Dualisme 2 Rektor dan Ijazah Terancam Ilegal, Mahasiswa UCY Demonstrasi Bakar Ban

Selasa, 13 Februari 2024 - 19:53 WIB
loading...
Dualisme 2 Rektor dan...
Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) melakukan aksi demonstrasi tentang dualisme rektor di depan kantor rektorat, Selasa (13/2/2024). Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
YOGYAKARTA - Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor rektorat, Selasa (13/2/2024). Mereka meminta kejelasan akan dua kepemimpinan di kampus tertua di DIY tersebut.

Para mahasiswa bingung dengan kepemimpinan ganda di kampus tersebut yang ditandai adanya rektor dan Plt Rektor di kubu lain. Mahasiswa khawatir, ijazah mereka bakal ilegal hingga 5 tahun ke depan buntut dari dua kepempinan tersebut.


Sembari berorasi mereka membawa berbagai spanduk bertuliskan tentang kritikan terhadap yayasan yang telah melantik rektor tanpa dasar hukum yang jelas. Di satu sisi mereka juga mempertanyakan munculnya Plt Rektor.

Para mahasiswa menyebut rektor yang baru mereka tidak memiliki legalitas usai polemik suksesi kepemimpinan rektorat dalam setahun terakhir. Sehingga mahasiswa merasa khawatir ijazah mereka bakal ilegal karena konflik yang terjadi di tubuh yayasan.

Di satu sisi, ada pihak yang selalu menghembuskan isu jika UCY bakal bubar karena dua kepemimpinan tersebut. Upaya meminta kejelasan dari mahasiswa selalu terbentur dengan intimidasi dari pihak dosen.

"Para dosen sering meminta kami untuk tidak bereaksi tentang polemik kampus. Kalau kami bereaksi maka dosen mengancam akan menghentikan layanan terhadap mahasiswa," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Yosef Budiman



Selain berorasi, mahasiswa juga terlihat membakar ban di halaman rektorat. Namun meski sudah lama berorasi ternyata tidak ada satupun perwakilan rektorat yang menemui mereka.

Para petugas keamanan kampus hanya terlihat berdiri berjaga di seputaran lokasi aksi demonstrasi untuk mengantisipasi agar tidak anarkis. Hingga tengah hari, aksi orasi dan bakar ban masih terus berlanjut.

Yosef menambahkan, aksi tersebut bermula dari keresahan mahasiswa karena adanya dua kepemimpinan di UCY dengan keberadaan rektor dan pelaksana tugas (Plt) Rektor.

Berdasarkan data yang mereka miliki tenyata rektor ini yang menjabat kali ini tidak memiliki legitimasi hukum karena tidak mengantongi SKHU dari Yayasan.

"SKHU itu didapat dari pengakatan oleh Yayasan yang sah. Karena tidak ada SKHU maka rektor ini ilegal," ujarnya.

Mahasiswa asal Flores ini mengungkapkan jika konflik dua kepemimpinan ini sudah terjadi sejak Oktober 2023 yang lain. Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mendapat kepastian hukum namun hingga saat ini belum ada jawaban.

Oleh karena itu maka mahasiswa harus bergerak. Karena ketika hanya diam dan tidak bergerak maka ini akan berakibat fatal.

Hal itu karena jika rektor itu tidak memiliki legitimiasi hukum yang sah maka semua produk hukum yang dikeluarkan maka akan batal demi hukum termasuk salah satunya adalah ijazah mahasiswa nanti ketika lulus.

"Dan jika dibiarkan maka ijazah 5.000 mahasiswa dalam 5 tahun ke depan bakal ilegal,"tambah mahasiswa Fakultas Hukum ini.

Rektor UCY, Hery Kristiyanto mengakui jika ada konflik di dalam Yayasan Cokroaminoto ini. Konflik ini bermula dari ketidakpuasan seseorang atas terpilihnya dirinya sebagai rektor yang baru menggantikan Ciptasari Prabawanti. Di mana pihak yang tidak puas tersebut lantas mendirikan yayasan yang baru.

"Saya itu dipilih secara prosedural seluruh tahapan dilalui. Saya dipilih dan tidak pernah mencalonkan diri," ujarnya.

Terkait kepastian hukum, saat ini berbagai upaya telah mereka lakukan diantaranya melalui jalur hukum perdata, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Namun sampai saat ini memang belum ada keputusan.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)