10 Kasus Pembunuhan Brutal Menggegerkan di Indonesia, Nomor Terakhir Pelakunya Belum Terungkap Tuntas
loading...
A
A
A
KASUS pembunuhan brutal yang sempat menggegerkan masyarakat Indonesia terjadi di sejumlah daerah. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan kembali adalah kasus Vina Cirebon pada 27 Agustus 2016 silam.
Melihat ke belakang, telah terjadi banyak aksi kriminal berupa pembunuhan kejam di berbagai daerah Indonesia. Tak hanya satu korban, para pelaku dengan teganya menghabisi banyak lainnya.
Motif dan caranya pun beragam. Gelap hati, para pelaku tidak mengindahkan rasa kemanusiaan ketika membunuh korban-korbannya. Berikut ini sepuluh kasus pembunuhan brutal yang sempat menggegerkan di Indonesia.
Kasus pembunuhan ibu dan anak gadisnya, Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu (22) di Subang, Jawa Barat sempat menggegerkan publik. Terjadi pada 18 Agustus 2021, pihak kepolisian sempat ‘buntu’ dan kesulitan untuk mengungkapnya.
Pada akhirnya, Polda Jabar mengambil alih kasus untuk meningkatkan proses penyelidikan. Bahkan, tim dari Mabes Polri pun diturunkan juga guna membantu proses pengusutannya.
Diketahui, sebelumnya warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan dengan penemuan dua mayat di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021). Saat bagasi mobil dibuka, di dalamnya terdapat dua korban yang tak lain ibu dan anak gadisnya dengan kondisi tak berbusana dan mengalami luka parah di bagian kepala.
Hingga akhirnya, ada lima orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Di antaranya M Ramdanu (keponakan Tuti), Yosep Hidayah (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).
Pembunuhan berantai Mbah Slamet awalnya tidak disadari orang lain. Namun, korban terakhir bernama Paryanto (53) curiga, sehingga meninggalkan pesan suara dan lokasi yang sempat dikirim ke anaknya.
Pada akhirnya, terbongkarlah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun gadungan ini. Mbah Slamet diketahui membunuh korbannya dengan cara diberi racun yang dioplos dengan obat penenang.
Sebagai cara menghilangkan jejak, Mbah Slamet membuat lubang untuk mengubur korbannya. Ia diketahui mengubur para korban di lereng bukit pinggiran hutan kawasan Banjarnegara.
Total ada 12 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet yang sudah ditemukan polisi. Atas perbuatanya, Mbah Slamet divonis mati di Pengadilan Negeri Banjarnegara, Jawa Tengah pada Kamis (1/2/2024).
Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang adalah pembunuh berantai yang mengaku sudah membunuh 11 orang. Sebagian besar korban adalah orang yang disebut sering menyakiti hatinya.
Ryan sudah membunuh 11 orang di Jakarta dan Jombang pada kurun 2006-2008. Pembunuhan berantainya mulai terbongkar ketika ditemukan potongan tubuh di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada 12 Juli 2008.
Setelah diperiksa, mayat tersebut adalah Heri Santoso (40), seorang manager di perusahaan swasta di Jakarta. Setelahnya, terungkap penemuan lain berupa empat kerangka di bekas kolam ikan belakang rumah orang tua Ryan di Jombang.
Kemudian, enam korban lainya ditanam di halaman belakang. Atas aksi kejinya, Ryan divonis hukuman mati oleh pengadilan.
Kasus pembunuhan melibatkan dukun pengganda uang memang sering terjadi di Indonesia. Salah satu contoh lain yang menggegerkan terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 2021 lalu.
Pelaku dari pembunuhan ini adalah pria berinisial IS, warga Karangtengah, Sutopati, Kajoran, Kabupaten Magelang. Ia mengaku sudah melakukan tiga kali melakukan pembunuhan dengan jumlah korban 4 orang.
Motifnya tak berbeda jauh dengan kasus dukun pengganda uang lain, yakni menguasai harta korban. Para korban tewas setelah meminum air bercampur potasium sianida yang diberikan sebagai syarat penggandaan uang.
Siswanto ‘Robot Gedek’ dikenal sebagai pembunuh keji yang penuh kejutan. Tak hanya membunuh para korbannya, ia juga tidak segan melakukan kekerasan seksual.
Pembunuhan yang dilakukan Siswanto terjadi pada kurun 1994-1996. Atas perbuatannya, ia dijatuhi hukuman mati oleh PN Jakpus.
