Unnes Gelar Pameran Data Aposteriori Seni Nusantara, Erucakra Mahameru Hadirkan Karya Musik Kolosal
loading...
A
A
A
SEMARANG - Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan menggelar Pameran Data bertemakan Aposteriori Seni Nusantara bekerja sama dengan Disbudpar Semarang . Acara yang akan diselenggarakan di Gedung Outdetrap Kota Lama ini akan menampilkan karya-karya seni yang menakjubkan dari berbagai bidang, termasuk musik.
Salah satu yang akan turut berpartisipasi dalam pameran ini adalah musisi jazz dan produser ternama, Erucakra Mahameru. Erucakra Mahameru akan mempersembahkan karya musik kolosalnya yang menggunakan metode Aranti’s Code. Metode ini merupakan hasil temuannya dalam penelitian doktoralnya yang berjudul 'Inovasi Pendidikan Karakter Melalui Aranti’s Code: Analisis Rekam Jejak Dapunta Hyang Sri Jayanasa'.
Erucakra Mahameru menjelaskan bahwa karyanya tersebut telah mendapatkan apresiasi dari tim promotor yang terdiri dari Dr. Agus Cahyono, M.Hum., Dr. Suharto, S.Pd., M.Hum., dan Prof. Dr. Junita Batubara, S.Sn., M.Sn., Ph.D. Mereka menilai karya penelitiannya memiliki karakter unik dan orisinal yang bernilai fenomenal. Kini, karya tersebut tengah dalam proses review untuk dimuat dalam jurnal internasional terkenal, Scopus.
“Mereka melihat potensi dari komposisi saya terdahulu di 2005, dan sekarang saya kembangkan ke arah komposisi dengan materi lain, arahnya ke penciptaan," kata Erucakra Mahameru saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/5/2024) sore.
Erucakra Mahameru juga menjelaskan bahwa Aranti’s Code, sistem pengembangan motif ritme dan nada dalam musik jazz, merupakan solusi baru dalam kurikulum pendidikan seni, terutama pendidikan karakter bagi siswa prodi musik di Indonesia. Ia berharap metode ini bisa menjadi pijakan dalam pembelajaran dan penciptaan musik yang lebih berwawasan.
Dalam karya terbarunya, Erucakra Mahameru terinspirasi oleh tokoh besar Nusantara, Dapunta Hyang Sri Jayanasa, penemu kerajaan Sriwijaya. Tiga karya musik yang akan dipamerkan melalui situs online erucakramahameru.com adalah Dapunta (The King of Universe), Dapunta (The King of Wisdom), dan Dapunta (The King Warrior).
Ketua Panitia Aposteriori Seni Nusantara Universitas Negeri Semarang, Abdullah Ibnu Thalhah, berharap bahwa melalui pendidikan karakter ini, mahasiswa musik dapat lebih memahami esensi dari musik sebagai alur cerita. Dengan demikian, pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan apresiasi terhadap seni budaya Nusantara yang kaya akan kekayaan dan keberagaman.
Salah satu yang akan turut berpartisipasi dalam pameran ini adalah musisi jazz dan produser ternama, Erucakra Mahameru. Erucakra Mahameru akan mempersembahkan karya musik kolosalnya yang menggunakan metode Aranti’s Code. Metode ini merupakan hasil temuannya dalam penelitian doktoralnya yang berjudul 'Inovasi Pendidikan Karakter Melalui Aranti’s Code: Analisis Rekam Jejak Dapunta Hyang Sri Jayanasa'.
Erucakra Mahameru menjelaskan bahwa karyanya tersebut telah mendapatkan apresiasi dari tim promotor yang terdiri dari Dr. Agus Cahyono, M.Hum., Dr. Suharto, S.Pd., M.Hum., dan Prof. Dr. Junita Batubara, S.Sn., M.Sn., Ph.D. Mereka menilai karya penelitiannya memiliki karakter unik dan orisinal yang bernilai fenomenal. Kini, karya tersebut tengah dalam proses review untuk dimuat dalam jurnal internasional terkenal, Scopus.
“Mereka melihat potensi dari komposisi saya terdahulu di 2005, dan sekarang saya kembangkan ke arah komposisi dengan materi lain, arahnya ke penciptaan," kata Erucakra Mahameru saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/5/2024) sore.
Erucakra Mahameru juga menjelaskan bahwa Aranti’s Code, sistem pengembangan motif ritme dan nada dalam musik jazz, merupakan solusi baru dalam kurikulum pendidikan seni, terutama pendidikan karakter bagi siswa prodi musik di Indonesia. Ia berharap metode ini bisa menjadi pijakan dalam pembelajaran dan penciptaan musik yang lebih berwawasan.
Dalam karya terbarunya, Erucakra Mahameru terinspirasi oleh tokoh besar Nusantara, Dapunta Hyang Sri Jayanasa, penemu kerajaan Sriwijaya. Tiga karya musik yang akan dipamerkan melalui situs online erucakramahameru.com adalah Dapunta (The King of Universe), Dapunta (The King of Wisdom), dan Dapunta (The King Warrior).
Ketua Panitia Aposteriori Seni Nusantara Universitas Negeri Semarang, Abdullah Ibnu Thalhah, berharap bahwa melalui pendidikan karakter ini, mahasiswa musik dapat lebih memahami esensi dari musik sebagai alur cerita. Dengan demikian, pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan apresiasi terhadap seni budaya Nusantara yang kaya akan kekayaan dan keberagaman.
(hri)