Geger! Aktivis GMNI Sukabumi Raya Dibacok OTK di Capitol Plaza
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Dua aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dibacok orang tidak kenal (OTK) saat nongkrong di Sukabumi Coffee Center di Capitol Plaza, Jalan A Yani, Gunungparang, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).
Peristiwa pembacokan yang terjadi pada pukul 02.00 WIB tersebut berawal saat dua korban, AA (23) dan RZ (24) sedang santai sambil menikmati kopi. tiba-tiba keduanya dihampiri oleh 3 OTK yang menggunakan satu sepeda motor.
"Kronologisnya itu, anak-anak lagi ngopi di Capitol, Sukabumi Coffee Center, tempat anak-anak juga ngopi di situ. Nah, anak-anak ini didatangi ketiga OTK nanyain tempat bilyard. Lalu sama anak-anak dijawab, di lantai 3," kata Ketua GMNI Sukabumi Raya, Anggi Fauzi kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Lalu salah satu pelaku bertanya lagi, lanjut Anggi, untuk masuk ke tempat bilyard harus lewat kemana, dan teman-temannya kembali menjawab dengan sopan bahwa harus melalui basement dan naik lift untuk menuju ke tempat bilyard.
"Si pelaku lalu pergi ke basement, nah kemudian kedua korban itu selesai makan pecel, yang satu RZ pergi bayar makan pecel dan yang satu lagi AA pergi buang air kecil ke bawah (basement) Capitol Plaza, ada toilet di sana. Setelah beres bayar. Karena AA lama di toilet lalu disusul oleh RZ," ujar Anggi.
Lebih lanjut Anggi mengatakan, ketika disusul ke bawah, ternyata AA sudah dipiting oleh ketiga orang OTK yang tadi sempat bertanya di mana tempat bilyard. Melihat hal tersebut, lalu RZ mengajak AA lari naik ke atas keluar dari basement.
"Nah pada saat lari, dikejar (OTK) dan terjadi pembacokan dan terjadi perkelahian. Tapi kan posisinya ketiga orang pelaku ini semuanya membawa sajam (senjata tajam), sedangkan kedua teman saya tidak membawa apa-apa karena memang lagi makan dan ngopi," ujar Anggi.
Sementara itu Kapolsek Cikole, AKP Cepi Hermawan mengatakan, pelaku setelah melakukan pembacokan lalu melarikan diri. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Semalam setelah ada laporan dari warga terkait kejadian tersebut, kami lalu melakukan olah TKP dan penyelidikan. Untuk identitas pelaku saat ini masih belum diketahui dan kami masih mendalami kasusnya," ujar Cepi.
Peristiwa pembacokan yang terjadi pada pukul 02.00 WIB tersebut berawal saat dua korban, AA (23) dan RZ (24) sedang santai sambil menikmati kopi. tiba-tiba keduanya dihampiri oleh 3 OTK yang menggunakan satu sepeda motor.
"Kronologisnya itu, anak-anak lagi ngopi di Capitol, Sukabumi Coffee Center, tempat anak-anak juga ngopi di situ. Nah, anak-anak ini didatangi ketiga OTK nanyain tempat bilyard. Lalu sama anak-anak dijawab, di lantai 3," kata Ketua GMNI Sukabumi Raya, Anggi Fauzi kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Lalu salah satu pelaku bertanya lagi, lanjut Anggi, untuk masuk ke tempat bilyard harus lewat kemana, dan teman-temannya kembali menjawab dengan sopan bahwa harus melalui basement dan naik lift untuk menuju ke tempat bilyard.
"Si pelaku lalu pergi ke basement, nah kemudian kedua korban itu selesai makan pecel, yang satu RZ pergi bayar makan pecel dan yang satu lagi AA pergi buang air kecil ke bawah (basement) Capitol Plaza, ada toilet di sana. Setelah beres bayar. Karena AA lama di toilet lalu disusul oleh RZ," ujar Anggi.
Lebih lanjut Anggi mengatakan, ketika disusul ke bawah, ternyata AA sudah dipiting oleh ketiga orang OTK yang tadi sempat bertanya di mana tempat bilyard. Melihat hal tersebut, lalu RZ mengajak AA lari naik ke atas keluar dari basement.
"Nah pada saat lari, dikejar (OTK) dan terjadi pembacokan dan terjadi perkelahian. Tapi kan posisinya ketiga orang pelaku ini semuanya membawa sajam (senjata tajam), sedangkan kedua teman saya tidak membawa apa-apa karena memang lagi makan dan ngopi," ujar Anggi.
Sementara itu Kapolsek Cikole, AKP Cepi Hermawan mengatakan, pelaku setelah melakukan pembacokan lalu melarikan diri. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Semalam setelah ada laporan dari warga terkait kejadian tersebut, kami lalu melakukan olah TKP dan penyelidikan. Untuk identitas pelaku saat ini masih belum diketahui dan kami masih mendalami kasusnya," ujar Cepi.
(shf)