Mahfud MD Puji Sumatera Barat Telah Menyelamatkan NKRI
loading...
A
A
A
PADANG - Menkopolhukam, Mahfud MD memuji Sumatera Barat yang telah membebaskan Indonesia dari ancaman negara asing dengan mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi. Sejarah ini diperingati pada 19 Desember nanti.
“Melalui mimbar ini selamat hari bela negara. Indonesia jadi selamat dari caplokan negara asing sehingga Indonesia tetap merdeka. Sekarang bela negara substansinya masih relevan melalui sikap patriotisme kalau dulu zaman Bung Karno bela negara dilakukan sambil sembunyi-sembunyi mengerahkan bambu runcing karena tidak punya senjata sekarang sudah tidak ada lagi tentara asing mengejar secara tidak fisik,” katanya saat menghadiri wisuda Universitas Negeri Padang (UNP) di Padang, Sumatera Barat, Minggu (17/12/2023).
Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan nomor urut 3 ini mengisahkan, ketika Jepang menjanjikan Indonesia kemerdekaan dengan waktu 22 sampai 24 Agustus 1945, namun saat sebelum tanggal tersebut ada 11 pemuda yang menculik Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan.
“Pemuda itu ada Syahrir ada Malik, mereka itu seperti saudara-saudara ini yang baru tamat kuliah, karena mereka tahu Jepang itu sudah di bom maka pemuda itu mendesak Bung Karno itu memproklamirkan kemerdekaan. Ditambah lagi konvensi wina 1938,” ujarnya.
Setelah menyampaikan kemerdekaan tersebut pada Februari 1945 Nica masuk dan pemerintah pindah ke Yogyakarta dan menangkap Bung Karno dan Bung Hatta.
“Penyelamatan dilakukan di Sumatra Barat, lewat PDRI di Koto tinggi membuktikan tidak ada kevakuman kekuasaan, Syafrudin Prawiranegara bilang ini pemerintah RI ada di Koto Tinggi Sumbar. Inilah penyelamat republik oleh sebab itu yang belajar dari Sumbar ini dari manapun asalnya kesetian kepada republik seperti yang tunjukkan Sumatera Barat, makanya 19 Desember hari bela negara Bung Hatta menetapkan hari nasional bela negara,” terangnya.
Mahfud dihadapan ribuan wisudawan-wisudawati menyebutkan, meski saat ini Indonesia sudah merdeka tapi apakah negara sudah aman?
Menurut Calon Wakil Presiden pasangan Ganjar Pranowo dengan nomor urut 3 ini, ini belum aman, ancaman geopolitik terus terjadi bisa Indonesia harus melibatkan diri atau dilibatkan, selain ancaman dalam negeri itu selalu ada seperti radikalisme
"Ancaman dalam negeri itu adalah intoleran tidak suka yang berbeda. Jihad itu teroris, ideologi yang masuk ke pesantren, perguruan tinggi dalam kelompok masyarakat yang mengatakan bahwa ideologi negara kita tidak bagus sehingga itu akan mempengaruhi,” ujarnya.
“Melalui mimbar ini selamat hari bela negara. Indonesia jadi selamat dari caplokan negara asing sehingga Indonesia tetap merdeka. Sekarang bela negara substansinya masih relevan melalui sikap patriotisme kalau dulu zaman Bung Karno bela negara dilakukan sambil sembunyi-sembunyi mengerahkan bambu runcing karena tidak punya senjata sekarang sudah tidak ada lagi tentara asing mengejar secara tidak fisik,” katanya saat menghadiri wisuda Universitas Negeri Padang (UNP) di Padang, Sumatera Barat, Minggu (17/12/2023).
Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan nomor urut 3 ini mengisahkan, ketika Jepang menjanjikan Indonesia kemerdekaan dengan waktu 22 sampai 24 Agustus 1945, namun saat sebelum tanggal tersebut ada 11 pemuda yang menculik Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan.
“Pemuda itu ada Syahrir ada Malik, mereka itu seperti saudara-saudara ini yang baru tamat kuliah, karena mereka tahu Jepang itu sudah di bom maka pemuda itu mendesak Bung Karno itu memproklamirkan kemerdekaan. Ditambah lagi konvensi wina 1938,” ujarnya.
Setelah menyampaikan kemerdekaan tersebut pada Februari 1945 Nica masuk dan pemerintah pindah ke Yogyakarta dan menangkap Bung Karno dan Bung Hatta.
“Penyelamatan dilakukan di Sumatra Barat, lewat PDRI di Koto tinggi membuktikan tidak ada kevakuman kekuasaan, Syafrudin Prawiranegara bilang ini pemerintah RI ada di Koto Tinggi Sumbar. Inilah penyelamat republik oleh sebab itu yang belajar dari Sumbar ini dari manapun asalnya kesetian kepada republik seperti yang tunjukkan Sumatera Barat, makanya 19 Desember hari bela negara Bung Hatta menetapkan hari nasional bela negara,” terangnya.
Mahfud dihadapan ribuan wisudawan-wisudawati menyebutkan, meski saat ini Indonesia sudah merdeka tapi apakah negara sudah aman?
Menurut Calon Wakil Presiden pasangan Ganjar Pranowo dengan nomor urut 3 ini, ini belum aman, ancaman geopolitik terus terjadi bisa Indonesia harus melibatkan diri atau dilibatkan, selain ancaman dalam negeri itu selalu ada seperti radikalisme
"Ancaman dalam negeri itu adalah intoleran tidak suka yang berbeda. Jihad itu teroris, ideologi yang masuk ke pesantren, perguruan tinggi dalam kelompok masyarakat yang mengatakan bahwa ideologi negara kita tidak bagus sehingga itu akan mempengaruhi,” ujarnya.
(shf)