Peringatan HPI Ke-169, Tokoh Agama Ingatkan Refleksi Kedamaian di Tanah Papua

Jum'at, 09 Februari 2024 - 09:54 WIB
loading...
Peringatan HPI Ke-169,...
Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You dalam Peringatan Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-169 di Jayapura. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
A A A
JAYAPURA - Peringatan Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-169 yang diperingati serentak di seluruh Papua hendaknya dijadikan sarana intropeksi diri untuk berkomitmen menciptakan Papua Tanah Damai.

Hal ini disampaikan Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You dalam Peringatan Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-169 dengan meminta seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat untuk bersyukur atas Injil yang dibawa oleh Ottow dan Geissler.



"Kepada seluruh rakyat Papua yang ada di 6 Provinsi ini, pertama mari kita bersama-sama bersyukur atas karunia Tuhan Allah Bapa di Sorga dan roh Kudus yang begitu besar. Sehingga tanah dan manusia di Papua ini sudah diselamatkan, sudah diberkati, sudah dibebaskan dari belenggu dosa dan hidup sebagai anak-anak Allah melalui pewartaan Injil yang sudah disampaikan sudah diwartakan oleh dua pendeta yaitu Ottow dan Geissler," ucap Uskup Jayapura dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).

Selanjutnya, ia juga berharap seluruh umat Nasrani di Papua untuk terus mewartakan Injil tersebut sesuai perjuangan pendahulu.

"Tugas mewartakan Injil itu bukan hanya oleh para pastor dan pendeta, tetapi juga umat yang sudah dibaptis itu harus siap untuk mewartakan Injil. Baik melalui tugas, karya melalui perkataan dan perbuatan di mana pun orang Papua maupun non Papua berada," katanya.

Uskup Jayapura juga mengingatkan akan pesan Injil untuk hidup damai, pesan persaudaraan, pesan tanpa adanya kekerasan dan permusuhan.



"Hidup dalam damai itu adalah hidup manusia dengan dengan Tuhan atau manusia dengan manusia dan manusia dengan alam serta lingkungannya," sebutnya.

"Manusia harus berhenti melakukan kekerasan terhadap orang lain baik kekerasan dalam keluarga, kekerasan antar suku, kekerasan antar umat beragama kekerasan antara masyarakat dengan pemerintah, kekerasan antara TNI Polri dan TPN PB supaya harus diberhentikan dan orang bisa hidup dalam damai dan kasih dan hidup dalam persaudaraan sejati," sambungnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2417 seconds (0.1#10.140)