Pemkot Semarang Tuntaskan Sejumlah Pekerjaan yang Tertunda karena COVID-19

Selasa, 18 Agustus 2020 - 10:41 WIB
loading...
Pemkot Semarang Tuntaskan Sejumlah Pekerjaan yang Tertunda karena COVID-19
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi disela-sela rangkaian upacara peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Pemkot Semarang komitmen merealisasikan sejumlah kegiatan pembangunan yang tertunda karena pandemi COVID-19.

Rencana pembangunan tersebut diantaranya, melanjutkan proyek Pasar Johar, pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo, melanjutkan pembangunan RSUD Mijen tipe D, serta project strategis pembangunan fisik lainnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, meski di tengah berbagai keterbatasan, Pemkot Semarang bersama seluruh lapisan masyarakat tetap berusaha melanjutkan berbagai program pembangunan, dengan semangat gotong-royong.

"Itu seperti yang saya lakukan dalam kurun lima tahun terakhir, di mana kemajuan Kota Semarang tidak lepas dari spirit gotong-royong seluruh elemen masyarakat melalui konsep pembangunan bergerak bersama. Seperti misalnya dalam indeks pembangunan manusia yang mampu didorong melampaui kota besar lainnya," kata Hendra Prihadi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (18/8/2020).

Dia menyatakan, ke depan Pemkot Semarang terus mengupayakan agar Ibu Kota Jawa Tengah ini dapat terus melaju dan berlari. (Baca juga: Polisi Tangkap Penggerak Kasus Penyerangan di Pasar Kliwon Solo)

Termasuk merealisasikan rencana pembanguan Kota Semarang yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 ini, namun harus tertunda karena fokus pada penanganan COVID-19.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini menekankan, dalam situasi pandemi seperti saat ini, seharusnya dapat lebih tumbuh rasa nasionalisme masyarakat terhadap bangsa Indonesia. (Baca juga: Obyek Wisata Taman Pendidikan Pancuranmas Bagikan Seribu Mendoan ke Pengunjung)

Pasalnya masyarakat saat ini dirasanya juga sedikit banyak merasakan situasi perjuangan dahulu, yaitu keterbatasan dalam melakukan kegiatan, karena mendapat tekanan dari penjajah.

"COVID-19 bisa diibaratkan penjajah yang membuat kita merasakan berbagai keterbatasan, karena menenekan sendi-sendi kehidupan,” ujarnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)