Obyek Wisata Taman Pendidikan Pancuranmas Bagikan Seribu Mendoan ke Pengunjung

PURBALINGGA - Obyek wisata Purbasari Pancuranmas di Purbalingga, Jawa Tengah, (17/8/2020) merayakan hari kemerdekaan dengan membagikan makanan tradisional tempe mendoan gratis kepada pengunjung.

Pihak pengelola wisata menyediakan seribu mendoan dan berbagai jajanan untuk dibagikan kepada pengunjung yang datang.

Setiap pengunjung yang membeli tiket masuk wisata seharga Rp21.000, mendapatkan satu kupon untuk ditukar dengan dua jenis jajanan. Pengunjung bebas memilih jajanan yang disukai.

Direktur Taman Wisata Pendidikan Pancuran Mas Purbasari Junjung mengatakan, memperingati hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, manajeman sengaja menyediakan seribu mendoan dibagikan kepada pengunjung dari pagi hingga sore hari. Tempe mendoan yang baru matang digoreng, langsung dibagikan kepada pengunjung.

“Ide membagikan seribu tempe mendoan diadakan untuk berbagi keceriaan liburan dengan pengunjung Purbasari Pancuran Mas yang baru kembali beroperasi satu bulan terakhir sejak ditutup karena pandeml COVID-19 . Meski demikian, manajemen memastikan bahwa protokol kesehatan tetap sepenuhnya dilaksanakan sesuai arahan pemerintah,” kata Junjung.

Selain tempe mendoan, ada kue lapis bertema tujuh belasan yang dibuat warna merah dan putih. Pengunjung bisa menukarkan kupon dengan kue jajan atau panganan seperti getuk goreng dan aneka snak kering.

Wulandari, pengunung dari Cilacap yang sengaja datang bersama suami dan anak mengaku senang bisa mencicipi makanan khas Banyumas.

“Mendoannya enak sekali karena masih panas. Mudah–mudahan promo ini tetap berlangsung tidak hanya saat momen di hari kemerdekaan,” ujarnya. (Baca juga: Berikan Remisi saat HUT RI, Ganjar Dapat Hadiah Lukisan dari Napi)

Sedangkan pagi harinya, manajemen Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuranmas menggelar upacara pengibaran bendera memeringati kemerdekaan RI ke-75. (Baca juga: COVID-19, Tirakatan HUT RI Diganti Pembagian Nasi Kotak Door to Door)

“Gelaran prosesi pengibaran bendera Masih berkaitan dengan masa tanggap darurat COVID-19. Prosesi ini hanya diikuti oleh sejumlah karyawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara tertib,” kata Junjung.