Sapa Nelayan di Bayah, Cak Lontong dan TPN Ganjar-Mahfud Disambut Curhatan Emak-emak
loading...
A
A
A
LEBAK - Komedian Cak Lontong dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengunjungi Pasar Pelelangan Ikan (TPI) Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (19/1/2024). Kedatangan rombongan pun disambut heboh oleh ratusan warga yang kebanyakan emak-emak istri nelayan Bayah.
Cak Lontong yang juga didampingi oleh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Provinsi Banten langsung berdiskusi dengan para emak-emak istri nelayan. Mereka kebanyakan mengeluhkan dan curhat mengenai sedikitnya bahkan tidak adanya bantuan saat musim melaut libur.
"Hari ini kita di Bayah Kabupaten Lebak Banten bertemu dengan teman-teman kita yang nelayan lokasinya di TPI Bayah. Ternyata memang ada hal-hal yang perlu kita perbaiki kita benahi bahwa ada hal yang tadi disampaikan yang kurang tepat sasaran kurang pas," kata Cak Lontong.
Dirinya juga mengungkapkan jika dirinya tidak kalau turun langsung, seperti ini dirinya tidak tahu.
"Apalagi saya kan biasanya cuma jadi pelawak kalau nggak seperti ini nggak tahu langsung nggak denger langsung dan kita nggak akan mengerti, mudah-mudahan hal-hal seperti ini bisa saya sampaikan ke Pak Ganjar dan kita perbaiki ke depannya," ungkapnya.
Tak hanya curhatan para kaum lelaki, Cak Lontong juga mendapat curhatan dari emak-emak jika musim melaut libur tidak ada tangkapan ikan.
"Kalau tidak ada tangkapan, bapak-bapak tidak ada ikan yang dijual dan pastinya tidak ada buat makan," kata salah satu ibu-ibu kepada Cak Lontong.
"Nah inilah yang harus diperbaiki, harus ada program-program tepat sasaran, harus ada solusinya jika tidak melaut para nelayan harus apa, agar roda ekonomi terus berputar," jawab Cak Lontong yang memiliki nama asli Lies Hartono ini.
Dikatakannya, bahwa Capres Ganjar dan Mahfud punya program yang menyasar masyarakat kecil diantaranya nelayan yaitu 'KTP Sakti' yang memberikan solusi buat masyarakat di manapun dengan profesi apapun dengan kondisi ekonomi dan daerah seperti apapun.
"Jika memang apa yang mereka sampaikan (visi misi) dan berikan bisa membantu meringankan beban masyarakat, ya kita harus dukung, kita support selama itu positif untuk masyarakat. Tapi tidak, dan bahkan merugikan masyarakat, ngapain kita dukung," tegasnya.
Cak Lontong yang juga didampingi oleh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Provinsi Banten langsung berdiskusi dengan para emak-emak istri nelayan. Mereka kebanyakan mengeluhkan dan curhat mengenai sedikitnya bahkan tidak adanya bantuan saat musim melaut libur.
"Hari ini kita di Bayah Kabupaten Lebak Banten bertemu dengan teman-teman kita yang nelayan lokasinya di TPI Bayah. Ternyata memang ada hal-hal yang perlu kita perbaiki kita benahi bahwa ada hal yang tadi disampaikan yang kurang tepat sasaran kurang pas," kata Cak Lontong.
Dirinya juga mengungkapkan jika dirinya tidak kalau turun langsung, seperti ini dirinya tidak tahu.
"Apalagi saya kan biasanya cuma jadi pelawak kalau nggak seperti ini nggak tahu langsung nggak denger langsung dan kita nggak akan mengerti, mudah-mudahan hal-hal seperti ini bisa saya sampaikan ke Pak Ganjar dan kita perbaiki ke depannya," ungkapnya.
Tak hanya curhatan para kaum lelaki, Cak Lontong juga mendapat curhatan dari emak-emak jika musim melaut libur tidak ada tangkapan ikan.
"Kalau tidak ada tangkapan, bapak-bapak tidak ada ikan yang dijual dan pastinya tidak ada buat makan," kata salah satu ibu-ibu kepada Cak Lontong.
"Nah inilah yang harus diperbaiki, harus ada program-program tepat sasaran, harus ada solusinya jika tidak melaut para nelayan harus apa, agar roda ekonomi terus berputar," jawab Cak Lontong yang memiliki nama asli Lies Hartono ini.
Dikatakannya, bahwa Capres Ganjar dan Mahfud punya program yang menyasar masyarakat kecil diantaranya nelayan yaitu 'KTP Sakti' yang memberikan solusi buat masyarakat di manapun dengan profesi apapun dengan kondisi ekonomi dan daerah seperti apapun.
"Jika memang apa yang mereka sampaikan (visi misi) dan berikan bisa membantu meringankan beban masyarakat, ya kita harus dukung, kita support selama itu positif untuk masyarakat. Tapi tidak, dan bahkan merugikan masyarakat, ngapain kita dukung," tegasnya.
(shf)