Wisata Bromo Ditutup, Sopir Jeep Wisata Ini Banting Setir Tekuni Kerajinan Batok Kelapa

Selasa, 11 Agustus 2020 - 14:40 WIB
loading...
Wisata Bromo Ditutup, Sopir Jeep Wisata Ini Banting Setir Tekuni Kerajinan Batok Kelapa
Dampak lockdown sejumlah objek wisata akibat Pandemi COVID-19 di Probolinggo membuat seorang sopir Jeep Gunung Bromo di Probolinggo harus mencari alternatif pekerjaan lain. (Foto/Inews TV/Hana Purwadi)
A A A
PROBOLINGGO - Dampak lockdown sejumlah objek wisata akibat Pandemi COVID-19 di Probolinggo membuat seorang sopir Jeep Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo harus mencari alternatif pekerjaan lain.

Kini mereka bertahan hidup menjadi pengrajin batok kelapa, berkat keuletan dan kegigihanya, kini sukses menggeluti usaha ini, dan hasil kreasinya sudah merambah hampir seluruh Pulau Jawa.

Berbagai kerajinan (souvenir ) yang cantik dan eksotik, seperti perahu layar, asbak, kap lLampu, kura kura dari batok kelapa ini hasil kreasi Sudarmaji (35 ) warga Desa Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.(BACA JUGA: Tammy Duckworth, Bakal Cawapres Biden yang Pernah Tinggal di Jakarta)

Pria beprofesi menjadi sopir Jeep di wisata Gunung Bromo ini, menekuni profesi kerajinan batok kelapa ini sekitar 3 bulan silam sejak kawasan wisata Gunung Bromo ditutup sementara akibat pandemi.

Tidak ada kerjaan karena Wisata Bromo ditutup, pria beranak satu ini mulai mencoba berkreaasi membuat hasil karya seni yang bisa dipasarkan .

“ Membuat kerajinan ini sejak 3 bulan silam, saya hobi dengan kerajinan, dan batok kelapa banyak disekitar rumah, kemudian muncul ide untuk membuat kerajinan batok kelapa. Dulu juga sering ikut pelatihan pelatihan, dan kini saya manfaatkan,” ujar Sudarmaji, Selasa (11/8/2020).

Kerajinan dari batok kelapa ini pada awalnya dipasarkan di wilayah Probolinggo saja. Dan kemudian dicoba pasarkan lewat media sosial kini peminatnya sudah ada yang dari Bogor, Tangerang,(BACA JUGA: Presiden Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Vaksin Covid-19)

Harga kerajinan batok kelapa ini dipasarkan dengan harga yang bervariasi dari Rp 50 ribu-250 ribu , sesuai dengan tingkat kesulitan.

“ Lumayan bisa untuk tambah tambah untuk memenuhi kebutuhan hidup selama Pademi COVID -19,” ujarnya.

Ketika ditanya berapa omset per bulan menekuni prosefsi baru ini. Sudarmaji hanya menjawab yang terpenting ada pemasukan. "Karena selama ini penghasilan jasa sopir jeep wisata Gunung Bromo nihil karena masih ditutup.," tuturnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4134 seconds (0.1#10.140)