Pemprov Mulai Pacu 3 Proyek Strategis, Salah Satunya Twin Tower di CPI
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kembali memacu pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur strategis di Sulsel. Salah satunyapembangunan twin tower, dan proyek pembangunan pedestrian Jalan Metro Tanjung Bunga. Baca : Nurdin Abdullah Komitmen Lanjutkan Pembangunan Masjid 99 Kubah
Menurut Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah , menyebutkan proyek strategis lainnya yang dipacu juga termasuk rehabilitasi Stadion Mattoanging, Khusus proyek Jalan Metro Tanjung Bunga, menjadi tanggung jawab Pemkot Makassar. Rencananya, proyek pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga akan mulai proses groundbreaking September mendatang.
"Jadi ada tiga proyek strategis kita tahun ini akan jalan. Pertama adalah tanggung jawab wali kota untuk bangun Jalan Tanjung Bunga. Itu juga kita apresiasi pemilik lahan disana udah memberikan hibah ke kita," ungkap Nurdin, kemarin.
Menurut Nurdin, Khusus rehabilitasi Stadion Mattoanging, direncanakan grounbreaking akan dimulai Oktober mendatang. Proyek lainnya, bakal dibangun twin tower di atas lahan Pemprov Sulsel di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Rehabilitasi Stadion Mattoanging sebelumnya sudah dialokasikan anggaran Rp200 miliar tahun ini. Alokasi anggarannya secara bertahap. Meski diakui akan membutuhkan anggaran mencapai Rp1 triliun untuk merampungkannya. "Yang kedua juga Mattoanging, Insyaallah Oktober juga kita akan memulai. Ketiga adalah Twin Tower. Kalau Mattoanging butuh anggaran sekitar Rp1 triliun. Kalau Twin Tower Rp1,6 triliun," sebut Nurdin.
Sementara proyek twin tower di kawasan CPI , digadang-gadang akan menjadi ikon baru Sulsel. Dalam perencanaannya, di gedung megah tersebut nantinya akan menjadi pusat layanan kantor pemerintahan, hingga sektor usaha bisnis dan jasa. Baca Juga : ASEI Bina Holding Bidik Potensi Ekonomi di Provinsi Sulsel
"Kami rencana untuk memindahkan kantor gubernur. Kita akan menggunakan lahan reklamasi di CPI. Kita akan bangun twin tower 34 lantai," tegas Nurdin dalam kesempatan terpisah saat melaunching aplikasi perizinan online di Gedung Rektorat Unhas, kemarin.
Meski begitu, Nurdin belum mau sesumbar terkait proyek twin tower ini. Meski desain perencanaannya sudah disiapkan. Namun Perseroan Daerah (Perseroda) Sulsel akan ikut terlibat dalam menyusun perencanaan pembangunannya.
"Kita bisa lihat betapa kita di pemprov ini kita punya kantor tersebar dimana-dimana sehingga inikan tidak efisien. Nah, kita mau juga bagaimana menyatu dalam satu gedung. Maka kita berharap Perseroda bisa memikirkan itu," ujar dia.
Sebelum dibangun, kata Nurdin, proses pengurusan sertifikat lahan di CPI untuk pembangunan twin tower sementara diselesaikan. "Kalau sudah diselesaikan sertifikatnya, maka kita sudah bisa jalan. Kita rencana akan mulai pada Oktober ini untuk ground breaking atau pemancangan tiang," tambahnya.
Selain sebagai pusat layanan pemerintahan, twin tower kedepan direncanakan akan bergerak berbagai sektor usaha dan bisnis. Dengan begitu, hal ini akan memicu pada kinerja ekonomi yang bertumbuh positif di Sulsel. "Jadi ini sama sekali betul-betul business to business. Makanya kita berharap di masa pandemi ini, ada langkah cepat untuk mengatasi krisis," harap Nurdin.
Sementara Plt Direktur Utama Perseroda Sulsel, Taufik Fachruddin mengaku, Perseroda Sulsel akan ikut terlibat di semua sektor pembangunan Sulsel. Utamanya program strategis di sektor infrastruktur. Dengan turut menggandeng perusahaan atau BUMN untuk berinvestasi. Baca Lagi : Siap-siap, 200 Ribu Pekerja di Sulsel Bakal Dapat Bantuan Tunai Rp600 Ribu/Bulan
Perseroda Sulsel pun akan ikut mendorong percepatan pembangunan twin tower. Apalagi dalam divisi Perseroda diakui ada bidang khusus yang menangani sektor pembangunan konstruksi. "Perseroda akan terlibat dalam pembangunan strategis infrastruktur Sulsel, seperti pembangunan twin tower. Kami akan terlibat karena salah satu unit perusahaan dari perseroda adalah Sulsel konstruksi," ucap Taufik.
