Diguyur Hujan Deras, Perumnas Antang Makassar Terendam Banjir
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Banjir di Kota Makassar , Sulawesi Selatan (Sulsel) belum juga surut. Bahkan debit air mengalami peningkatan menyusul hujan yang masih mengguyur, Kamis (18/1/2024).
Permukiman warga di Perumnas Antang blok 8, Kecamatan Manggala, terendam banjir cukup tinggi. Ketinggian air pun belum ada tanda-tanda surut, bahkan cenderung naik.
“(Banjir) naik sejak subuh, naik terus,” ujar Ketua RT 004 RW 008, Kecamatan Manggala, Fathia Bachmid, kepada wartawan.
Warga pun beraktivitas menggunakan perahu karet yang dipinjamkan dari Tagana. “Kemarin subuh masih di betis sekarang sudah di pinggang,” urai Fathia.
Banjir yang merendam permukiman warga merupakan banjir tahunan. Struktur lokasi yang berbentuk cekungan membuatnya mudah terendam banjir saat diguyur hujan.
Di wilayah Blok 10 Perumnas Antang, ketinggian air juga mengalami peningkatan. Bahkan warga terus berdatangan ke lokasi pengungsian tepatnya di Masjid Jabal Nur yang menjadi posko induk.
Dari pantauan, di jalanan air sudah semakin naik. Mobil yang tadinya bisa melewati jalan utama ke kawasan itu terpaksa mencari jalan alternatif karena air sudah melewati ban mobil.
Koordinator Bagian Evakuasi Tagana, Andi Firdaus menyebutkan, debit air di wilayah langganan banjir itu semakin naik bahkan hingga melebihi satu meter.
"Kami berharap warga yang berada di lokasi paling terdampak bisa segera dievakuasi karena kalau hujan masih turun maka air dipastikan semakin naik," ujarnya di lokasi banjir.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika wilayah IV Makassar memprediksi sebagian wilayah di Sulawesi Selatan memasuki puncak musim penghujan pada pertengahan Januari hingga Februari 2024 mendatang lantaran adanya angin monsun Asia.
Selama beberapa hari ke depan diperkirakan curah hujan tinggi akan terjadi. Khususnya di wilayah bagian barat Sulsel, meliputi Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Takalar.
Permukiman warga di Perumnas Antang blok 8, Kecamatan Manggala, terendam banjir cukup tinggi. Ketinggian air pun belum ada tanda-tanda surut, bahkan cenderung naik.
“(Banjir) naik sejak subuh, naik terus,” ujar Ketua RT 004 RW 008, Kecamatan Manggala, Fathia Bachmid, kepada wartawan.
Warga pun beraktivitas menggunakan perahu karet yang dipinjamkan dari Tagana. “Kemarin subuh masih di betis sekarang sudah di pinggang,” urai Fathia.
Banjir yang merendam permukiman warga merupakan banjir tahunan. Struktur lokasi yang berbentuk cekungan membuatnya mudah terendam banjir saat diguyur hujan.
Di wilayah Blok 10 Perumnas Antang, ketinggian air juga mengalami peningkatan. Bahkan warga terus berdatangan ke lokasi pengungsian tepatnya di Masjid Jabal Nur yang menjadi posko induk.
Dari pantauan, di jalanan air sudah semakin naik. Mobil yang tadinya bisa melewati jalan utama ke kawasan itu terpaksa mencari jalan alternatif karena air sudah melewati ban mobil.
Koordinator Bagian Evakuasi Tagana, Andi Firdaus menyebutkan, debit air di wilayah langganan banjir itu semakin naik bahkan hingga melebihi satu meter.
"Kami berharap warga yang berada di lokasi paling terdampak bisa segera dievakuasi karena kalau hujan masih turun maka air dipastikan semakin naik," ujarnya di lokasi banjir.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika wilayah IV Makassar memprediksi sebagian wilayah di Sulawesi Selatan memasuki puncak musim penghujan pada pertengahan Januari hingga Februari 2024 mendatang lantaran adanya angin monsun Asia.
Selama beberapa hari ke depan diperkirakan curah hujan tinggi akan terjadi. Khususnya di wilayah bagian barat Sulsel, meliputi Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Takalar.
(wib)