mengenai saksi bagi pelanggar PSBB, itu diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) maupun Peraturan Bupati (Perbup),” imbuh Khofifah.
Terkait dengan warga terdampak COVID-19, Ketua Umum PP Muslimat NU ini menyatakan, pihaknya meluncurkan layanan radar bantuan sosial (bansos) berbasis daring yang dapat diakses siapapun dan di manapun.
Layanan itu bisa diakses di radarbansos.jatimprov.go.id. Dengan layanan ini, masyarakat berkesempatan mendapatkan jaring pengaman sosial (JPS).
Tercatat, hingga 28 April 2020 sudah 3.555.126 orang mengakses layanan aplikasi berbasis website tersebut. Menariknya, radar bansos juga bisa dimanfaatkan bagi warga non Jatim yang saat ini berada di Jatim. Warga terdampak dapat mengakses platform tersebut via aplikasi WhatsApp, Telegram, dan aplikasi browser apapun.
Setelah berhasil mengakses, warga dapat langsung mendaftar dan memasukkan data identitas diri. “Daftarkan diri anda di: https://radarbansos.jatimprov.go.id atau Telegram : https://infocovid19.jatimprov.go.id.
Selanjutnya radar bansos akan menyimpan data dan menginformasikan kepada pengguna terkait jenis bantuan apa yang akan diberikan. Ini adalah cara termudah bagi warga terdampak yang ingin tahu jenis bantuan apa yang sesuai.
“Selain radar bansos, kami juga mendirikan Lumbung Pangan Jatim,” ungkap Khofifah.
Lumbung pangan ini di buka pada Selasa (21/4/2020) lalu di Gedung JX International, Jalan Ahmad Yani. Lumbung pangan ini sebagai pengganti operasi pasar saat physical distancing dan disediakan bagi masyarakat yang terdampak sosial ekonomi pandemik virus Corona. Berbagai kebutuhan pokok yang tersedia lumbung pangan ini dipesan secara pre-order (PO). Masyarakat bisa mengambilnya melalui layanan drive through yang telah disediakan di JX International Surabaya.
Berbagai jenis kebutuhan pokok akan disediakan di lumbung pangan tersebut seperti beras, gula, telur, daging ayam beku, bawang putih, ikan beku, minyak goreng, sosis, mie instan, dan lainnya. Sejumlah kebutuhan pokok ini bisa dipesan secara online atau daring dengan transportasi bebas ongkos kirim bagi masyarakat yang berlokasi sekitar 20 kilometer dari Gedung JX International. Lumbung pangan lebih murah dari harga pasaran.
Lumbung pangan ini, merupakan cara lain yang biasanya dengan model operasi pasar di titik-titik keramaian. Misalnya, gula dari harga pasaran sebesar Rp18.500 dijual di lumbung pangan hanya Rp12.500. Kemudan harga telur ada selisih Rp3.500 dari harga pasar. Ikan beku dan ikan patin selisihnya mencapai Rp8.000 dari harga di pasaran.
“Jadi dengan sistem daring ini, masyarakat cukup tinggal di rumah, dan sembako kami kirim secara gratis,” tandas Khofifah.
Mengakhiri perbincangan live Instagram, mantan Menteri Sosial (Mensos) ini kembali mengingatkan, meski penyebaran COVID-19 makin meluas, dirinya meminta warga Jatim untuk tetap tenang.
“Tetap tinggal di rumah, jaga jarak. Kalau keluar rumah hanya untuk keperluan yang sangat mendesak. Masyarakat juga harus menerapkan physical distancing. Jangan anggap enteng COVID-19 ini, tapi jangan panik,” tutupnya.
(zil)