Menurut Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah , menyebutkan proyek strategis lainnya yang dipacu juga termasuk rehabilitasi Stadion Mattoanging, Khusus proyek Jalan Metro Tanjung Bunga, menjadi tanggung jawab Pemkot Makassar. Rencananya, proyek pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga akan mulai proses groundbreaking September mendatang.
"Jadi ada tiga proyek strategis kita tahun ini akan jalan. Pertama adalah tanggung jawab wali kota untuk bangun Jalan Tanjung Bunga. Itu juga kita apresiasi pemilik lahan disana udah memberikan hibah ke kita," ungkap Nurdin, kemarin.
Menurut Nurdin, Khusus rehabilitasi Stadion Mattoanging, direncanakan grounbreaking akan dimulai Oktober mendatang. Proyek lainnya, bakal dibangun twin tower di atas lahan Pemprov Sulsel di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Rehabilitasi Stadion Mattoanging sebelumnya sudah dialokasikan anggaran Rp200 miliar tahun ini. Alokasi anggarannya secara bertahap. Meski diakui akan membutuhkan anggaran mencapai Rp1 triliun untuk merampungkannya. "Yang kedua juga Mattoanging, Insyaallah Oktober juga kita akan memulai. Ketiga adalah Twin Tower. Kalau Mattoanging butuh anggaran sekitar Rp1 triliun. Kalau Twin Tower Rp1,6 triliun," sebut Nurdin.
Sementara proyek twin tower di kawasan CPI , digadang-gadang akan menjadi ikon baru Sulsel. Dalam perencanaannya, di gedung megah tersebut nantinya akan menjadi pusat layanan kantor pemerintahan, hingga sektor usaha bisnis dan jasa. Baca Juga : ASEI Bina Holding Bidik Potensi Ekonomi di Provinsi Sulsel
"Kami rencana untuk memindahkan kantor gubernur. Kita akan menggunakan lahan reklamasi di CPI. Kita akan bangun twin tower 34 lantai," tegas Nurdin dalam kesempatan terpisah saat melaunching aplikasi perizinan online di Gedung Rektorat Unhas, kemarin.
Meski begitu, Nurdin belum mau sesumbar terkait proyek twin tower ini. Meski desain perencanaannya sudah disiapkan. Namun Perseroan Daerah (Perseroda) Sulsel akan ikut terlibat dalam menyusun perencanaan pembangunannya.
"Kita bisa lihat betapa kita di pemprov ini kita punya kantor tersebar dimana-dimana sehingga inikan tidak efisien. Nah, kita mau juga bagaimana menyatu dalam satu gedung. Maka kita berharap Perseroda bisa memikirkan itu," ujar dia.
Sebelum dibangun, kata Nurdin, proses pengurusan sertifikat lahan di CPI untuk pembangunan twin tower sementara diselesaikan. "Kalau sudah diselesaikan sertifikatnya, maka kita sudah bisa jalan. Kita rencana akan mulai pada Oktober ini untuk ground breaking atau pemancangan tiang," tambahnya.
Selain sebagai pusat layanan pemerintahan, twin tower kedepan direncanakan akan bergerak berbagai sektor usaha dan bisnis. Dengan begitu, hal ini akan memicu pada kinerja ekonomi yang bertumbuh positif di Sulsel. "Jadi ini sama sekali betul-betul business to business. Makanya kita berharap di masa pandemi ini, ada langkah cepat untuk mengatasi krisis," harap Nurdin.
Sementara Plt Direktur Utama Perseroda Sulsel, Taufik Fachruddin mengaku, Perseroda Sulsel akan ikut terlibat di semua sektor pembangunan Sulsel. Utamanya program strategis di sektor infrastruktur. Dengan turut menggandeng perusahaan atau BUMN untuk berinvestasi. Baca Lagi : Siap-siap, 200 Ribu Pekerja di Sulsel Bakal Dapat Bantuan Tunai Rp600 Ribu/Bulan
Perseroda Sulsel pun akan ikut mendorong percepatan pembangunan twin tower. Apalagi dalam divisi Perseroda diakui ada bidang khusus yang menangani sektor pembangunan konstruksi. "Perseroda akan terlibat dalam pembangunan strategis infrastruktur Sulsel, seperti pembangunan twin tower. Kami akan terlibat karena salah satu unit perusahaan dari perseroda adalah Sulsel konstruksi," ucap Taufik.
(sri)