Genjot Penjualan, Pengembang Ini Hadirkan Pinewood 360° Virtual House Viewing

Selasa, 18 Agustus 2020 - 18:33 WIB
loading...
Genjot Penjualan, Pengembang...
Marketing Director PT Babadan Kusuma Jaya, Ivana Tantoyo menunjukkan maket klaster Pinewood The Grand Kenjeran
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 mengakibatkan sejumlah sektor terpuruk. Termasuk sektor properti . Sejumlah pengembang terpaksa memutar otak agar produk mereka tetap laku terjual. PT Babadan Kusuma Jaya misalnya, guna menggenjot penjualan, pengembang tersebut meluncurkan Pinewood 360° Virtual House Viewing.

Ini merupakan aplikasi yang bisa membuat calon konsumen bisa melihat show unit klaster Pinewood secara langsung. Baik melalui handphone maupun layar laptop. Calon konsumen bisa mengaksesnya kapanpun dan dimanapun. Cara aksesnya dengan meng-scan QR Code The Grand Kenjeran. Pinewood merupakan salah satu klaster di The Grand Kenjeran.

“Di tengah pandemi ini kami harus inovatif. Salah satunya dengan mengadaptasi teknologi. Calon konsumen tidak perlu datang ke lokasi, sudah bisa mengetahui langsung show unit kami,” kata Marketing Director PT Babadan Kusuma Jaya, Ivana Tantoyo, Selasa (18/8/2020).

(Baca juga: Ayah di Ponorogo Cabuli Anak Tiri dan Direkam Video )

Ivana mengatakan, klaster Pinewood ini memiliki area seluas 5,5 hektar dengan jumlah sebanyak 200 unit. Saat ini, sudah pembangunan tahap pertama dengan jumlah yang dipasarkan sebanyak 100 unit. Sedangkan yang sudah terjual sebanyak 54 unit.

Selama pandemi COVID-19 atau Maret hingga Agustus ini, pihaknya hanya mampu sebanyak 10 unit. “Semoga dengan adanya aplikasi baru ini mampu menambah penjualan kami hingga akhir tahun sebanyak 20 unit,” ujarnya.

Perumahan di klaster Pinewood memiliki sebanyak lima tipe. Diantaranya, Portia, Evodia, Wisteria, Sierra dan Alder. Setiap unit dijual paling murah mulai dari Rp3,1 miliar hingga paling mahal Rp4,6 miliar.

Klaster ini dipasarkan pertama kali pada 2017 lalu dengan harga paling rendah di kisaran Rp2 miliaran. “Rata-rata konsumen di perumahan kami adalah end user. Jadi untuk ditinggali, bukan untuk investasi. Kebanyakan dari luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi,” tandas Ivana.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3461 seconds (0.1#10.140)