Sempat ditahan di LP Cipinang, mantan pengumpul barang bekas ini dipindahkan ke LP Nusakambangan. Namun, sebelum dieksekusi, Siswanto lebih dulu meninggal karena sakit.
Menurut kabar yang beredar, Siswanto sakit lantaran stres memikirkan waktu eksekusi matinya. Sebelum kematiannya, ia juga sempat dirawat di RSUD Cilacap.
Rio selalu bergerak untuk menghindari kecurigaan polisi setempat. Namun, modus kejahatannya selalu sama, yakni berlagak seperti tamu hotel yang bermaksud menyewa kendaraan, kemudian membawa kabur mobil setelah membunuh korban.
Rio divonis mati oleh Pengadilan Negeri Purwokerto pada 2001 dan dijebloskan ke penjara Nusakambangan. Anehnya, di dalam sel tahanan ia sempat membunuh Iwan Zulkarnaen yang menjadi rekan selnya.
Berselang beberapa waktu, Rio akhirnya menghadapi hukuman dari regu tembak. Sempat mendapat penolakan warga Berkoh, Purwokerto untuk dimakamkan, akhirnya Kejaksaan mendapat tempat di Kejawar.
Korban pembunuh berantai Ahmad Suradji telah mencapai 42 orang. Aksinya dilancarkan pada kurun 1984-1994 di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Seluruh korban Dukun AS adalah perempuan muda. Konon, aksinya itu dilakukan untuk menyempurnakan ilmu hitam miliknya.
Berdasarkan penyelidikan polisi, semua korban merupakan klien yang datang ke rumah Suradji di Dusun Aman Damai. Semua perempuan itu awalnya ingin mendapatkan ilmu pengasihan atau penglaris.
Terkait pebuatannya, Ahmad Subardji divonis mati oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deli Serdang pada 1997. Ia kemudian dieksukusi mati pada 2008.
Pada aksinya, Babeh gemar melakukan pelecehan pada anak-anak hingga menyetubuhi mayatnya. Terkait alasannya, Baekuni dulunya disebut pernah mengalami trauma disodomi seorang preman saat hidup menggelandang di Jakarta.
Akhirnya, Babeh mencoba melampiaskan rasa sakitnya dengan membunuh anak-anak jalanan tak berdosa. Baekuni sendiri dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Seorang dukun bernama Tubagus Yusuf Maulana alias Usep dari Lebak, Banten pernah menggegerkan publik. Dikenal sebagai spesialis pengganda uang, ia ternyata menjadi sosok pembunuh berantai.
Dukun Usep membunuh para korbannya dengan perencanaan yang matang. Ia menyuruh para korban yang diketahui sebagai kliennya untuk melakukan ritual meminum cairan hitam yang ternyata racun.
Setelah tewas, Dukun Usep mengubur korbannya. Memakan sekitar 8 korban, Usep pada Juli 2008 menerima hukuman mati dengan ditembak oleh regu Brimob Banten.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali hangat diperbincangkan baru-baru ini. Padahal, kasus ini telah terjadi pada 2016 lalu.
Sedikit kilas balik, Vina dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) malam. Vina ditemukan dalam kondisi tak bernyawa bersama kekasihnya, Eki yang juga menjadi korban.
Kedua korban mengalami luka parah. Bahkan, Vina sendiri disebutkan sempat mengalami pemerkosaan oleh para pelaku.
Pada pengembangan kasus ini, sembilan dari 11 pelaku sudah berhasil ditangkap. Identitas mereka yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, Saka Tatal, dan Pegi alias Perong.
Sementara dua lainnya masih buron. Identitas namanya diketahui sebagai Andi dan Dani.
Itulah sepuluh kasus pembunuhan brutal menggegerkan di Indonesia yang pernah terjadi. Besar harapan untuk ke depannya tidak akan lagi terulang kejadian-kejadian mengerikan seperti di atas.
Melihat ke belakang, telah terjadi banyak aksi kriminal berupa pembunuhan kejam di berbagai daerah Indonesia. Tak hanya satu korban, para pelaku dengan teganya menghabisi banyak lainnya.
Motif dan caranya pun beragam. Gelap hati, para pelaku tidak mengindahkan rasa kemanusiaan ketika membunuh korban-korbannya. Berikut ini sepuluh kasus pembunuhan brutal yang sempat menggegerkan di Indonesia.
