Fakta dan Kronologi Tewasnya Iwan Sutrisman Telaumbanua yang Dihabisi Serda Adan
loading...
A
A
A
NIAS - Kronologi pembunuhan Iwan Sutrisman Telaumbanua yang merupakan eks calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut (AL) asal Nias, Sumatera Utara, akhirnya terungkap. Peristiwa pembunuhan itu sendiri telah terjadi pada 24 Desember 2022 lalu.
Pembunuh Iwan adalah oknum anggota Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal dan seorang rekannya yang merupakan warga sipil.
Setelah Iwan dibunuh, jasad Iwan Sutrisman Telaumbanua langsung dibuang ke daerah Sawahlunto, Sumatera Barat.
Anggota keluarga Iwan mengungkapkan jika Iwan awalnya mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Namun dia dinyatakan tidak lulus.
Dari situlah Iwan menemui Serda Adan yang telah berkarier di militer. Serda Adan lantas meminta sejumlah uang, sekitar Rp200 juta untuk Iwan bisa lulus.
Syarat tersebut akhirnya disanggupi meski keluarga Iwan harus menjual tanahnya.
Setelah itu, Adan lantas menjemput Iwan dengan alasan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022. Pada waktu itulah terakhir kali pihak keluarga melihat Iwan.
Dalam kasus ini rupanya Serda Adan terbukti berbohong karena mengaku jika pamannya dapat meloloskan Iwan.
Sedangkan kepada pamannya, Adan menyebut jika Iwan adalah kawan yang akan diantar ke Lantamal II Padang untuk mengikuti pendidikan.
Ardan yang terus didesak oleh keluarga Iwan lantas merencanakan aksinya. Oknum militer ini lantas mengajak temannya yang bernama Alvin dan sepupunya yang berinisial T.
Alvin ditawari uang sekitar Rp20-25 juta lantas setuju untuk menjalankan pembunuhan ini. Namun sepupu Arda yang berinisial T menolak untuk melakukannya.
Dengan mengendarai mobil rental, Ardan dan Alvin mendatangi Iwan di Kota Solok. Setelah itu Adan mengakui jika Iwan dibunuh olehnya dan Alvin di Sawahlunto.
Pelaku mengungkapkan jika Adan sempat menganiaya Iwan, sementara Alvin menusuk perut Iwan hingga empat kali.
Hal tersebutlah yang membuat Iwan tewas dan tubuhnya kemudian dibuang ke jurang dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Supaya tidak mencolok, mayat Iwan kemudian ditutupi akar dan ranting pohon oleh pelaku. Ketika Ardan pulang ke rumah pamannya. Dia mengaku jika Iwan telah diantarkannya ke Lantamal II Padang. Kemudian keesokan harinya Adan pulang ke Nias.
Itulah fakta dan kronologi tewasnya Iwan dari sudut pandang keluarga dan pelaku. Atas peristiwa ini sebaiknya masyarakat selalu waspada terhadap orang yang baru saja dikenal dan menjanjikan sesuatu.
Pembunuh Iwan adalah oknum anggota Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal dan seorang rekannya yang merupakan warga sipil.
Baca Juga
Setelah Iwan dibunuh, jasad Iwan Sutrisman Telaumbanua langsung dibuang ke daerah Sawahlunto, Sumatera Barat.
Kronologi Tewasnya Iwan Sutrisman Telaumbanua
Anggota keluarga Iwan mengungkapkan jika Iwan awalnya mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Namun dia dinyatakan tidak lulus.
Dari situlah Iwan menemui Serda Adan yang telah berkarier di militer. Serda Adan lantas meminta sejumlah uang, sekitar Rp200 juta untuk Iwan bisa lulus.
Syarat tersebut akhirnya disanggupi meski keluarga Iwan harus menjual tanahnya.
Setelah itu, Adan lantas menjemput Iwan dengan alasan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022. Pada waktu itulah terakhir kali pihak keluarga melihat Iwan.
Dalam kasus ini rupanya Serda Adan terbukti berbohong karena mengaku jika pamannya dapat meloloskan Iwan.
Sedangkan kepada pamannya, Adan menyebut jika Iwan adalah kawan yang akan diantar ke Lantamal II Padang untuk mengikuti pendidikan.
Ardan yang terus didesak oleh keluarga Iwan lantas merencanakan aksinya. Oknum militer ini lantas mengajak temannya yang bernama Alvin dan sepupunya yang berinisial T.
Alvin ditawari uang sekitar Rp20-25 juta lantas setuju untuk menjalankan pembunuhan ini. Namun sepupu Arda yang berinisial T menolak untuk melakukannya.
Dengan mengendarai mobil rental, Ardan dan Alvin mendatangi Iwan di Kota Solok. Setelah itu Adan mengakui jika Iwan dibunuh olehnya dan Alvin di Sawahlunto.
Pelaku mengungkapkan jika Adan sempat menganiaya Iwan, sementara Alvin menusuk perut Iwan hingga empat kali.
Hal tersebutlah yang membuat Iwan tewas dan tubuhnya kemudian dibuang ke jurang dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Supaya tidak mencolok, mayat Iwan kemudian ditutupi akar dan ranting pohon oleh pelaku. Ketika Ardan pulang ke rumah pamannya. Dia mengaku jika Iwan telah diantarkannya ke Lantamal II Padang. Kemudian keesokan harinya Adan pulang ke Nias.
Itulah fakta dan kronologi tewasnya Iwan dari sudut pandang keluarga dan pelaku. Atas peristiwa ini sebaiknya masyarakat selalu waspada terhadap orang yang baru saja dikenal dan menjanjikan sesuatu.
(shf)