Pimpin Pramuka Kwarda Jateng 2018-2023, Ini Sederet Prestasi Atikoh Ganjar
loading...
A
A
A
Di bawah komando Atikoh Ganjar, Kwarda Jateng juga mencatatkan sejarah sebagai peserta yang mengirimkan anggota terbanyak pada Jambore Dunia di Korea Selatan sebanyak 218 peserta.
Selain itu, selama lima tahun ke belakang Pramuka Jawa Tengah aktif di berbagai aksi sosial. Termasuk kegiatan tanggap kebencanaan. Atikoh Ganjar mengatakan, Pramuka mengajarkan banyak nilai-nilai kebaikan dan kehidupan.
"Jadi di sini bukan hanya sebagai organisasinya tetapi bagaimana impact-nya ke masyarakat itu yang bikin haru," kata Atikoh Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Atikoh Ganjar juga menyebutkan kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin Kwarda Jateng, yakni sosok yang punya peduli terhadap Pramuka dan mempunyai kepedulian terhadap persoalan masyarakat.
"Jadi agar memiliki visi bagaimana pramuka semakin maju, semakin bermanfaat untuk masyarakat," kata perempuan pertama yang pernah menjadi Ketua Kwarda Jateng ini.
Ditanya soal permintaan untuk menjabat lagi, Atikoh Ganjar tak menampiknya. Kendati demikian, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu enggan menyetujui karena berbagai faktor. Di antaranya karena ia kini tak lagi tinggal di Jawa Tengah.
"Saya kan nggak punya rumah di sini, jadi itu sudah otomatis gugur. Kedua, saya khawatir tidak bisa amanah, karena tidak bisa bener-bener mendampingi kemudian membersamai temen-temen. Jadi sebaiknya diganti saja yang lain," ujarnya.
Momen Musda XIII itu pun berjalan penuh haru. Pada akhir acara, sejumlah peserta Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng pun meneriakan yel-yel ‘Terima Kasih Kakak’. Atikoh Ganjar juga menerima surprise dari Kwarcab Purbalingga hingga membuat tangisnya pecah.
Selain itu, selama lima tahun ke belakang Pramuka Jawa Tengah aktif di berbagai aksi sosial. Termasuk kegiatan tanggap kebencanaan. Atikoh Ganjar mengatakan, Pramuka mengajarkan banyak nilai-nilai kebaikan dan kehidupan.
"Jadi di sini bukan hanya sebagai organisasinya tetapi bagaimana impact-nya ke masyarakat itu yang bikin haru," kata Atikoh Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Atikoh Ganjar juga menyebutkan kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin Kwarda Jateng, yakni sosok yang punya peduli terhadap Pramuka dan mempunyai kepedulian terhadap persoalan masyarakat.
"Jadi agar memiliki visi bagaimana pramuka semakin maju, semakin bermanfaat untuk masyarakat," kata perempuan pertama yang pernah menjadi Ketua Kwarda Jateng ini.
Ditanya soal permintaan untuk menjabat lagi, Atikoh Ganjar tak menampiknya. Kendati demikian, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu enggan menyetujui karena berbagai faktor. Di antaranya karena ia kini tak lagi tinggal di Jawa Tengah.
"Saya kan nggak punya rumah di sini, jadi itu sudah otomatis gugur. Kedua, saya khawatir tidak bisa amanah, karena tidak bisa bener-bener mendampingi kemudian membersamai temen-temen. Jadi sebaiknya diganti saja yang lain," ujarnya.
Momen Musda XIII itu pun berjalan penuh haru. Pada akhir acara, sejumlah peserta Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng pun meneriakan yel-yel ‘Terima Kasih Kakak’. Atikoh Ganjar juga menerima surprise dari Kwarcab Purbalingga hingga membuat tangisnya pecah.
(shf)