Kasus Pembunuhan Brutal Menggegerkan
1. Pembunuhan Ibu dan Anak Gadisnya di Subang Jawa Barat
Kasus pembunuhan ibu dan anak gadisnya, Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu (22) di Subang, Jawa Barat sempat menggegerkan publik. Terjadi pada 18 Agustus 2021, pihak kepolisian sempat ‘buntu’ dan kesulitan untuk mengungkapnya.
Pada akhirnya, Polda Jabar mengambil alih kasus untuk meningkatkan proses penyelidikan. Bahkan, tim dari Mabes Polri pun diturunkan juga guna membantu proses pengusutannya.
Diketahui, sebelumnya warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan dengan penemuan dua mayat di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021). Saat bagasi mobil dibuka, di dalamnya terdapat dua korban yang tak lain ibu dan anak gadisnya dengan kondisi tak berbusana dan mengalami luka parah di bagian kepala.
Baca Juga
Hingga akhirnya, ada lima orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Di antaranya M Ramdanu (keponakan Tuti), Yosep Hidayah (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).
2. Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
Slamet Tohari alias Mbah Slamet adalah sosok dukun pengganda uang yang menjadi pelaku pembunuhan berantai. Tercatat, ia sudah membunuh 12 orang yang diketahui sebagai kliennya sendiri.Pembunuhan berantai Mbah Slamet awalnya tidak disadari orang lain. Namun, korban terakhir bernama Paryanto (53) curiga, sehingga meninggalkan pesan suara dan lokasi yang sempat dikirim ke anaknya.
Pada akhirnya, terbongkarlah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun gadungan ini. Mbah Slamet diketahui membunuh korbannya dengan cara diberi racun yang dioplos dengan obat penenang.
Sebagai cara menghilangkan jejak, Mbah Slamet membuat lubang untuk mengubur korbannya. Ia diketahui mengubur para korban di lereng bukit pinggiran hutan kawasan Banjarnegara.
Total ada 12 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet yang sudah ditemukan polisi. Atas perbuatanya, Mbah Slamet divonis mati di Pengadilan Negeri Banjarnegara, Jawa Tengah pada Kamis (1/2/2024).
3. Pembunuhan Berantai Ryan Jombang
Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang adalah pembunuh berantai yang mengaku sudah membunuh 11 orang. Sebagian besar korban adalah orang yang disebut sering menyakiti hatinya.
Ryan sudah membunuh 11 orang di Jakarta dan Jombang pada kurun 2006-2008. Pembunuhan berantainya mulai terbongkar ketika ditemukan potongan tubuh di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada 12 Juli 2008.
Setelah diperiksa, mayat tersebut adalah Heri Santoso (40), seorang manager di perusahaan swasta di Jakarta. Setelahnya, terungkap penemuan lain berupa empat kerangka di bekas kolam ikan belakang rumah orang tua Ryan di Jombang.
Kemudian, enam korban lainya ditanam di halaman belakang. Atas aksi kejinya, Ryan divonis hukuman mati oleh pengadilan.
4. Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang di Magelang
Kasus pembunuhan melibatkan dukun pengganda uang memang sering terjadi di Indonesia. Salah satu contoh lain yang menggegerkan terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 2021 lalu.
Pelaku dari pembunuhan ini adalah pria berinisial IS, warga Karangtengah, Sutopati, Kajoran, Kabupaten Magelang. Ia mengaku sudah melakukan tiga kali melakukan pembunuhan dengan jumlah korban 4 orang.
Motifnya tak berbeda jauh dengan kasus dukun pengganda uang lain, yakni menguasai harta korban. Para korban tewas setelah meminum air bercampur potasium sianida yang diberikan sebagai syarat penggandaan uang.
5. Pembunuhan Berantai Siswanto ‘Robot Gedek’
Siswanto ‘Robot Gedek’ dikenal sebagai pembunuh keji yang penuh kejutan. Tak hanya membunuh para korbannya, ia juga tidak segan melakukan kekerasan seksual.
Pembunuhan yang dilakukan Siswanto terjadi pada kurun 1994-1996. Atas perbuatannya, ia dijatuhi hukuman mati oleh PN Jakpus.
Sempat ditahan di LP Cipinang, mantan pengumpul barang bekas ini dipindahkan ke LP Nusakambangan. Namun, sebelum dieksekusi, Siswanto lebih dulu meninggal karena sakit.
