Kisah Pilu Mahasiswa ITB Kesulitan Bayar Uang Kuliah, Terpaksa Pakai Pinjol

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:25 WIB
loading...
A A A
"Masuk di semester ini (semester 8) opsi penangguhan itu diganti. Saya udah gak bisa kuliah lagi kalau misalnya tunggakan saya belum dibayar," kata Deovie kepada wartawan.

Saat ini, Deovie mencari uang sambil kuliah untuk membayar UKT. Namun, tunggakan uang kuliah tetap tak dapat dilunasi karena relatif besar.

Kemudian, kampus ITB memberikan opsi mengajukan cuti atau mencicil uang kuliah melalui Danacita jika ingin tetap kuliah di semester 8 tahun 2023/2024.

"Muncul (penawaran pinjol lewat website akademik). Apabila tidak bisa membayar, disarankan untuk mengambil pinjaman melalui Danacita atau cuti. Cuti juga bayar 50 persen UKT, jadi membayar Rp6,25 juta lagi. Uangnya dari mana, saya gak tau," tuturnya.

Deovie tidak menerima tawaran berutang ke pinjol Danacita itu. Sebab, dia enggan terlilit utang. Deovie juga enggan mengajukan cuti karena ingin menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Apalagi untuk mengajukan cuti pun, Deovie harus tetap harus membayar 50 persen UKT.

"Tujuan saya sih cuma belajar, supaya mematahkan rantai kemiskinan. Agar orang tua saya gak susah tapi kenapa kami ditindas terus menerus," ucap Deovie.

Dia menuturkan, saat masuk ITB, kata Deovie, Kondisi ekonomi keluarga sedang sulit. Bahkan, keluarga harus menggadaikan rumah untuk membayar uang pangkal dan UKT.

Saat ini, rumah keluarga Deovie terancam disita bank karena tak mampu membayar tunggakan. Sementara, Deovie harus membayar UKT sebesar Rp12.500.000 per semester.

"Saya nekat masuk ITB saat kondisi ekonomi keluarga sedang sulit karena menduga akan ada keringanan biaya. Yang penting masuk dulu, bayar nanti gak bakal di-DO (drop out) lah. Tapi prasangka saya ternyata salah," tutur Deovie.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7093 seconds (0.1#10.140)