Bullying Pelajar di Malang Terekam Kamera CCTV, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Siswa SMP

Sabtu, 02 Maret 2024 - 16:49 WIB
loading...
Bullying Pelajar di...
Lokasi bullying dan perkelahian pelajar yang viral di kompleks perumahan Jalan Janti Barat Blok A, Kelurahan Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Polisi telah menindaklanjuti adanya video viral dugaan perundungan (bullying) dan perkelahian pelajar di Malang, Jawa Timur. Kepolisian sudah memanggil semua pihak yang terlibat dugaan perundungan dan perkelahian, termasuk sekolah tempat siswa bersekolah ke Mapolsek Sukun.

Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah pihak yang terlibat perkelahian dan perundungan, termasuk sekolah yang diduga terlibat.



Saat ini pihak kepolisian juga masih memintai keterangan ke korban dan saksi, dugaan perundungan dan perkelahian.

"Kami merespons cepat terkait adanya informasi Sabtu malam, terkait dengan kejadian bullying yang diduga (terjadi) di Janti Barat, Gang 1 A, untuk saat ini syukur Alhamndulillah Polsek Sukun telah minta keterangan pertama dari korban, terus yang kedua, diduga keterangan dari pihak pelaku dan saksi," ujar Yudi Risdiyanto, saat memberikan keterangan, pada Sabtu (2/3/2024).

Dari hasil pemeriksaan diakui memang benar itu adalah siswa kelas 7 sebuah SMP Swasta di kawasan Janti Barat, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Namun perkelahian yang terjadi tidak melibatkan banyak remaja, tapi ada tiga orang pelajar yang terlibat. Dimana masing-masing dari pelaku satu orang berinisial NDA (14), korban berinisial AUB (14), dan seorang saksi yang juga teman keduanya berinisial MA (13), yang menjadi penyebab perkelahian antar pelajar.


"Saat itu terjadi pada sekitar pukul 11.00, yang bersangkutan akan melaksanakan salat Jumat kemarin. Alhamdulillah keterangan ini yang saksi saat itu inisial MA, untuk saat ini saksi yang mengetahui hal tersebut adalah saudara MA yang juga dimintai keterangan, kejadian tersebut benar," jelasnya.

Dari keterangan MA, diketahui bahwa NDA terduga pelaku pemukulan ke AUB dituduh oleh AUB telah memukul MA. Saat jam istirahat Salat Jumat itulah akhirnya NDA mencoba meminta klarifikasi ke AUB, hingga terjadilah pemukulan itu.

"Yang bersangkutan diduga korban, dihadang oleh saudara NDA, untuk diberikan klarifikasi terkait dengan adanya tuduhan (memukul NDA ke MA) yang dituduhkan kepada pelaku oleh korban. Akhirnya tidak menjawab, terjadi cekcok mulut, dan langsung terjadi pemukulan," terangnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2811 seconds (0.1#10.140)