Fakta-fakta Pembunuhan Bos Tembaga di Boyolali, Dibacok 5 Kali dan Dipukul Palu 10 Kali

Selasa, 07 Mei 2024 - 17:51 WIB
loading...
Fakta-fakta Pembunuhan...
Polisi melakukan olah TKP kasus pembunuhan bos tembaga di Pulisen, Boyolali, Bayu Handono (36) oleh pelaku Irwan (27) yang ingin menguasai harta korban. Foto/iNews TV/Tata Rahmanta
A A A
BOYOLALI - Kasus pembunuhan bos tembaga di Pulisen, Boyolali, Jawa Tengah bernama Bayu Handono (36) ternyata telah direncanakan oleh pelaku Irwan (27) yang ingin menguasai harta korban.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfhi menjelaskan, kasus ini menjadi salah satu kasus menonjol. Sehingga Polda Jateng menaruh perhatian khusus pada kasus ini.



Kejadian pembunuhan itu diketahui terjadi pada Jumat (3/5/2024) malam. Irwan membunuh Bayu sekitar pukul 21.00 WIB.

Kapolda mengungkapkan bahwa Irwan telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan tujuan menguasai harta milik korban. Selain itu pelaku dan korban juga memiliki hubungan asmara.

"Keduanya punya hubungan asmara sesama jenis," ujar Kapolda di Polres Boyolali, Selasa (7/5/2024).

Irjen Pol Ahmad Lutfhi menyebut bahwa pelaku diberi upah Rp200.000 setiap kali selesai berhubungan badan.



Namun saat hendak melakukan hubungan badan yang ketiga, pelaku meminta upah Rp500.000. Bayu pun menolak permintaan itu dan Irwan yang telah menyiapkan celurit langsung membunuhnya.

"Korban dibacok 5 kali namun belum meninggal. Ada palu di sana dipukulkan ke kepalanya 10 kali baru meninggal," jelasnya.

Usai membunuh, pelaku menggondol harta korban berupa motor PCX, jam tangan, uang Rp200.000 dan barang lainnya. Polisi juga menyita sebuah jaket, celurit, palu, bantal dan barang lainnya sebagai barang bukti.

"Ini adalah pembunuhan berencana yang sangat keji sekali. Hal ini sangat menonjol untuk kami lakukan ungkap," katanya.

Pelaku kemudian dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pencurian Pemberatan. Kapolda menambahkan, pemeriksaan terhadap kasus tersebut tidak akan berhenti.

"Akan kami dalami terkait dengan modus pembunuhan. Jangan-jangan korban tidak hanya satu," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)