PBB di Solo Naik 3 Kali Lipat, Caleg Perindo Agustinus: Tidak Masuk Akal
loading...
A
A
A
Agustinus menilai, jika memang kenaikan PBB tersebut merupakan akumulasi pajak dari beberapa tahun yang lalu, seharusnya Pemkot Solo tidak meyatukan kenaikan pajak dalam satu waktu.
"Kalau memang ini akumulasi dari beberapa tahun yang lalu ya harusnya ada apresiasi dan depresiasinya dan dibagi dalam kurun waktu tertentu bukan langsung dijemblosin di satu masa tahun pajak sehingga nilainya jadi segede itu jadi kita semua ga terima," katanya.
Menurut Agustinus, seharusnya Pemkot Solo tidak bisa asal-asalan dalam menaikan tarif pajak demi menggenjot pendapatan daerah.
"Ya namanya orang mereka penganut 'asal bapak senang' kan alasannya cuman untuk menaikkan pendapatan daerah, gitu aja seenak edewe," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun meminta Pemkot Solo untuk bersungguh-sunggu dalam bekerja terutama dalam mengayomi masyarakat.
"Menaikan hal hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat itu harus pantas dan harus dipahami, ga asal asalan, ada itungannya dan jelas. Kalau asal menaikan pendapatan daerah ya parkiran parkiran itu yang cuman 3ribu dinaikan aja jadi 15 ribu kalau cuman ngejar pendapatan daerah kan bisa," bebernya.
"Pemkot harusnya tahu dirilah karena dia juga diikuti masyarakat. Tolong juga mengayomi masyarakat," tandasnya.
"Kalau memang ini akumulasi dari beberapa tahun yang lalu ya harusnya ada apresiasi dan depresiasinya dan dibagi dalam kurun waktu tertentu bukan langsung dijemblosin di satu masa tahun pajak sehingga nilainya jadi segede itu jadi kita semua ga terima," katanya.
Menurut Agustinus, seharusnya Pemkot Solo tidak bisa asal-asalan dalam menaikan tarif pajak demi menggenjot pendapatan daerah.
"Ya namanya orang mereka penganut 'asal bapak senang' kan alasannya cuman untuk menaikkan pendapatan daerah, gitu aja seenak edewe," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun meminta Pemkot Solo untuk bersungguh-sunggu dalam bekerja terutama dalam mengayomi masyarakat.
"Menaikan hal hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat itu harus pantas dan harus dipahami, ga asal asalan, ada itungannya dan jelas. Kalau asal menaikan pendapatan daerah ya parkiran parkiran itu yang cuman 3ribu dinaikan aja jadi 15 ribu kalau cuman ngejar pendapatan daerah kan bisa," bebernya.
"Pemkot harusnya tahu dirilah karena dia juga diikuti masyarakat. Tolong juga mengayomi masyarakat," tandasnya.
(shf)