Kampanye di Bandung, Megawati Serukan Lawan Pelaku Intimidasi Ganjar-Mahfud

Minggu, 21 Januari 2024 - 14:54 WIB
loading...
Kampanye di Bandung, Megawati Serukan Lawan Pelaku Intimidasi Ganjar-Mahfud
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menghadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Lapangan Tegalega, Bandung. Foto: MPI/Agi Hilman
A A A
BANDUNG - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputriangkat bicara mengenai dugaan intimidasi di wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat. Hal itu disampaikan dalam Hajatan Rakyat Kampanye Ganjar-Mahfud di Lapangan Tegalega, Kota Bandung.

”Saya selalu mendapatkan laporan dari berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, untuk memastikan bahwa rakyat mendapatkan keadilan dan perlakuan yang sesuai,” kata Megawati saat memberikan sambutannya,Minggu (21/1/2024).

Megawati menjelaskan, dalam konteks ini dirinya melihat kisah perjuangan ayahnya, Bung Karno, yang memimpin Indonesia merdeka dari penjajahan.



”Saya ingin mengingatkan bahwa awal perubahan harus dimulai dari rakyat. Penghargaan terhadap perjuangan Bung Karno harus terus kita junjung tinggi,” ucapnya.

Dalam konteks keagamaan, Megawati menyoroti nilai budaya dan budi pekerti dalam agama Islam.

“Meskipun agama Islam mengajarkan nilai-nilai budi pekerti yang tinggi, namun saya khawatir bahwa tindakan intimidasi yang terjadi tidak mencerminkan nilai-nilai tersebut, terutama dalam memberikan penghormatan kepada orang tua,”tegasnya.

Berbicara mengenai kasus di Boyolali, Megawati menantang keberanian aparat dan masyarakat untuk tidak takut melaporkan intimidasi yang terjadi.



”Saya ingin mengajak semua pihak untuk bersikap tegas terhadap intimidasi dan memastikan bahwa kebenaran dan transparansi menjadi landasan utama dalam kepemimpinan,” ujarnya.

Megawati dengan tegas menyampaikan keprihatinannya terkait penurunan diam-diam aparat, polisi, dan menegaskan agar tidak ada toleransi terhadap tindakan kekerasan terhadap rakyat.

”Saya meminta abdi negara, termasuk tentara, untuk memahami peran mereka dalam membantu rakyat, bukan menyakiti mereka,” ungkapnya dengan serius.



Pernyataannya mencakup kepala desa dan RT, mengajak mereka untuk tidak takut dan mengingatkan bahwa mereka seharusnya melayani rakyat sebagai abdi negara yang digaji oleh rakyat.

”Kepala desa dan RT harus berdiri teguh, karena mereka seharusnya melayani rakyat, bukan mengintimidasi mereka,”tegas Megawati.

Dalam penutup, Megawati menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia, sebagai warisan dari Bung Karno, harus tetap menjadi negara yang berdaulat dan berkeadilan.

”Dengan adanya kemerdekaan, kita harus memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, di mana keberanian dan keadilan selalu menjadi pilar utama,” pungkasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)