Tuah Jasa Kurir, Penghubung Ekonomi Indonesia
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pandemi COVID-19 telah meluluhlantakkan hampir semua sendi kehidupan di abad 21. Kasus infeksi virus SARS-CoV-2 di dunia mencapai puluhan juta, sementara ekonomi Indonesia melorot hingga jurang terdalam, minus 5,32% pada triwulan 2/2020.
Patut disyukuri, daya dukung infrastruktur dan teknologi di Indonesia sudah cukup baik saat pandemi. Saat ini, penetrasi teknologi komunikasi hampir merata.
Laporan Hootsuite dan We are Social, jumlah pengguna internet mencapai 175,4 juta dari populasi 272,1 juta jiwa penduduk Indonesia. Sementara smartphone yang terkoneksi internet telah mencapai 338,2 juta unit.
Di sisi lain, konektivitas infrastruktur cukup memadai, sehingga jalur logistik dan kurir mampu mendorong kegiatan ekonomi tetap berjalan. E-commerce menjadi alternatif, kendati jutaan masyarakat beraktivitas di rumah karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sebelum pandemi, kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap produksi domestik bruto (PDB) triwulan 4/2019 mencapai Rp881,7 triliun.
Laju pertumbuhan sektor ini mendekati 7,4%. Ini mengindikasikan jasa logistik dan kurir memberi warna bagi ekonomi Indonesia.
Keberadaan jasa kurir di daerah menjadi bagian penting dalam mendorong pemerataan ekonomi Indonesia. Tak sekadar soal membangun konektivitas ekonomi antardaerah, tetapi juga ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Salah seorang mitra agen PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Samuel Arnold mengaku, bisnis ini telah menjadi penopang ekonomi utama keluarga sejak 1972.
Kini Arnold menjadi salah satu agen besar di Kota Makassar, dengan 28 sub agen dan 35 gerai. Outlet miliknya hampir meng-cover seluruh Makassar, yang memiliki luas wilayah 175,7 Km persegi.
"Hampir semua daerah di Makassar telah terwakili oleh jaringan kami. Ini memudahkan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi, terutama untuk pengiriman barang di Makassar atau antardaerah," jelas dia.
Patut disyukuri, daya dukung infrastruktur dan teknologi di Indonesia sudah cukup baik saat pandemi. Saat ini, penetrasi teknologi komunikasi hampir merata.
Laporan Hootsuite dan We are Social, jumlah pengguna internet mencapai 175,4 juta dari populasi 272,1 juta jiwa penduduk Indonesia. Sementara smartphone yang terkoneksi internet telah mencapai 338,2 juta unit.
Di sisi lain, konektivitas infrastruktur cukup memadai, sehingga jalur logistik dan kurir mampu mendorong kegiatan ekonomi tetap berjalan. E-commerce menjadi alternatif, kendati jutaan masyarakat beraktivitas di rumah karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sebelum pandemi, kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap produksi domestik bruto (PDB) triwulan 4/2019 mencapai Rp881,7 triliun.
Laju pertumbuhan sektor ini mendekati 7,4%. Ini mengindikasikan jasa logistik dan kurir memberi warna bagi ekonomi Indonesia.
Keberadaan jasa kurir di daerah menjadi bagian penting dalam mendorong pemerataan ekonomi Indonesia. Tak sekadar soal membangun konektivitas ekonomi antardaerah, tetapi juga ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Salah seorang mitra agen PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Samuel Arnold mengaku, bisnis ini telah menjadi penopang ekonomi utama keluarga sejak 1972.
Kini Arnold menjadi salah satu agen besar di Kota Makassar, dengan 28 sub agen dan 35 gerai. Outlet miliknya hampir meng-cover seluruh Makassar, yang memiliki luas wilayah 175,7 Km persegi.
"Hampir semua daerah di Makassar telah terwakili oleh jaringan kami. Ini memudahkan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi, terutama untuk pengiriman barang di Makassar atau antardaerah," jelas dia.