Derita Chika, Gadis 8 Tahun yang Tubuhnya Tak Bisa Digerakkan

Selasa, 11 Agustus 2020 - 08:30 WIB
loading...
Derita Chika, Gadis...
Chika, bocah berusia delapan tahun, hanya bisa menangis di tempat tidur karena seluruh anggota tubuhnya sudah tidak digerakkan. Foto/iNews TV/Rustaman Nusantara
A A A
GROBOGAN - Chika , bocah delapan tahun asal Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Groboggan , Jateng, hanya bisa menangis sambil tertidur di kasusnya, karena seluruh anggota badannya tidak bisa digerakkan.

(Baca juga: Angin Kencang dan Hujan Lebat Datang Bersama Awan Mirip Tsunami )

Kedua orang tua Chika , hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya, karena sudah kehabisan biaya untuk biaya berobat anak gadisnya tersebut. Kondisi tubuh dan tulang bocah tersebut menjadi kaku dan sulit digerakkan.

Putri pasangan Sujarwo dan Muntinah tersebut, sudah empat tahun ini mengalami sakit. Selama itu pula Sujarwo dan Muntinah begitu setia dan tulus merawat anak gadisnya dengan kondisi apa adanya.

Sudah lebih dari dua tahun ini, Chika tak bisa lagi terapi ke dokter karena memang tak ada biaya. Seluruh barang berhargga yang ada di rumah sudah terjual habis untuk berobat, namun belum juga membuahkan hasil.

Muntinah mengaku, Chika mengalami kelumpuhan pada usia empat tahun saat masuk pendidikan usia dini. "Waktu itu tiba-tiba saja terjatuh seperti orang tidak memiliki tenaga, dan hingga kini mengalami kelumpuhan," tuturnya.

(Baca juga: Kampung Situs Deke di Sumba Barat Ludes Diamuk Jago Merah )

Sempat dibawa berobat ke berbagai tempat alternatif, dan non medis. Namun, tidak kunjung sembuh, bahkan kondisinya semakin memburuk. "Saat diperiksa di rumah sakit, dokter menjelaskan kalau Chika tidak mengalami sakit apapun," tuturnya.

Orang tua Chika pun kebingungan dan berusaha melakukan terapi hingga beberapa tahun, namun kini mereka hanya bisa pasrah karena kehabisan biaya. Sujarwo sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh bangunan, dan sudah enam bulan ini tidak bekerja lagi akibat COVID-19. "Sudah tidak ada pemasukan lagi sekarang," ukap Sujarwo.

(Baca juga: Nekat Jajakan Diri Saat Pandemi, PSK di Tuban Digaruk Petugas )

Kepala Desa Truwolu, Hariyanto Nugroho mengatakan, selama ini pemerintah desa selalu membantu keluarga Sujarwo, dengan memberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebulan sekali.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Groboggan , untuk memberikan bantuan terapi kepada sang anak jika masih memungkinkan untuk pemulihan tulang yang sudah kaku, mengingat usia anak yang masih memungkinkan untuk bisa sembuh," tuturnya.

Sebelum mengalami kelumpuhan, Chika sudah bisa bermain sepeda mini. Kejadian yang menimpa Chika bukan pertama kali dialami Sujarwo dan Muntiah. Sebelumnya, anak sulung mereka juga mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia pada tahun lalu.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3894 seconds (0.1#10.140)