Menurut kabar yang beredar, Siswanto sakit lantaran stres memikirkan waktu eksekusi matinya. Sebelum kematiannya, ia juga sempat dirawat di RSUD Cilacap.
6. Pembunuhan Berantai Rio Martil
Antonius Rio Alex Bulo adalah pembunuh berantai sadis yang pernah menghebohkan publik. Dikenal sebagai Rio Martil karena dirinya selalu menggunakan martil ketika melakukan aksinya.Rio selalu bergerak untuk menghindari kecurigaan polisi setempat. Namun, modus kejahatannya selalu sama, yakni berlagak seperti tamu hotel yang bermaksud menyewa kendaraan, kemudian membawa kabur mobil setelah membunuh korban.
Rio divonis mati oleh Pengadilan Negeri Purwokerto pada 2001 dan dijebloskan ke penjara Nusakambangan. Anehnya, di dalam sel tahanan ia sempat membunuh Iwan Zulkarnaen yang menjadi rekan selnya.
Berselang beberapa waktu, Rio akhirnya menghadapi hukuman dari regu tembak. Sempat mendapat penolakan warga Berkoh, Purwokerto untuk dimakamkan, akhirnya Kejaksaan mendapat tempat di Kejawar.
7. Pembunuhan Berantai Dukun Ahmad Suradji
Korban pembunuh berantai Ahmad Suradji telah mencapai 42 orang. Aksinya dilancarkan pada kurun 1984-1994 di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Seluruh korban Dukun AS adalah perempuan muda. Konon, aksinya itu dilakukan untuk menyempurnakan ilmu hitam miliknya.
Berdasarkan penyelidikan polisi, semua korban merupakan klien yang datang ke rumah Suradji di Dusun Aman Damai. Semua perempuan itu awalnya ingin mendapatkan ilmu pengasihan atau penglaris.
Terkait pebuatannya, Ahmad Subardji divonis mati oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deli Serdang pada 1997. Ia kemudian dieksukusi mati pada 2008.
8. Pembunuhan Berantai Babeh Baekuni
Berikutnya ada kasus pembunuhan berantai yang melibatkan Baekuni alias Babeh. Saat ditangkap pada 2010, ia mengaku telah membunuh 14 anak laki-laki di bawah umur.Pada aksinya, Babeh gemar melakukan pelecehan pada anak-anak hingga menyetubuhi mayatnya. Terkait alasannya, Baekuni dulunya disebut pernah mengalami trauma disodomi seorang preman saat hidup menggelandang di Jakarta.
Akhirnya, Babeh mencoba melampiaskan rasa sakitnya dengan membunuh anak-anak jalanan tak berdosa. Baekuni sendiri dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
9. Pembunuhan Berantai Dukun Usep
Seorang dukun bernama Tubagus Yusuf Maulana alias Usep dari Lebak, Banten pernah menggegerkan publik. Dikenal sebagai spesialis pengganda uang, ia ternyata menjadi sosok pembunuh berantai.
Dukun Usep membunuh para korbannya dengan perencanaan yang matang. Ia menyuruh para korban yang diketahui sebagai kliennya untuk melakukan ritual meminum cairan hitam yang ternyata racun.
Setelah tewas, Dukun Usep mengubur korbannya. Memakan sekitar 8 korban, Usep pada Juli 2008 menerima hukuman mati dengan ditembak oleh regu Brimob Banten.
10. Pembunuhan Brutal Vina Cirebon
Kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali hangat diperbincangkan baru-baru ini. Padahal, kasus ini telah terjadi pada 2016 lalu.
Sedikit kilas balik, Vina dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) malam. Vina ditemukan dalam kondisi tak bernyawa bersama kekasihnya, Eki yang juga menjadi korban.
Kedua korban mengalami luka parah. Bahkan, Vina sendiri disebutkan sempat mengalami pemerkosaan oleh para pelaku.
Pada pengembangan kasus ini, sembilan dari 11 pelaku sudah berhasil ditangkap. Identitas mereka yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, Saka Tatal, dan Pegi alias Perong.
Sementara dua lainnya masih buron. Identitas namanya diketahui sebagai Andi dan Dani.
Itulah sepuluh kasus pembunuhan brutal menggegerkan di Indonesia yang pernah terjadi. Besar harapan untuk ke depannya tidak akan lagi terulang kejadian-kejadian mengerikan seperti di atas.
(shf)